keputusan 22

498 57 4
                                    

Setelah berbicara antara dua keluarga dengan kepala dingin, sama-sama saling mengalah, tidak ada yang saling menyalahkan akhirnya mereka mendapat solusi.

Untuk masalah bicara dengan pihak lebel Anneth Ruben yang bicara, dan dia mewakili keluarganya Anneth yang akan bicara.

Di media Anneth juga mengatakan jika dia akan fokus dengan sekolahnya, dan dia akan berhenti untuk sementara di dunia entertainment.

Banyak sekali pihak yang kecewa, bukan hanya mereka yang tidak rela Anneth pun merasakan hal yang sama.

Betrand masuk kedalam rumah Anneth, dia melihat Anneth tengah melamun, di hampirinya dan dia melihat Anneth buru-buru mengusap air matanya.

"Udah makan?" Tanya betrand duduk di kursi sebelah Anneth.

"Tadi aku belajar masak dari bunda, masakan kesukaan kamu Susi." Ucap betrand mengeluarkan bekalnya.

"Tapi aku gak buat yang ikan mentah, tadi aku baca di internet katanya orang hamil gak boleh makan ikan me-"

"Enteng banget ya kamu bilang gitu." Betrand menghentikan Perkataannya dia langsung menatap Anneth.

"Aku aja bilang gitu gak bisa, tapi kamu? Kamu kaya gak ada beban." Ucap Anneth menatap betrand Tajam.

"Gara-gara dia, aku harus berhenti buat ngejar mimpi aku." Ucap Anneth menunjuk perutnya.

Betrand menarik tangan Anneth yang menunjuk perutnya, dia menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Dia gak salah." Ucap betrand.

"Terus siapa yang salah?" Tanya Anneth pada betrand dengan nada tinggi.

"Aku, aku yang salah. Harusnya aku gak kenal kamu, harusnya aku hanya jadi sekedar pengagum rahasia saja." Kata betrand.

"Jadi kamu nyesel?"

"Engga, aku hanya menyesal kenapa bukan aku saja yang menderita, kenapa harus kamu." Anneth memalingkan wajahnya.

"Aku gak akan pernah ninggalin kamu, aku janji." Kata betrand menggenggam tangan Anneth.

"Gak akan pernah." Betrand meraih kepala Anneth membawanya kedalam pelukan.

"Kita lewati semuanya sama-sama." Anneth meremas jaket baju yang betrand kenakan sampai tak terasa air matanya jatuh.

"Jangan salahkan dia ya, dia gak tahu apa-apa." Ucap betrand lembut.

**

Perlahan betrand menyelimuti Anneth sampai sebatas dada, dia melihat wajah Anneth dengan bawah mata dikelilingi lingkar mata panda.

Betrand mengusap pucuk kepala Anneth, dia menatap wajah cantik lelah miliknya, dia tahu Anneth kurang tidur sampai lingkar matanya terlihat sangat begitu kentara.

"Bertahan ya onye, sembilan bulan kita lewati sama-sama."

Sebelum pergi dia membungkuk mencium kening Anneth, mengusap kepalanya sambil dia tatap kembali.

Kemudian betrand beranjak pergi keluar dari kamar Anneth, meninggalkannya untuk beristirahat, dia turun ke bawah akan berpamitan pada orang tuanya Anneth untuk pulang kerumah.

"Mih."

"Onyo pamit pulang dulu, nanti malam onyo kesini lagi." Kata betrand pada mamihnya.

"Iya nyo, hati-hati." Ucap mamihnya Anneth masih dengan nada sedikit kecewa.

Betrand tahu orang-orang saat ini tengah kecewa padanya, tapi betrand bakan berusaha menjadi yang terbaik, untuk mereka dan juga Anneth.

**

My Perfect Start Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang