Jangan lupa vote dan commentnya :)
Happy reading...Winter berbaring santai di atas tempat tidur sambil berselancar di dunia maya. Sesekali gadis cantik itu membuka laman sosial media, memantau perkembangan fashion dunia yang sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari.
Winter mengulum senyum kala melihat namanya kembali masuk dalam jajaran 'Top 100 Young Fashion Designers' yang dinilai sukses dan memiliki style paling up-to-date ulasan salah satu majalah fashion terkemuka di eropa.
Winter jelas sangat bangga dengan pencapaian yang dimilikinya saat ini. Apalagi berbagai macam undangan yang diterimanya terkait event fashion show baik lokal maupun mancanegara, cukup membuktikan kalau prestasi yang diraih gadis musim dingin itu bukan sekedar omong kosong.
Namun senyuman bangga yang awalnya terukir jelas di bibir Winter perlahan redup, kala melihat lagi berita skandal tentang dirinya yang dirumorkan menjalin hubungan asmara dengan seorang model cantik, setelah beberapa foto ciuman keduanya beredar luas di internet.
"Hah, sudah dua minggu berlalu tapi kenapa berita ini masih menempati trending teratas?"
Merasa tak menemukan lagi hal yang menarik, Winter pun buru-buru melepas ponselnya dan tanpa sengaja matanya melirik ke arah jarum jam yang tak berhenti bergerak. Winter baru ingat kalau sekitar tiga puluh menit lagi acara makan malam yang diadakan kedua orang tuanya akan dimulai.
Winter menghela napas gusar sebelum memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur. Ia melangkah ke arah lemari pakaian besar yang berjejer rapi di sudut kamar—tepatnya di kamar masa kecil yang selalu Winter tempati ketika sedang berkunjung ke mansion milik orangtuanya seperti sekarang ini.
Winter kemudian membuka lemari bagian tengah yang di dalamnya berisi pakaian berupa dress bermerk seperti Chanel, Versace, YSL dan koleksi gaun rancangan beberapa desainer terbaik yang dulunya sempat dijadikan Winter sebagai role mode sebelum memulai karirnya di dunia fashion.
Tangan Winter menggeser satu demi satu baju yang menggantung di sana. Mulai dari sack-dress sampai overall jumpsuit, seolah bingung menentukan outfit apa yang harus dipakainya malam ini. Mata Winter baru berhenti mengobrservasi, setelah melihat sebuah cocktail dress rancangan Philipp Plein, yang dinilai Winter sangat cocok dengan tema acara malam ini.
Yeah. Sekalipun tidak suka dengan acara tersebut, Winter tetap harus bisa memukau semua orang dengan dandanannya yang elegan dan menawan. Karena imej-nya yang mengerti tentang fashion, menuntut Winter untuk selalu tampil stunning disetiap kesempatan.
Setelah selesai berganti pakaian, Winter beralih membuka laci meja rias yang berisi puluhan aksesoris seperti anting, gelang, kalung, serta beberapa jenis cincin berlian, mulai dari model yang simple, casual, etnik, sampai yang full diamond blink.
Tak jauh berbeda saat sedang memilih baju, Winter juga berulang kali pasang-copot anting dan gelang agar terlihat matching dengan dress yang dikenakannya. Jengah mencoba beberapa aksesoris, Winter akhirnya menjatuhkan pilihannya pada sepasang vintage earring, diamond pendant necklace, dan infinity bracelet milik brand Tiffany & Co, hadiah ulang tahun yang diberikan ibunya sebulan yang lalu.
Sebagai sentuhan terakhir, Winter juga memberikan sedikit polesan blush-on dikedua pipinya, sapuan maskara dan eyeliner, serta lipstik berwana merah coral agar memberikan kesan seksi nan glamour.
"Perfect." Gumam Gadis itu setelah meratakan lipstik dibibir merahnya.
"Minjeong-ah, keluarga calon suamimu sudah tiba. Apa kau sudah selesai berdandan?." tanya sang ibu dari luar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Makes You Different
FanficIni adalah mimpi paling buruk dari semua mimpi buruk yang pernah Winter alami. Menikah atas perjodohan? Oh, yang benar saja!. WARNING (21+) This story has sexual content