first love - 0

100 10 2
                                    

Di hari Minggu yang cerah ini, aku dan anak perempuan semata wayangku sibuk merapikan barang-barang di apartemen baru kami. Anakku baru saja lulus SD. Dia sudah bisa banyak membantu. Dia bahkan sudah mau tidur sendiri. Itulah alasanku memutuskan untuk pindah ke apartemen; agar dia bisa memiliki kamarnya sendiri.

Aku kini sedang membereskan dapur, sedang dia menata kamarnya. Saat aku sedang memasukkan peralatan makan ke dalam lemari, dia memanggilku dari kamar, "Ma! Mama!"

"Ya?" sahutku dari dapur.

"Sini!" serunya.

Aku segera mengelap tanganku pada serbet dan berjalan menuju kamar. "Kenapa, Nak?"

Dia terlihat sedang duduk di atas kasur dengan sebuah album foto di pangkuannya. "Ini punya Mama?"

Aku duduk di sebelahnya agar bisa ikut melihat isinya. Aku tersenyum melihat lembar demi lembarnya. "Iya. Itu foto-foto Mama waktu masih SMA."

Dia banyak bertanya tentang foto-foto yang ada. Aku pun jadi banyak bercerita. Jika dipikir-pikir lagi, ini adalah kali pertama aku menceritakan masa laluku padanya.

Tangannya lalu berhenti pada lembar terakhir album foto tersebut. Matanya terpaku pada sebuah foto. Satu-satunya foto yang ada di halaman tersebut. Foto seorang laki-laki.

"Ini siapa, Ma?" tanyanya sambil menunjuk laki-laki itu.

Melihat wajah itu, aku tersenyum. Sudah lama juga tidak kulihat wajah itu. "Oh .... Itu cinta pertama Mama, Nak."

Dia menaikkan alis tanda antusias. "Oh, ya? Cerita, dong, Ma!"

first love - nijiro murakamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang