05.Song Hyona

1 1 0
                                    

Pagi hari ini begitu terik, sehabis study tour aku langsung berendam di air hangat, rasanya rileks dan nyaman sekali, harum rose dan vanilla memenuhi kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian yg lebih nyaman, aku langsung menuju area belakang rumah yg terdapat taman dan pastinya semua orang berkumpul disana termasuk nyonya Choi.

"Mommy" panggil prince saat melihatku di ambang pintu

Aku lihat mereka seperti keluarga yg hangat....

"Jgn lari lari nak, nanti terjatuh"
Seru seorang ibu yg melihat kedua putrinya bermain kejar kejaran

"Eonni kejar aku, eonni lemah"
Gadis kecil yg dikejar kakaknya selalu membuat kakaknya kesal Krn itulah dia dikejar.

"Berhenti disana, kembalikan mainanku dasar adik nakal"

Seketika pecahan memori itu menghantam ku seketika itu juga kepalaku terasa sakit sekali.

"Yooji kau tak apa?"
Panik Heori Krn melihat yooji linglung

"Aku baik baik saja eonni, hanya saja kepalaku pusing"

"Lebih baik kau istirahat saja nak, kau pasti lelah setelah study tour tadi"
Kini nyonya Choi yg mengkhawatirkan ku, tunggu....

"Knp wajah nyonya Choi sangat mirip dgn wanita yg ada di penglihatanku barusan saat memarahi kedua putrinya saat kejar kejaran?"
Batin yooji.

Jika bukan ulah Yupy dan prince mana mungkin aku langsung dihubungi oleh Jungkook.

"Aunty apakah masih sakit kepalanya?" Gadis kecil bermarga Kim tersebut sangat menggemaskan sama seperti prince yg memiliki mata lebar nan imut seperti Jungkook baby.

"Aunty baik baik saja sayang"

"Lihat mommy, Daddy menghubungi mommy" prince memperlihatkan layar handphone yg kini sudah terpampang pria tampan, suamiku.

"Sudah aku bilang jgn terlalu lelah chagi, tubuhmu itu masih belum stabil ayolah jgn keras kepala"
Omel Jungkook seperti emak emak rempong, tapi aku suka perhatiannya.

"SarangHeo chagia"
Hanya itu yg mampu aku ucapkan untuk menenangkan emosinya.

Dan benar saja dia langsung terdiam, menggemaskan.

Nuansa sore memang begitu tenang, saat ini aku dan eonni Heori duduk berdua dipinggir kolam dgn kaki dimasukkan kedalam air sambil menikmati teh hangat serta cemilan.

Biarlah ibu rumah tangga ini istirahat sejenak, dan anak anak pada pergi ke Moll Krn diajak oleh nyonya Choi dan baby jion sedang diasuh baby sitternya.

"Kau selalu mengingatkan ku pada adikku Hyona"
Ucap eonni Heori menatapku

"Eonni punya adik? Perempuan?"
Eonni mengangguk

"Tapi dia sudah pergi jauh keatas sana, meninggalkan kakaknya seorang diri disini"
Ucapnya sambil memandangi langit sore yg hampir berwarna jingga.

"Apakah adik eonni sakit?"

Dia terdiam sesaat lalu menatapku entahlah tatapan itu seperti tatapan, kebencian.

"Dia pergi dgn semua rasa sakit yg ia tahan selama dia mengenal satu pria brengsek yg kini tetap brengsek bahkan lebih ke iblis"

Kaget? Tentu tak kuduga adik eonni Heori adalah gadis yg malang, meninggal hanya karna ulah dari Manusia brengsek.

"Padahal adikku yg terlebih dahulu yg mendapatkan cintanya, tapi wanita iblis itu merenggut segalanya dgn ego dan hartanya, memang dulu kami orang tak mampu ketimbang kehidupan mereka" eonni Heori meneteskan air mata dan juga aura kebencian.

Jeonari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang