24

2.3K 192 2
                                    

Tak terasa sudah 9 hari Haechan berada di Canada, terhitung 9 hari juga keluarga nya beserta kawanan nya mencari keberadaan Haechan.

Jika kalian lupa, Haechan itu cerdik, tapi juga licik. Ia tahu yang menghubungi nya waktu itu adalah Mark, dengan gerakan cepat pun Haechan mengganti nomor baru.

Yang mengetahui nomor itu hanya dirinya, Tuhan, malaikat, dan Namjoon.

Semua saluran yang berhubungan dengan nya sudah putus begitu saja, dan itu membuat Johnny kesusahan mencari Haechan, terlebih lagi ia memutuskan pekerjaan nya dikantor ayahnya itu yang baru-baru saja naik saham. Membuat Johnny kelimpungan dan menyesal membiarkan si bungsu pergi.

Bahkan kedua orang tua Mark, Jungwoo dan Jaemren itu pun ikut membantu pencarian Haechan walau hasil nya tetap nihil.

Walaupun begitu semuanya tetap mencari tanpa henti.

Hendery pun berubah, ia lebih mendiami Ayah nya semenjak kejadian dimasion Haechan. Johnny memahami itu, tapi sekarang yang menjadi masalah adalah hilangnya Haechan dan Ten yang selalu menangis. Bahkan sang istri sangat sensitif.

Dan Haechan membangun perusahaan nya sendiri yang masih berada dibawah dari perusahaan ayah nya.

Ah ya, waktunya sisa 5 hari lagi?

Untung nya, tepat pada Jam 8 pagi, Haechan mendapatkan alamat milik 'Jung Maria' itu.

Dan sekarang, mantel berwarna coklat dengan manset/baselayer hitam juga jeans hitam membuat pesona Haechan berurai.

Dirinya sedang bersiap-siap untuk menghadapi Maria, grandma Mark yang belum pernah ia temui.

Tapi baru saja ia melangkah pergi keluar apartemen nya itu, dering ponsel nya berbunyi, dan tertulis disana bahwa yang menghubungi nya adalah Namjoon.

Ia menjawab telepon itu, dan mengarahkan ke telinga nya.

ada apa---”

“Tuan Hendery ada disini, di canada.”

Haechan terdiam sejenak, berusaha mencerna ucapan pengawal nya itu.

Seketika tubuh Haechan meremang, lelaki yang berstatus kakak nya datang ke canada, untuk apa?

“lalu?”

aku mendapatkan informasi, Tuan Hendery ke canada untuk mencari mu.”

Salah tebakan nya, Haechan mengira bahwa ada urusan pekerjaan hingga kakak nya itu ke canada, ternyata tidak sesuai dengan pemikiran nya.

“bagaimana pun, jangan sampai dia mengetahui saya ada disini.”

“baik tuan, ah ya. Saya sudah berada di lobi.”

“dan, akan lebih baik kalau Tuan memakai masker atau topi, karna pengawal milik tuan Hendery berkeliaran sekarang.” Jelas Namjoon membuat Haechan menghela nafas panjang.

“baik, saya akan segera kesana.” jawab Haechan langsung mematikan panggilan itu.

Lagi-lagi ia menghela nafasnya, berbalik mengambil masker, sarung tangan kulit berwarna hitam dan topi bucket hat nya berwarna hitam.

Setelah ia rasa semua nya beres, segara ia berjalan menuju lobi yang dimaksud oleh Namjoon.

Dirinya menghadang lift yang masih belum terbuka.

Namun tak disangka-sangka, saat pintu lift itu terbuka menampakkan seseorang yang sangat amat ia kenal, bahkan orang ini menjadi perbincangan nya dengan Namjoon tadi nya.

Hendery, Hendery ada didalam lift itu dengan ponsel yang ia mainkan.

Ia terkejut, membuat pintu lift yang tadinya ingin tertutup namun tertahan oleh Hendery yang menatapnya tajam

“masuk lah, jangan berlama-lama lagi.” ujar Hendery menggunakan bahasa Inggris nya membuat Haechan tersadar dan langsung masuk.

Sekarang lift sudah tertutup dan mulai bergerak turun, untungnya Hendery tak mengenali dirinya. Topi beserta masker benar-benar menyelamatkan dirinya.

Selama di dalam lift itu pun, keduanya hanya diam. Hendery hanya fokus terhadap ponsel miliknya.

Haechan merutuki lift yang terlalu lama membuat nya jengkel dan bertambah gugup takut Hendery mengenal nya.

Tak sampai 3 detik, ponsel milik Hendery berbunyi membuat Haechan sedikit melirik.

“halo mae..?"

Haechan semakin tegang saat mendengar panggilan tersebut.

“iya, dery lagi di gedung apartemen yang mae maksud.”

“...”

“yang lain udah dery suruh buat periksa semua apart kok.”

“...”

“hm, dery harap hyuck baik-baik aja. Mae jangan sedih terus ya.”

“...”

“iya dery bakal---”

ting

Lift berbunyi dan membuka pintu tersebut membuat pembicaraan Hendery bersama Mae nya itu terhenti

“Mae, Dery matiin dulu ya. Nanti dikabarin kalau udah ada informasi.”

“...”

“iya Mae, bye.”

Hendery menatap ponsel nya lalu memasukkan kedalam saku celana nya.

Melirik sekilas Haechan yang bermain ponsel, ia sedikit tak asing dengan ponsel tersebut.

“mau berapa lama lagi anda berada disini?” tanya Hendery membuat Haechan memasukkan ponselnya ke kantong dan berjalan mendahului Hendery. Ia segera menuju lobi, namun baru saja ingin pergi ia ditahan oleh Hendery.

Hendery rela berlari untuk menahan nya, dasar aneh.

“ah maaf lancang” ujar Hendery dengan bahasa Inggris nya.

“anda mengenali orang ini?” tanya Hendery membuat Haechan langsung menatap ponsel milik Hendery, ia membulatkan matanya, tapi Hendery tak melihat itu karna benar-benar Haechan sangat tertutup.

Haechan menggeleng dan ingin berbalik tapi terhenti.

“ya, ya ya! kalau anda bertemu dengan nya, hubungi aku okay?” ucap Hendery menjulurkan kartu nama miliknya.

Haechan hanya mengangguk dan menerima kartu nama tersebut.

“ck, apa dia bisu.” guman Hendery berbahasa korea namun masih terdengar oleh Haechan.

Hendery hanya diam menatap Haechan membuat dirinya semakin gugup.

Seperti nya.. Haechan menemukan cara agar Hendery segera pergi dan tak terlalu mengenali nya.

Haechan mengambil buku kecil disaku mantel nya beserta bolpoin dan mulai menulis sesuatu

Haechan menggerakkan tangan nya, berusaha memberikan kata-kata lewat buku dan memberikan kepada hendery, membuat Hendery langsung salah tingkah

“terimakasih, maaf aku bisu.” Begitu lah isi buku kecil.

“ah maaf! kamu orang korea ya?” tanya Hendery

lagi-lagi Haechan mengangguk

“saya Hendery.” ujar Hendery tiba-tiba dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman

Haechan menerima itu dan mengangguk, lalu mulai menulis lagi

“panggil saja aku fullsun. Maaf aku ga kenal orang yang kamu tunjukkan tadi, jika aku bertemu nya akan aku hubungi. Aku harus segera pergi!” Disitu tertulis kalimat panjang

Hendery membacanya dan mengangguk “baiklah, hubungi saja saya nanti. Siapa tau kita bisa berteman.” Haechan mengangguk dan pergi meninggalkan Hendery yang masih setia menatap nya.

ACTUALLY OR TRUTH - MARKHYUCK [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang