di Jakarta 41

446 55 16
                                    

Jika betrand masih di Swiss untuk menyelesaikan syutingnya, maka Anneth di Jakarta sedang syuting film keduanya, film yang semula menceritakan tentang lagu yang Anneth dan sahabatnya Zara bawakan.

Anneth diam melihat ponselnya, meski sedang marah betrand tetap mengirim satu pesan untuknya.

My star💞

Jangan lupa makan sama minum vitamin

Anneth menggerakkan jarinya untuk mengirim pesan pada betrand, berharap dia tidak sedang sibuk.

Disini sudah jam lima sore, itu artinya disana sudah malam yaitu jam 10 malam.

Me

Syutingnya udah beres?

Pada saat pesannya di kirim Anneth melihat terakhir betrand aktif itu dua jam yang lalu.

Teringat kejadian kemarin, sempat terjadinya percekcokan antara mereka berdua dan belum terselesaikan. Membuat Anneth tidak fokus dalam syuting, tadi saja dia beberapa kali take.

"Kenapa sih neth? Lagi berantem ya sama si onyo?" Tanya Zara merangkul Anneth.

"Hu'um."

"Yaudah Lo telpon dia terus minta maaf, biar nanti pas take Lo gak take ulang terus."

"Masalahnya dia lagi sibuk syuting."

"Duh! Pasti masalah cowok nih."

"Masalah cewek cowok." Jawab Anneth.

"Aduh neth! Ribet amat sih. Makannya kalau jawab pertanyaan tuh jangan cari penyakit, ati-ati." Kata Zara sok bijak.

"Masalahnya gue gak bisa dieman lama sama dia, gue sama onyo punya tanggung jawab." Kata Anneth tanpa sadar.

"Tanggung jawab? Apaan? Kaya orang tua aja Lo." Kata Zara ceplas-ceplos tidak bermaksud.

Anneth langsung menyadari ucapannya sudah di luar kendali, dia Langsung cari alasan lagi.

"Ma..maksud gue itu ya...itu, harus tanggung jawab kan orang tua kita berhubungan baik, kalau lama-lama berantem pasti bakalan nyampe ke orang tua kita, nanti kepikiran." Kata Anneth mengalihkan sebisa mungkin.

"Oh! Gue kirain apa."

"Ya makannya."

"Tapi kenapa kesannya hubungan kalian itu kaya hubungan toxit ya?" Kata Zara mengingat alasan Anneth tadi.

"Toxit gimana?"

"Ya... Lo kepikiran ngerasa punya tanggung jawab, terus takut sama ortu kalian, padahal kalian butuh kebebasan." Ucap Zara menjelaskan maksudnya.

"Engga dong! Gue sama onyo saling support, bahkan dia jauh lebih penyabar aslinya, gue aja salut sama dia kenapa bisa sesabar itu sama gue." Kata Anneth.

Mengingat semua yang betrand lakukan untuknya, dari mulai menemaninya di masa sulit, merawat Zeera seorang diri, bahkan mengerti dirinya yang sulit menerima Zeera.

"Gitu ya? Gue seneng dengernya, tapi kayanya dia gak pernah nunjukin sama orang sekitar."

"Iya, soalnya kalo di kasih liat nanti Lo malah naksir sama dia."

"Dih! Mana ada." Sahut Zara mengedigkan bahunya.

"Ya siapa tahu aja."

"Lo suka sama betrand aja gue sampe ke bawa mimpi saking gak percayanya." Ceplos Zara.

"Kenapa emang kalau gue suka sama dia?"

"Ya... Aneh aja, dia kan dulu kaya adek Lo segini nih tingginya." Kata Zara mengukur tinggi badan betrand dulu.

My Perfect Start Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang