Surat.

694 101 6
                                    

Kupernah terluka
Kadang tak berdaya
Kau s'lalu ada
Buatku tertawa
Dan lupakan lara

Tak tahu bagaimana
Aku tanpa dirimu
Tak pernah terbayangkan
Sepi merindu

***

-Marsha POV-

Kalian pasti sudah tahu bahwa diperayaan ulangtahun kak Zee, siapa orang yang memberi dan membacakan surat untuknya? Iya, itu aku.

Apa kalian sudah menyangka sebelumnya?

Jujur, aku merasa sangat senang kak Zee memujiku karena isi suratnya yang sangat manis. Memang itu semua adalah isi hatiku selama ini.

Berada disampingnya memang sesuatu yang membuatku bahagia. Membuatku sangat nyaman dan mendapatkan kehangatan.

Dia selalu berhasil membuatku tertawa.
Bahkan dalam keadaan apapun.

Aku beruntung bisa bertemu dia.

"Hei, makasih ya Cha suratnya lucu banget". ucapnya mengagetkanku. Tiba-tiba dia sudah duduk disampingku sambil merapihkan baju dan bersiap-siap untuk twoshoot.
"Ini ada permen buat kamu" ucapnya lagi memberikan permen cokelat dan berjalan keluar. Meninggalkanku yang masih diam karena perlakuannya.

"Kenapa Sha? Diem mulu lo kesambet entar, apa emang masih ngelag mulutnya karena abis bacain surat buat Zee?" Yak, kali ini Ashel yang mengagetkanku.

"Apasih Shel, orang lagi istirahat gini"

"Halah, udah ayok, jadi gak beli chattime kebawah?"

"Iya bawel, mau kok ini"

***

Setelah membeli minuman, aku melihat dia sedang kesusahan memasukan gift yang diberikan para fans. Lucu. Melihat ekspresinya yang lagi-lagi membuatku tersenyum.

Dia melirikku sekilas dan menghentikan kegiatannya tadi. Berjalan ke arahku dengan senyuman manisnya. Entah kenapa semakin hari dia semakin terlihat sangat manis. Aku ikut tersenyum.

Dia mengenggam tanganku perlahan, menyalurkan rasa yang ada didalam diri kami masing-masing.
Mumpung tidak ada yang melihat, dengan segera aku memeluknya.

"Aku abis ini mau dirawat dulu Sha, nanti kamu harus jengukin aku lho" Ucapnya kali ini dengan nada merengek. Gemas.

"Iya, nanti aku jengukin kok. Kamu jangan bandel ya. Dengerin tuh apa kata dokter" Jawabku dengan tegas.
"Dengerin juga apa kata mamah sama papah kamu,  fans kamu juga pada khawatir"

"Iya Marsha.."

"Kak Zee?.. "

"Hmm?.. "

"Kalo kamu nangis, aku pengen jadi orang pertama yang seka dan hapus airmata kamu Kak"

"Sha, sekarang kamu udah pinter ya bikin kata-kata manis gini. Belajar dari siapa kamu?" tanya nya sambil tertawa kecil. "Dari Adel ya?"

"Ih enggak, kan kadang dari anime yang aku tonton juga". Sanggahku dengan cepat.

"Haha.. Yaudah pelukannya dilanjutin nanti ya. Aku pamit pulang duluan gapapa ya?"

"Yaudah, hati-hati ya kak, kabarin aku kalo udah sampe, cepet sembuh pokoknya"

Akupun melepas pelukannya.
Mengantarkannya sampai kepintu merah.

Aku harap dia akan cepat pulih. Agar kami bisa segera melakukan kegiatan bersama-sama kembali. Jujur, jauh darinya selalu membuatku merasa gelisah. Karena dia memang menjadi orang yang selalu kurindukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-end-

Gemeshhh banget gak sih kalian, Zee Marsha lagi banyak momentnya 🥰😭😖

Wkwk.. dahlah mau tenggelem lagi aja.

about Zee dan MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang