Valentine?

972 101 2
                                    

Kalau orang lain bilang hari Valentine itu hari kasih sayang. Namun bagiku, menyayangimu itu setiap hari. Selalu bertambah, dan bertambah.

.
.
.
.
.
.

-Marsha POV-

Kalau hari ini hari Valentine, ada yang mau ngasih aku cokelat gak ya? Ck, yakali harus dikodein dulu ditwitter. Iya sih tahu, kalau dia sibuk. Super sibuk, sampe-sampe gak inget kalo ini tuh Valentine day.

Yaudah deh aku ngetwit aja 'Mau coklat donk ❤️🥺'

Yaudah deh aku ngetwit aja 'Mau coklat donk ❤️🥺'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah, udah tuh. Yakali, masih ada yang gak peka. Awas aja, tak sembelih kau!

*tinggg*

Ada notif chat masuk ternyata bukan dari dia. Tuhkan bener kalo dia tuh kadang suka gak ada kabar. Tapi....

*tingggg* bunyi handphoneku lagi, kali ini ternyata.

Yak, benar. Ini adalah notifikasi chat dari Kak Zee.

Tak memerlukan banyak waktu aku langsung melihat ke arah jendela, dan ternyata benar dia sedang menunggu didepan pagar rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak memerlukan banyak waktu aku langsung melihat ke arah jendela, dan ternyata benar dia sedang menunggu didepan pagar rumahku. Kaget setengah mati karena memang manusia satu ini selalu membuatku merasa terpana akan sikapnya yang selalu tiba-tiba.

.

"Hai, lama banget nih tuan putri". Sapanya sambil tersenyum menampilkan lesung pipinya.

"Maaf ih, kamu sih ngedadak banget. Tau-tau udah didepan rumah aja". Jawabku sambil memanyunkan bibir. Sok, sok-an ngambek gitu certitanya. Hahaha.

"Uuuuu maaf deh, kan biar surprise Ca". Katanya sambil mencubit kedua pipiku.
"Yuk cepet, keburu sore nih Ca biar kita mainnya bisa lama hehe". Ucapnya tertawa mengedipkan sebelah matanya, sambil membukakan pintu penumpang untukku.

.

Tak butuh waktu lama akhirnya aku dan Kak Zee sampai ditempat tujuan. Sebenarnya, akupun kurang tahu ini tempat apa. Kata dia sih, ini tempat untuk belajar masak gitu. Jadi, kita tuh ceritanya mau masak-masakan. Ah entahlah. Ada-ada saja ide Kak Zee yang sangat random ini.

"Ayo Ca, kita masak kue cokelat biar kamu gak ngiler nih di hari Valentine". Ucapnya dengan nada jahil, langsung saja ku tepok pundaknya namun tawanya malah semakin kencang.

"Malaaaas, kamu aja sana". Jawabku dengan kesal.

"Uuuu, sayangnya aku nih kenapa ngambek terus. Maaf ya, kalo menurut kamu aku gak peka. Sumpah, aku inget kok hari ini tuh hari apa, tapi akunya belum sempet pegang hp, ini aja aku langsung beresin semuanya biar cepet-cepet ketemu kamu". Ucapnya kali ini dengan nada serius. Tak lupa sambil menggenggam kedua tanganku. Ada rasa bersalah karena aku terlalu kekanakkan. Itu karena aku terlalu overthinking. Mungkin.

Dengan cepat aku segera memelukknya. Ada banyak perasaan yang sedang aku rasakan sekarang. Perasaan bersalah, rindu, kesal, cemburu menjadi satu. Mungkin karena kami jarang sekali menyempatkan waktu untuk berdua. Walaupun kami sering sekali bertemu dalam kegiatan jekety bukan berarti kami sering 'bercengkrama' apalagi sekarang kami tidak di-tim yang sama.

"Maaf kak Zee,". Kataku dengan nada menyesal. Sungguh, kadang aku bingung kenapa bisa seposesif ini. Padahal seharusnya aku bisa memakluminya karena memang jadwalnya yang sangat padat.

"Cantiknya aku, kamu gak perlu minta maaf. Udah yuk, kita mending langsung kerjain biar kita bisa makan kue cokelat hasil buatan kita".

Akhirnya kami belajar membuat kue dengan tema Valentine yang telah disiapkan olehnya. Jujurly, ada saja ocehannya yang membuatku merasa terbang dan pipiku merah merona. Bukan hanya ocehannya, tapi sikapnyapun selalu diluar nalar. Salah satunya ketika aku mencoba memotong butter, dia dengan sigap langsung mengambil pisau dari tanganku. 'Aku takut tangan kamu lecet Ca' katanya.

Entahlah, dia memang selalu seperti itu. Semoga selalu seperti itu.

Mungkin hari ini adalah hari dimana aku sangat merasa bahagia. Sangat bahagia. Aku dan Kak Zee bisa Quality time disela-sela kesibukan kami berdua.

Yang aku tahu dan sadari sekarang, ternyata bukan hanya hari Valentine saja Kak Zee menunjukkan rasa sayangnya padaku, ternyata dia selalu menunjukkannya disetiap hari.

Dan yang paling penting adalah perasaanku akan selalu tumbuh dan bertambah untuknya. Walaupun aku tak terlalu menunjukkan itu.

 Walaupun aku tak terlalu menunjukkan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
            -END-

Nah segitu aja update kali ini wkwk. Terimakasih jot yang sudah mengeluarkan konten Zee dan Marsha untuk tema Valentine kali ini. Kalian udah pada nonton kan? Parah sih kalo belum. Mereka gemesh banget lhoo 🥳

about Zee dan MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang