Sudah tiga tahun berlalu sejak aku menceritakan cinta pertamaku pada anakku. Entah dia masih mengingat cerita tersebut atau tidak. Kini anakku sudah SMA. Aku tidak menyangka akan melihat anakku tumbuh tepat di depan mataku. Sebagai ibu tunggal, aku bekerja menjadi karyawan kantor untuk membiayai kehidupan kami berdua. Saat dia SMP, aku berangkat kerja bersamaan dengan dia yang berangkat sekolah. Kami pun juga akan berpapasan di lobi apartemen ketika pulang. Sudah SMA, jadwal pulangnya sudah tidak sama lagi denganku. Dia ikut club radio sehingga dia menjadi sangat sibuk dan terkadang pulang malam. Baru di tahun pertama, anakku sudah memiliki pacar. Aku cukup cemburu, mengingat aku menghabiskan setengah masa SMA-ku untuk berkabung.
Club radio anakku membuatku ikut sering mendengarkan radio. Biasanya, aku mendengarkan radio saat sarapan, di perjalanan, dan sebelum tidur. Aku mendengarkan radio melalui ponselku. Ya, zaman sudah maju. Terkadang radio mengingatkanku akan masa SMA-ku. Aku jadi ingat, dia pernah berjanji untuk memutar lagu buatannya –yang aku nyanyikan– di radio jika dia sudah terkenal. Andai saja dia masih ada, aku yakin dia sudah menjadi musisi terkenal.
Malam ini, aku kembali menyetel radio. Suara-suara dari radio selalu berhasil membawaku ke alam mimpi. Saat sudah memejamkan mata, aku mendengar suaraku sendiri. Awalnya, aku mengira itu mimpi. Namun, suara tersebut makin lama makin jelas. Aku pun segera terbangun. Memastikan pendengaranku. Benar! Itu suaraku! Suaraku yang masih bagus! Jantungku berdebar. Ini lagu kami dulu! Namun, bagaimana bisa lagu ini disiarkan di radio? Setahuku, hanya aku dan dia yang memiliki rekaman lagu ini.
Aku pun mendengarkan lagu sampai habis. Siapa tahu ada pesan setelahnya. Aku benar. Sang penyiar pun mulai berkomentar, "Wah. Lagunya cantik, ya! Ini pertama kalinya saya dengar lagu ini. Iya. Pengirim lagu ini bilang, ini memang kali pertama lagu ini diputar secara luas. Ini lagu yang pengirim buat bersama dengan cinta pertamanya di SMA dulu. Asik! Romantis banget, ya? Kalau penyanyi lagu ini lagi mendengarkan radio ini, pengirim mau Anda besok pergi ke tempat yang dulu biasa kalian kunjungi bersama. Wah. Sepertinya radio kita jadi saksi peristiwa penting, nih! Terima kasih, ya, anonim yang sudah mengirim lagu ini. Sekarang, kita beralih ke lagu berikutnya."
Aku menganga. Masih belum bisa mencerna informasi yang baru saja aku dengar. Dia baru saja mengirimkan lagu kami untuk diputar di radio? Dia mau bertemu denganku? Dia...masih hidup?
Jantungku berdegup sangat kencang. Tempat apa yang dulu sering kami datangi bersama?
Ruang band sekolah?
KAMU SEDANG MEMBACA
first love - nijiro murakami
FanfictionAku dan anakku baru saja pindah ke sebuah apartemen. Saat sedang membereskan barang-barang, anakku menemukan sebuah album foto. Album fotoku semasa SMA. dari antara puluhan foto yang terdapat di sana, matanya tertarik pada sebuah foto di halaman pal...