Haloooooo!
Selamat malam! Selamat istirahat!
Apa kabar? Semoga baik ya!
Langsung aja ya happy reading!
*****
"Lorenzo." Celetuk Kenzo sambil menatap serius ke arah teman-temannya.
"Hah? Ga mungkin lah anjirr!" Sentak Gavin tak terima.
"Bentar deh, Vin. Tapi kita kok kaya familiar sama postur tubuhnya agak mirip Lorenzo sih." Tutur Arslan dengan serius.
Gavin kembali mengamati foto tersebut dan suatu hal mengejutkan. Ternyata benar orang tersebut adalah Lorenzo musuh dari geng Dark Shadow.
Arsha yang ikut mengamati lebih terkejut dari lainnya, pasalnya seperti tidak mungkin Zeya mau menemui Lorenzo. Ia tahu betul gadisnya itu sangat membenci Lorenzo.
"Ini emang Lorenzo?" Kaget Arsha menatap wajah teman-temannya dengan tatapan yang sulit di artikan, antara kecewa dan belum terima.
Mereka semua mengangguk serentak.
Deg!
Rasanya jantung Arsha ingin melompat dari tempatnya. Bagai di tusuk seribu panah, hatinya terasa sakit.
Ia segera mengambil kembali ponselnya dan menekan sebuah kontak yang tertera disana.
Sudah berkali-kali ia menelfon namun tak kunjung mendapat jawaban dari seberang.
"Please Zey, angkat." Batin Arsha khawatir.
Terhitung sudah tujuh kali ia menelfon namun tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya ia memutuskan untuk langsung ke rumahnya.
Melihat Arsha yang berdiri pun Kenzo bertanya. "Mau kemana?"
"Rumahnya."
Semua sahabatnya pun mengangguk mengiyakan, walaupun sedikit khawatir dengan keadaan Arsha.
"Jangan lupa kabarin kita." Titah Kenzo.
Gavin menepuk bahu Arsha. "Sabar Sha, kalaupun itu beneran Zeya pasti dia punya alasan yang kuat."
*****
Ting tong!
Bel sebuah rumah mewah berbunyi menandakan ada seseorang yang berkunjung. Namun pintu tak kunjung dibuka oleh sang pemilik rumah.
"Please buka Zey." Lirih Arsha yang sedari tadi menekan bel rumah Zeya berharap gadis tersebut ada dirumahnya.
Ia melihat ke sekeliling, kebetulan sekali rumah ini sepi. Biasanya ada satpam yang berjaga di dekat gerbang. Gerbang rumah Zeya juga tidak terkunci.
Tok tok tok.
Ia beralih mengetuk pintu, namun masih tetap nihil tidak ada yang membuka pintu.
"Zey buka! Ini aku!" Panggil Arsha namun tak kunjung mendapat jawaban.
Sudah beberapa menit ia disana, sudah berulang kali juga ia memanggil sang pemilik rumah namun tak juga mendapatkan jawaban.
"Zey, aku harap itu bukan kamu." Lirih Arsha yang sudah kehilangan semangat.
Ting!
Sellanjing.
Cari Zeya? Ga ketemu ya dirumahnya?
Cari aja di apartemen bintang, lantai 5, kamar
nomor 107.
Lo bakal tau dia disana.
good luck with your search, Arsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...