34

4.2K 229 10
                                    


01.46 am.

Mark masih setia membuka matanya ditengah malam ini, ruangan nya begitu sepi. Tak ada keluarga nya maupun kawanan nya, orang-orang itu memilih tidur dihotel yang tempatnya bersampingan dengan rumah sakit yang ia tempati bersama Haechan.

Gorden disebelahnya ia tutup, membiarkan Haechan tertidur tak tau hingga berapa lama.

Helaan nafas panjang dari Mark terdengar, dirinya sedari tadi mengotak-atik ponsel yang sama sekali tak ada hal yang menarik.

“anjing.” gumam Mark kesal ketika matanya mengantuk namun tak kunjung tertidur.

Dirinya memejamkan mata, berusaha untuk tidur membiarkan bising-bising angin kencang dari luar dan bau obat-obatan yang ada diruangan nya.

terhitung 10 menit, dirinya masih memejamkan mata, hingga ia merasa ada sesuatu yang sedang menatap dirinya

Mark meneguk ludah nya kasar, sejujurnya ia tak takut hantu, hanya saja dirinya takut terkejut.

Mark membuka matanya perlahan.

Dan, dirinya menatap sosok manis yang juga menatap nya dengan senyuman, sosok manis itu mengelus pipinya dan masih setia berdiri disamping ranjang.

“H-haechan?!” Mark segera mendudukan tubuhnya dan memeluk sosok itu erat.

Sungguh rindu dirinya.

“Haechan?? aku ga lagi mimpi kan?” ujar Mark pelan sambil meraba-raba tubuh si manis.

Haechan terkekeh, lalu dirinya mengangguk “aku udah kembali.”

Lagi-lagi bibir tipis itu melengkung senyum, Mark kembali memeluk Haechan erat, tak perduli erangan dari si manis.

“ugh, terlalu kencang Mark.” Mark yang mendengar hal itu langsung melonggarkan pelukannya dan mengusap pucuk kepala Haechan lembut.

“jangan tinggalin aku lagi.”

Haechan tersenyum disela-sela ceruk Mark, dirinya mengangguk menjawab ucapan lelaki itu.

“aku capek berdiri terus.” lirih Haechan pelan disela pelukan itu yang sudah dilakukan 10 menit yang lalu.

Mark terkekeh, dirinya menggendong Haechan dan meletakkan nya diranjang miliknya.

Keduanya kini berada di satu ranjang, merebahkan diri lalu saling berpelukan dan bertatapan.

Jemari Haechan mengelus wajah Mark pelan, yang dielus memejamkan matanya menikmati elusan sang pujaan.

“aku kangen kamu.” ujar Mark tiba-tiba

Mark tersenyum lalu mengecup singkat bibir bentuk hati itu “aku juga, aku lebih kangen kamu.”

Haechan menggeleng lucu “aku lebih kangen kamu.”

“kangen aku lebih besar.”

“aku lebih besar dari kamu.”

“lebih besar punya aku, ga sih?”

ACTUALLY OR TRUTH - MARKHYUCK [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang