Halooooo!
Apa kabar? Semoga baik ya!
Langsung aja ya happy reading!
*****
Sudah beberapa hari setelah kepergian Zeya, keadaan markas tak seramai biasanya. Mereka lebih banyak hening, entah apa yang mereka pikirkan. Yang jelas mereka benar-benar kehilangan semangat mereka.
Tak hanya markas, kelas mereka ikut menjadi kehilangan semangat. Sejak Zeya mengundurkan diri dari geng, ternyata sejak saat itu juga ia tidak masuk sekolah. Dirumahnya juga tidak ada.
Kini entah siapa yang tahu keberadaannya, gadis itu tiba-tiba menghilang seperti di telan bumi. Menghilang tanpa seorangpun tahu.
"Zeya keman ya?" Gumam Gavin yang masih terdengar oleh sahabatnya yang lain.
Arslan menghela nafas panjang. "Sepi juga ga ada Zeya, mana itu anak tiba-tiba hilang ga ada kabar lagi." Monolog Arslan.
"Kalian udah jangan terpuruk mulu, kerjain tuh tugas biar cepat kelar." Lerai Kenzo.
Sebenarnya ia juga sama kehilangannya dengan Gavin dan Arslan, namun ia harus kuat di depan sahabatnya.
Sedangkan Agas dan Arsha hanya sibuk mengerjakan tugasnya. Mereka pura-pura menghiraukan keadaan sekitarnya walaupun sebenarnya mereka ikut mendengarkan.
Gavin menoleh ke arah Agas. "Gas, lo ga khawatir apa sama Zeya?" Tanya Gavin yang penasaran, pasalnya sejak saat itu Agas hanya diam saja jika mereka membahas Zeya.
"Gue yakin dia aman." Ujar Agas dengan yakin.
"Jangan-jangan lo tau Zeya dimana?" Selidik Gavin pada kembarannya itu.
Agas hanya menggidikkan bahu acuh dan kembali mengerjakan tugasnya.
"Sha, lo ga khawatir sama Zeya?" Tanya Gavin hati-hati.
Arsha menoleh tatapannya menajam, "gue udah kasih peringatan ke lo. Jangan sebut nama itu lagi di depan gue." Ujarnya penuh penekanan.
"Ck! Sebenarnya masalah kalian apaan sih? Kenapa lo sampai segitunya benci sama dia?!" Tanya Gavin yang sudah muak dengan Arsha.
"Privasi gue, lo ga perlu tau."
"Lo itu kaya bocah tau ga?! Ga bisa nyelesain masalah dengan cara baik-baik. Egois lo." Sentak Gavin.
"Lo ga tau apa-apa, lebih baik lo diem." Balas Arsha.
"Hahaha lo bego apa gimana sih? Kalo gue tau masalah lo dari awal, buat apa gue tanya!"
Arsha terdiam dengan perkataan Gavin tersebut.
"Nah kan diem kan lo! Ga ada alesan buat ngelak lagi. Lo bisa cerita ke kita. Itupun kalo lo nganggep kita sahabat." Sela Gavin yang kemudian pergi dari kelas begitu saja.
"Mau kemana?" Tanya Kenzo sedikit mengeraskan suaranya.
"Cari angin disini sumpek liat orang bego." Balas Gavin yang sengaja menyindir seseorang yang kini hanya terdiam.
"Tungguin anjir, gue ikut." Teriak Arslan yang kemudian menyusul Gavin.
Tanpa disadari kejadian tadi membuat seorang gadis tersenyum penuh arti. 'Gue berhasil, siap-siap lo hancur.' Batin gadis tersebut.
"Gila lo senyum-senyum sendiri?" Sentak Kinan yang berada di sebelah Sella yang sedari tadi tersenyum tidak jelas.
"Apaan sih lo, ga jelas." Sabut Sella dengan kesal.
"Ipiin sih li, gi jilis. Dasar nenek lampir." Ejek Kinan.
"Apaan sih lo, badan kerempeng aja sewot banget." Sewot Sella dengan tatapan julidnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...