kalian harus baca part sebelumnya, kalo bisa dari awal keknya pada lupa.. aku juga sebenernya wkwk
happy reading><
♧♧♧
Mungkin karena efek dinyanyikan oleh suaminya semalam, Sinb bangun lebih awal dari biasanya. Bahkan, sebelum anaknya--Angkko bangun dan menggonggong menaiki kasur kamar mereka.
Sinb melirik jam yang masih menunjukkan pukul 5.30 pagi. Dia beranjak dari kamar menuju dapur untuk memasak nasi. Sembari menunggu matang, Sinb pergi ke tempat laundry yang berada di blok B, rumahnya ada di blok A.
[Aku lupa udah pernah kasih tau atau belum letak rumah mereka di blok apa wkwk]
Semenjak dirinya mengambil kursus masak, Jhope menyarankan Sinb untuk urusan pakaian mereka diserahkan ke laundry. Katanya, biar Sinb gak terlalu capek.
Maklum ya, udah bucin kaya lagi jadi begitu.
Awalnya Sinb menolak merasa agak aneh kalau pakaian dia dan suaminya dicuci oleh orang lain yang gak dikenal. Maka dari itu, yang diserahkan ke tempat laundry hanya pakaian resmi kayak jas, kemeja dan dress. Untuk pakaian rumah, Sinb yang akan mencucinya. Akhirnya Jhope menyetujuinya.
Sekarang, Sinb mau mengambil kemeja suaminya. Dia mengajak Angkko yang sudah bangun sekalian jalan pagi. Tak lupa memasangkan tali di lehernya biar gak lari kemana mana.
Lonceng berbunyi saat dirinya masuk ke tempat laundry. Ini bangunan bekas Cafe, jadi jangan heran kalau masuk ke sini merasa masuk Cafe.
"Mbak, Saya mau ngambil pakaian atas nama Jhope."
"Sebentar, ya. Ini--lho kamu?"
Sinb juga kaget. "Lah Mbak Setan?"
Wanita itu melotot. "Apa kamu bilang?!"
"Eh, Mbak Monica maksudnya typo itu."
Monica berdengus. "Kok kamu sih yang ngambil? Bukannya Mas Jhope nya aku." Dia senyum-senyum sendiri sembari mengelus plastik pakaian milik suaminya.
Sinb berdelik kesal. Dia menarik plastik tersebut. "Gak boleh pegang-pegang punya Mas Jhope."
"Ck, gak sopan banget sih. Tapi, saya maafin kamu karena adiknya Mas Jhope."
Anjir, masih dikira adiknya Jhope? Oke, Sinb ladenin.
"Mas Jhope itu gak doyan sama Mbak-mbak yang pake baju anak kecil!"
"Ini bukan baju anak kecil! Ini croptop namanya. Kamu norak banget deh!"
"Wah, parah nih Mbak ngatain saya. Bilangin Mas Jhope ah, ayo Angkko." Sinb menarik anaknya keluar dari tempat laundry. Meninggalkan Monica yang tampak risau.
"Jadi selama ini yang nyuci baju-baju gue sama Mas Jhope itu Mbak Setan? Ihh gak relaaa," dumel Sinb di perjalanan pulang.
"Pantesan dia suka salting sendiri liat Mas Jhope pake kemeja yang dicuci laundry dia."
"Untung pakaian dalam gue yang nyuci, coba kalo dia wah bisa disantet itu pake sempak Mas Jhope."
Sesampainya dirumah, Sinb langsung ke dapur. Dia meletakkan kemeja Jhope di sofa begitu saja. Setelah memberi makan Angkko, Sinb mulai memasak.
Dia akan memasak ayam goreng bawang putih. Kemarin dari kelas kursus masaknya diajarkan tentang menu sarapan selain nasi goreng dan roti. Katanya, ayam goreng juga cocok jadi sarapan buat suami.
Lalu, dia mendapatkan resepnya dari aplikasi toktok. Dia akan langsung mencobanya hari ini.
Setelah berkutat di dapur tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6.30, sudah saatnya Jhope bangun.
Grep!
Tiba-tiba ada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya. Dan benar saja, suaminya sudah bangun.
"Kamu masak apa, Bii? Wangi banget."
Sinb tidak menjawab. Dia malah mengambil dua piring dan membawanya ke meja makan dengan posisi Jhope masih memeluknya.
"Itu hasil dari belajar kemarin?"
Sinb masih tidak mau menjawab membuat Jhope heran. Kenapa nih? Apakah salahnya? Tapi, dia baru bangun bahkan ditinggal sendirian.
Jhope melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Sinb agar menghadapnya. "Kamu kenapa? Kok daritadi Mas nanya gak dijawab, hm?"
Sinb bersedekap dada sambil menghela nafasnya kasar. "Aku kesel banget."
"Kesel kenapa?"
"Ternyata Mbak Setan yang disebelah itu pegawai laundry, Mas!"
"Oh ya? Terus?"
"Ish kok terus sih, Mas. Artinya selama ini dia yang nyuci baju baju Mas, aku gak rela," kata Sinb sambil mengerucutkan bibirnya. "Untungnya nih ya, celana dalem Mas, aku yang nyuci. Coba kalo di bawa ke sana juga terus dia yang nyuci terus dibawa pulang terus dibawa ke dukun terus disantet terus---"
Cup!
Jhope mengecup bibir Sinb. Dia sudah tidak bisa menahan kegemasan istrinya. "Terus terus nabrak?"
Sinb memukul dadanya Jhope pelan, agak salting dia. "Mas, aku serius."
Jhope terkekeh. "Oke, jadi mau gimana? Mau pindah tempat laundry?"
"Gak ada lagi tempat laundry di kawasan perumahan ini. Kebanyakan diluar sana, jauh juga."
Jhope menganggukan kepalanya setuju.
"Jadi, aku aja yang nyuci ya?"
"Kamu yakin?"
"Yakinlah. Keknya Mas deh yang gak yakin sama aku."
"Sedikit, sih."
"Apa?"
"Enggak, enggak. Aku yakin kok sama kamu mesin cuci kita gak bakal rusak," jawab Jhope dengan mengecilkan suaranya di kalimat akhir.
Jhope agak ragu karena pernah diceritakan Mama Mertua sewaktu Sinb pernah tinggal sendiri, dia membuat mesin cuci rusak karena mengaktifkan setiap tombol tanpa membaca buku petunjuk.
"Oke, masalah cucian clear. Sekarang sarapan abis itu mandi, Mas." Sinb berlalu untuk mengambil nasi.
"Eh, pertanyaan awal Mas belum dijawab."
"Ini aku masak ayam goreng bawang putih, hasil dari nonton video toktok seharian. Apakah terjawab, Mas?"
"Terjawab, Sayang. Nanti mandi bareng aja."
"Centong nasi siap melayang nih, Mas."
"Iya, Mas mandiri kok mandi sendiri."
.
.
.
.
.
tbc.tes, halo? ada yang masih baca atau nungguin cerita ini gak ya? semoga ada huhu maaf baru bisa lanjutin setelah beberapa ratus tahun ini 🥹
aku kena writer's block, guys. setiap hari nyoba nulis cuma dapet 100 kata berakhir dihapus lagi, seterusnya kek gitu. akhirnya, entah kerasukan apa aku berhasil nyoba nulis 100 kata lagi tanpa dihapus dan sampe 800 skrng ini buat dipublikasikan.
terima kasih yang masih nungguin cerita ini 🥰
ily <3
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI 《DISCONTINUED》
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA! 17+ [ Sequel dari MANTAN ] ㅡBerawal dari Pacar, lalu berpisah menjadi Mantan, kembali malah jadi Suamiㅡ Cerita ini berisikan kehidupan Sinb dan Jhope di dalam hubungan rumah tangga. Romance dengan bumbu comedy di setiap partn...