32

2.8K 196 10
                                    

“Sidang dinyatakan ditutup.” ketukan palu itu berbunyi sebanyak 3 kali.

Semua yang hadir dalam sidang tersebut berdiri dan berangsur-angsur meninggalkan ruang sidang tersebut.

Lelaki berkulit pucat, mata tajam yang sudah memerah menahan amarah masih setia terdiam dari tempat duduknya

Membiarkan para orang tua nya pergi meninggalkan dirinya diruang itu sendiri dengan beberapa orang yang sama sekali tak ia kenal.

Mata tajam itu memerah dan mulai ingin mengeluarkan air mata.

Namun belum sempat dirinya meneteskan air mata, pundak nya sudah tertepuk-tepuk beberapa kali.

“Mark..”

Itu Winter, yang ikut serta mengikuti persidangan Hyesung.

Wanita itu duduk disamping nya yang masih setia menatap tempat duduk yang diduduki oleh hakim

“sedih.. ya?” tanya Winter pelan yang ikut serta memandangi tempat duduk itu.

Mark tak menjawab, hati nya benar-benar sakit dan hancur saat ini.

“seumur hidup itu kurang sama penderita yang Haechan rasain, terlebih lagi grandma maria dan grandpa yang lain.” ucap Winter lagi, Winter tahu permasalahan ini. Tentunya dirinya tahu karna cerita dari Jeno yang juga sama merasakan kesedihan hyung nya itu.

“penderitaan yang Haechan dapat, kemungkinan bisa menjadi trauma berat.

tapi sayang ya, dia ninggalin kita dengan cara seperti ini.” ucap Winter dengan jeda di kalimat pertama menuju kalimat kedua.

Mendengar hal itu, bersamaan dengan air mata Mark yang sudah terjatuh.

“kita doain hal baik buat.. Haechan ya, Mark?”

Mark hanya mengangguk kaku dan lemah, ia benar-benar tak sanggup menerima kenyataan 4 hari lalu yang ia terima, terlebih lagi tentang Haechan.

Haechan, pujaan hati nya. Pergi meninggalkan dirinya seorang disini.








Mark terdiam sejenak memandangi ponselnya yang menampilkan artikel berita tentang persidangan tadi pagi.

Mata itu masih memerah, dan masih berkaca-kaca menahan tampungan air dimatanya yang masih ia tahan untuk tak menetes.

***

PERSIDANGAN KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA YANG DILAKUKAN OLEH KANG HYESUNG

BERITA DAN INFORMASI SIDANG KANG HYESUNG DAN KANG JIHYUN YANG IKUT SERTA MELAKUKAN PERSIDANGAN KEMBALI

DIVONIS PENJARA SEUMUR HIDUP KEDUA KAKAK BERADIK, KANG HYESUNG DAN KANG JIHYUN

PEMBUNUHAN BERENCANA TERHADAP SEO HAECHAN OLEH KANG HYESUNG

PENJELASAN SANKSI JUNG JAEHYUN, SEO JOHNNY DAN MARK JUNG

***

Mark berada ditaman dekat rumah sakit yang ditempati oleh Maria, memandangi ponsel yang menampilkan sesuatu.

Mark terdiam kala membaca artikel yang terus menerus ada tiap detiknya.

Bahkan video saat dimana dirinya menjadi sanksi juga masuk dalam artikel tersebut.

Sanksi, dimana dirinya yang menjadi peran utama yang menjadi orang tetahu tentang permasalahan ini.

Kediaman nya buyar saat ponsel yang tadinya menampilkan artikel, terganti menjadi gambar panggilan dari Hendery.

Dirinya tak langsung segera menjawab panggilan itu.

Setelah mendengar deringan ke 5, barulah dirinya menjawab.

srkk... halo?”

Mark tak menjawab

are you okay?

Tak ada jawaban lagi yang terdengar, bahkan panggilan di seberang sana terdengar menghela nafas.

“lo udah makan? gue baru tau kalau lo hari ini ga makan dari persidangan tadi.”

Mark lagi-lagi terdiam membiarkan Hendery berbicara sendirinya, ia hanya akan mendengarkan.

“Haechan–

“nanti gue makan.” sela Mark saat Hendery ingin membahas Haechan.

“Mark...”

Hendery bahkan mendengar nafas Mark yang sudah memburu dan berantakan. Hendery yakin bahwa Mark sekarang sedang tak baik-baik saja.

Ya, Mark menangis.

Tentunya menahan suara isakan, dan berusaha menahan suara serak.

“gue ada urusan, nanti lagi.” Mark segera mematikan panggilan itu dan meletakkan ponsel nya diatas paha kirinya.

Mark memejamkan matanya, terlintas ucapan dokter 4 hari yang lalu saat Haechan sudah sampai rumah sakit dengan menempuh perjalanan 1 jam.

Dengan bantuan alat yang ada didalam ambulan, Haechan masih selamat hingga rumah sakit.

Tapi, saat semua nya sudah selesai, Dokter berkata.

“Haechan koma, hanya 10% pasien bertahan hidup, jika pun selamat sudah dipastikan dapat mengalami beberapa kondisi akibat rusaknya jaringan.”

Mark tak perduli dengan kondisi Haechan, mau Haechan cacat, atau apapun Mark akan tetap memilih Haechan untuk menjadi pasangan nya.

Ia ingin Haechan selamat, dan membahagiakan Haechan juga melindungi.

Sudah cukup Haechan melindungi dirinya dan keluarganya, sekarang biarkan dia membalas budi untuk Haechan.

Ia tak ingin, jika Haechan meninggalkan dirinya.

“haechan, do not leave me.” lirih Mark sambil memejamkan matanya, membiarkan bising dari kanak-kanak yang bermain ditaman dekat rumah sakit itu.











INI YANG SOAL SIDANG2 TU NGASAL YA... JANGAN DIANGGAP SERIUS

ACTUALLY OR TRUTH - MARKHYUCK [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang