Cyella gadis itu hendak berangkat bersekolah , namun diri nya di kaget kan oleh suara pecahan piring dari dapur. Karena takut ada apa apa diri nya pun bergegas pergi kearah dapur dengan tergesa gesa.
Setiba dapur Cyella di buat terkejut oleh kedua orang tua nya yang sedang berantem, memang bertengkar seperti ini sudah biasa. Hanya saja kali seperti nya permasalahan cukup besar, karena tidak ingin terlihat Cyella pun memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah saja.
"Tetap disana Cyella!! " teriak sang ayah saat menyadari Cyella akan pergi, diri nya pun buru buru menghampiri sang anak diikuti sang istri dari belakang.
Cyella sendiri sudah keringat dingin, jantung nya sudah berdegup dengan kecang. Bukan karena jatuh cinta bukan namun jantung nya berdegup dengan kencang karena panggilan orang tua nya, dia tidak yakin jika dia akan selamat dari amukan orang tua nya.
Cyella pun berbalik menatap sang ayah dengan tatapan was was nya, tidak lupa dengan tubuh yang spontan merasakan ngeri. Dia teringat terakhir kali diri nya di marahi oleh orang tua nya , yang berakhir diri nya tidak bisa keluar selama beberapa hari.
"Kenapa yah? " tanya Cyella dengan nada gugup nya, sungguh dia ingin sekali kabur sekarang dari hadapan orang tua nya , jika boleh dia lebih memilih mendapatkan hukuman guru daripada harus berhadapan dengan orang tua nya.
Plakk
Tamparan tiba tiba yang ayah nya layangkan kepada Cyella hingga menoleh, Cyella sendiri masih syok akan tamparan tiba tiba dari sang ayah.
Entah salah nya apa hingga diri nya di tampar begini, namun sungguh tamparan itu cukup keras hingga menggema keseluruhan rumah.
"DASAR TIDAK BERGUNA!! " teriak sang ayah pada anak nya dengan perasaan marah nya tepat di wajah sang anak, sang anak sendiri menampilkan wajah kebingungan nya.
"Buat apa saya sekolah in kamu tinggi tinggi tapi apa? Bahkan kamu tidak bisa di banggakan, malah kamu mencemarkan nama baik saya dengan cara menjadi brandalan di sekolah, MAU JADI APA KAMU HAH?! " marah sang ayah dengan nada bentakan yang cukup membuat sang anak ketakutan.
Cyella sendiri merenungi apa kesalahan nya? Berandalan? Bahkan dia selalu masuk ke kelas nya!! Bagaimana dia di cap berandalan?! Pikir Cyella dengan bertanya tanya.
Tapi pertanyaan di otak nya itu seketika hilang saat perkataan sang ayah membuat nya ketakukan sendiri, ayah nya dia menyuruh sang ibu untuk mengambil sebuah rotan panjang!!
"Ambilkan saya rotan, saya harus kasih pelajaran kepada anak ini agar tau kesalahan nya. " ucap sang ayah dengan nada tegas nya, sang ibu pun segera mengambil rotan yang biasa nya di pakai.
Setelah mengambil sebuah rotan panjang, sang ibu pun langsung menyerah kan nya kepada sang ayah. Sang ayah pun menerima nya, tanpa aba aba dia langsung memukul sang anak dengan tanpa perasaan.
Cyella sendiri hanya bisa memekik kesakitan, karena mau melawan pun dia juga tidak punya kekuatan untuk melawan orang tua nya.
"Rasakan ini sialan, ini hukuman untuk mu agar tidak mengulangi kesalahan mu lagi" ucap sang ayah di tengah pukulan nya, sang ibu sendiri hanya memandang tanpa minat kearah kedua nya.
Setelah selesai memberi hukuman pada sang anak, ayah pun langsung pergi sambil berkata.....
"Kurung dia dikamar, suruh belajar jangan biarkan dia keluar atau makan sebelum selesai belajar nya" ucap sang ayah setelah itu langsung meninggalkan kedua nya.
Sang ibu pun langsung menarik tangan Cyella, tapi gadis itu menolak nya. Tidak tidak dia harus sekolah dia akan ketinggalan nanti jika tidak sekolah.
"Bu, ibu lepasin bu. Lala arep sekolah disek bu , lala wes telat" ( lala mau sekolah dulu bu, lala udah telat) ucap Cyella dengan air mata yang mengalir, diri nya tidak ingin melewatkan sekolah nya namun sang ibu terus saja menarik nya hingga masuk kekamar nya.
Plakk
Sebuah tamparan dilayang kan kembali kearah wajah mulus gadis itu, Cyella sendiri langsung terdiam seribu bahasa. Dia tidak menyangka bahwa ibu nya sendiri menampar nya, walaupun dia sering dipukul oleh sang ayah bunda nya tidak pernah memukul nya seperti ini. Untuk pertama kali nya dia di tampar oleh sang ibu nya, mata nya kini pun sudah berkaca kaca dengan wajah memerah bekas tamparan kedua orang tua nya.
"Itu buat pelajaran mu, gara gara kamu ayah kamu marah sama ibu. " ucap sang ibu dengan amarah nya,
"Kamu gabakalan bisa keluar sebelum masa hukuman mu habis, dan ya kamu juga tidak akan mendapatkan makanan hari ini! " ucap sang ibu lantang , lalu setelah mengucapkan itu sang ibu pun pergi sambil mengunci kamar sang anak.
Cyella sendiri sudah menangis tersedu sedu , dia merasa kasihan kepada diri sendiri kenapa nasib nya tidak pernah baik? Keluarga nya selalu saja menuntut nya untuk terus sempurna di depan umum, tapi mereka sendiri tidak pernah mengetahui bahwa anak nya depresi karena semua itu.
Cyella pun mengambil hp nya dengan tangan agak bergetar, dia akan mengabari kedua sahabat nya.
Para Jwamet aks🥰
Anda, unga , dan RereAnda
Maaf ya, aku ga bisa masuk hari iniRere
Ya aku juga, aku lagi demamUnga
Kalian mah:(
Tau gitu aku tadi ga usah berangkat aja.Setelah mengabari kedua teman nya, Cyella pun memutuskan untuk lanjut belajar. Sungguh dia ingin cepat cepat mengakhiri hukuman ini, jika tidak dia bisa di kurung berhari hari didalam kamar nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT CEMARA : 🅻🅰🆁🅴🆁🅰 [ Hiatus ]
Ficção Adolescente[ karya asli pemikiran sendiri ] Tiga sahabat yang bahagia menghabiskan waktu bersama mereka , meskipun mereka tau bahwa keadaan sedang tidak baik baik saja. Tapi bagi ketiga nya itu sudah biasa , mereka selalu menjalani kehidupan senang maupun sus...