"Gua gamau kayak gini sebenernya, tapi emang dunia itu gak adil.." terangnya kepada Joana, teman nyebatnya.
Gland sering nyebat diem-diem di toilet yang udah rusak sama Joana, Joana itu agak pendiem dia lebih suka ungkapin kesedihannya dengan cara mukulin musuh-musuh nya, dia sering banget bikin onar. Atau gak kalau lagi punya duit dia minum-minum ke bar.
Kalau Gland dia lebih suka ngebacot buat lega in perasaannya, sama ngerokok juga.
"Jalanin aja" balas Joana tanpa menengok ke arah Gland, mereka sama-sama berjongkok.
"Ga semudah itu Jo, kasih saran kek kali-kali biar ada perubahan gitu di hidup gua, walau gua gak yakin lo bisa ngasih saran yang manjur" suruhnya, namun kepercayaan Gland pada Joana itu hanya 30% karena dia pernah titip hp ke Joana waktu Joana bolos, karena ada razia hp dan dia harus di sekolahan.
Malah handphone nya dijual, untung Gland ini orang kaya.
"Ga percaya sama gua?" tanya Joana, kini pandangannya beralih menatap Gland dengan alis yang terangkat satu.
"Jelas, orang titip hp sebentar malah di jual" sindirnya lalu menghisap sebatang rokok miliknya yang sudah habis setengah.
"Gua lagi butuh duit waktu itu" jelasnya.
"Gausah pakai embel-embel butuh duit anying, lo jual hp gua cuma buat beli rokok, padahal bisa aja utang" kesalnya, walau sudah lama Ia masih agak dendam sama ni bocah.
"Gua banyak hutang Gland" terangnya, kini nadanya berubah lebih pelan.
"Woy? Gak biasanya lo bicara pake sedih begini" sadar Gland setelah menautkan dua alisnya heran.
"Gua itu egois, gua udah yakin duluan kalau gua bisa ganti uang itu, tapi ternyata salah. Pas udah dapet duit malah gua pake ke bar." terangnya, nadanya masih lirih.
"Gua bantu bayar, gua banyak views akhir-kahir ini habis face reveal, gua cantik ya Jo?" tanya Gland sambil menaik-turunkan alisnya dengan mulut smirk, pengen banget Joana nampol muka tengil temen nyebatnya itu.
Tapi mengingat tawaran baik dari Gland membuat dia mengurungkan niat nampol nya.
Ngomong-ngomong soal Views, Gland itu suka bikin video dia yang lagi main gitar listrik, atau lagi nyanyi, juga ada konten dia yang pakai gitar biasa, dia suka semua genre musik kecuali dangdut hehehehe.
"Lo sanggup?" tanya Joana.
"Berapa si?" tanya balik Gland dengan nada nantangin.
"Hampir sepuluh juta" jawabnya.
"Buset! Lo anak sma duit segitu buat apa?" kaget Gland, walau kaya dia masih menganggap nominal itu besar untuk siswi SMA.
"Gua udah kecanduan sama yang namanya alkohol Gland" terangnya.
"Gua bingung cara ilanginnya gimana" lirihnya.
"Hmm? Alkohol ya? Gua gak pernah sih! Kalau mau lo boleh ikut tinggal gua, tapi di apartemen yakali gua bawa lo ke rumah bokap" tawarnya.
"Kok lo baik Gland?" tanya Joana yang ngebuat Gland melotot kan matanya.
"Bangke lo! Gua emang baik dari sononya" terangnya sombong.
***
"Haloo duniaku" sapanya pada Derio yang tengah memakan bakso di kantin, dua pipinya menggembung besar akibat memakan dua butir bakso sekaligus"Hwalo jwuga kwak" ucapan yang susah di mengerti, namun Gland faham. Lelaki manis itu membalas sapaannya tadi.
"Kunyah, telen" tuturnya, Derio menurutinya dengan cepat mengunyahnya dan menelannya dengan susah payah.
"Seret banget ya.." ucap Gland lalu terkekeh dan mendekatkan esteh di meja Derio.
"Hehe" hanya cengiran singkat yang di tunjukkan Derio setelah selesai menelas bakso nya yang seret.
"Heha hehe, gimana belajarnya?" sebenernya Gland ngerasa Cringe dan Goofy kalau nanyain beginian ke orang lain, tapi dia pengen bersikap manis ke Derio supaya Derio bisa cinta sama dia.
"Ada kendala" jawabnya sukses membuat Gland terkejut dan dengan panik menanyakan apa kendalanya.
"Apa? Kenapa? Kamu sakit kah?" tanya nya tak sabaran.
"Matematika" jawab Derio singkat.
"Ohh, gak heran sih... Itu kendala paling ugh! Pokoknya" fahamnya membuat Derio tertawa pelan.
"Mau?" tawar Derio kepada Gland, Gland menggeleng, dia kenyang rokok.
Kalau sampai Derio tau Gland merokok, beuh bisa ngambek tujuh hari tujuh malam deh, Gland sama Derio itu udah kenal dari mereka SMP dan Gland mulai pdkt in Derio dari kelas dua SMP dan Gland kelas tiga SMP.
Kebetulan SMA nya sama, Gland seneng banget waktu tau satu sekolah lagi sama si gemes.
Bel masuk terdengar, ini jam terakhir setelah beberapa mata pelajaran bel pulang akan dibunyikan, rencananya Gland mau nganterin Derio pulang tapi dia baru inget kalau dia di jemput Vera.
***
"Per jemput gua per, gua pulang cepet" setelah menekan tombol telphone pada nomor Vera, Ia langsunh melontarkan kata-kata yang gak pantes diucapin ke orangtua apalagi Ibu kandungnya sendiri.Tapi Ibunya aja Vera, yang kata-katanya juga gak pantes di lontarkan untuk anaknya.
"Bacot, bentaran napa!" baru aja dibilang, kasar banget mulut Vera tuh, emang bukan Mama yang baik.
Tapi dia juga suka ngeluh karena keseringan ngomong kasar, dan juga selalu ingetin anaknya buat kurang-kurang in misuhnya, buat kepentingan diri sendiri juga.
"Oke, gua tunggu ya Ma!" setelahnya Ia duduk di kursi dekat pos satpam.
"Halo neng, nunggu jemputan ya?" tanya Pak satpam sok asik.
Gak dijawab sama Gland.
"Orangtua ngomong kok di diemin" cibir Pak Satpam lalu melpar pandangan sinis ke Gland.
"Iya orangtua, saya lagi nunggu jemputan, orangtua." setelahnya Gland berujar dengan nada yang gemas pengen cakar-cakar wajah satpam itu.
"Nama saya Bagas neng" jelasnya.
"Ga nanya"
Setelahnya mobil mewah dengan atap terbuka berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang terbuka, Gland langsung berlari cepat dan masuk ke dalam mobil Vera dengan badan yang di dudukkan secara kasar.
"Santai Gland" ujar sang Mama.
"Hehe" cengiran sempurna ditunjukkan sang anak ketika sudah nyaman duduk di kursinya.
Setelahnya Vera melajukan mobil nya dengan kecepatan Rendah, namun anak perempuannya memintanya supaya lebih cepat, nurut aja Vera mah.
"WOHOOO!!! GILAAA!!! MOMMY PERA NIH BOSS!!!" teriak Gland dengan angin yang menerpa wajahnya juga rambut selengan miliknya.
Vera hanya tertawa melihat tingkah kekanakkan anaknya, padahal aksi yang dilakukan Vera termasuk dalam aksi membahayakan orang lain, juga diri senidiri.
Tapi Vera jago mengendarai mobil, dulu waktu muda sering sekali mengikuti lomba balap mobil tak jarang ia mendapatkan juara satu hingga trending di TV.
#end
Bar-barnya bunda peraa inihh
KAMU SEDANG MEMBACA
Derio Is Adorable | GXB
Novela JuvenilHubungan Gland sama Derio itu kayak santai terus, jarang banget ada masalah, kalau ada paling cuma ngambek-ngambek an bentar, orang-orang disekitar mereka dukung banget hubungan mereka. Gland itu definisi setia, kapan pun dimanapun, dia rela ninggal...