Halaman 4 : Bertemu

524 38 0
                                    

"Anakku suka sama kamu, jadi kalau gak keberatan kamu boleh tinggal disini" jelas Andy kepada Vera, pagi hari Andy mengajak Vera bertemu di cafe namun Vera menolak dan akan datang ke rumah kediaman Andy saja.

"Kamu gak masalah kalau saya bicaranya agak kasar ke Gland?" tanya Vera, Andy menyerngit apa yang dimaksud mantan istrinya ini?

"Maksudnya?"

"Saya sama Gland punya kesamaan, sama-sama suka baca komik dan lumayan serefrekuensi, jadi kalau ngobrol suka pakai kata-kata yang agak kasar, dan mungkin ga sopan"

"Gak masalah selagi gak terlalu kasar, tapi kamu sebagai ibu kandungnya harusnya bisa mendorong dia buat jadi lebih baik, saya mau anak perempuan saya menjadi pribadi yang lembut,"

"Maaf, ini kebiasaan buat ngerubahnya butuh proses, bakal saya usahain deh! Makasih Andy" setelahnya Vera berdiri dari duduknya dan menghampiri Andy yang berdiri agak jauh darinya.

Lalu memeluk sang mantan suami nya.

Mereka berpelukan lumayan lama sampai Andy sadar kalau tidak ada status tertentu antara keduanya.

"Maaf" setelahnya Ia melepas pelukan tersebut, jujur saja Vera menyesal telah meninggalkan sang suami di saat anaknya ber usia 13 tahun.

"Saya balik, mungkin bakal pindah beberapa hari kedepan" setelahmya Vera pergi dari sana. Kalau gak gengsi Andy bakal ngomong.

"Disini dulu, saya masih mau ngobrol"

***
"Jo, gua mikir kalau aksi kita ini merugikan diri sendiri loh" ujar Gland setelah menyalakan korek apinya, hendak membakar ujung rokok nya namun Ia mengurungkan niat itu.

"Ya silahkan kalau emang mau berhenti, toh dulu gua juga sendiri," balas Joana setelah menghisap rokoknya.

"Susah tapi" lanjutnya.

"Bener sih... Pacar gua sehat, masa gua ngerokok? Ah! Beli permen aja gua" setelahnya Gland cabut meninggalkan Joana sendiri.

Setelahnya Ia bertemu Erlangga yang tengah bercanda dengan lelaki yang sepertinya sama dengan Erlangga.

Berandal.

Erlangga sudah menemukan teman, dia jadi lumayan semangat untuk berangkat ke sekolah, ya walau temannya adalah sebuah pengaruh buruk baginya.

Erlangga juga sama buruknya, jadi tak apa jika bergaul dengan sesama, awokawok

Mata Erlangga bertemu dengan sorot mata Gland, Tak mungkin Erlangga secepat itu move on, dia masih menyukai Gland.

Mereka merasa canggung, yang tadinya suara tawa Erlangga dan temannya yang keras sekarang terganti dengan diamnya Erlangga dan temannya saat melihat Gland.

Erlangga menunduk sebentar sebelum melihat ke arah temannya guna mengobrol lagi.

Setelahnya Gland melanjutkan jalannya yang sempat terhenti sejenak
"Cepet move on, Er"

Banyak yang menyapa Gland di koridor saat Ia sedang berjalan menuju kantin, Galnd yang cukup friendly pun membalas sapaan orang-orang dengan menyapa nya kembali.

Tak bisa dibilang banyak, namun juga tidak sedikit, dia populernya bukan tipe yang populer disukai banyak cowok lalu dikasih hadiah coklat-coklat gitu enggak, dia populer karena ramah juga asik kalau diajak mengobrol namun pasti ada dari beberapa rekannya yang menyukai nya karena parasnya yang cantik.

Ia mungkin menjadi cecan nya SMA Gading kalau sikapnya anggun dan berperilaku feminim dan tidak blak-blak an, juga sifatnya yang boyish jadi Ia terlihat tampan dengan itu.

#end

Haloo gais, akuu bikin perbaikan di chapter pertama, kenapa ya? Setiap ceritaku pasti chapter awalnya aneh kalau aku baca sendiri? Pokoknya Vera bakal berubah deh tapi ga yang drastis gituu, makasih uda mau bacaa dan ramein ya komen-komen apa deh biar akuu semangat nulisnya!

See youu gaiss!

Derio Is Adorable | GXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang