Enjoy and Vomment :)
Happy reading..."Ah, kemari. Berikan Daegal padaku dan kalian tunggu di mobil saja. Aku tidak akan lama."
"Baik Nyonya."
Setelah menekan sejumlah digit angka password berisi tanggal lahir putranya, terdengar bunyi 'beep' kecil sebelum pintu terbuka.
Yoona memasuki unit apartemen milik Jaemin, sambil menjinjing tas dan sebuah paper bag berisi buah-buahan segar di tangan kanannya. Sedangkan tangan kiri, sibuk memegang tali rantai anak anjing yang melompat-lompat kecil, hingga membuat tali pengikat di leher anjing tersebut ikut menyeret lengan Yoona.
Guk guk guk.
Refleks Yoona mempercepat langkahnya.
"Daegal, tenanglah. Jangan berisik nanti Jaemin terbangun."
Guk guk guk.
Seekor anjing putih menggemaskan yang diberi nama Daegal sekali lagi menyalak kecil menyela ucapan sang majikan.
Yoona menghela napas panjang. Sejak tadi malam entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak dan selalu teringat pada Jaemin yang sudah beberapa hari ini tidak pulang ke rumah utama.
Pagi-pagi sekali Yoona memutuskan mendatangi Jaemin langsung ke apartemennya, karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada putra bungsunya itu. Seingat Yoona, semenjak membeli apartemen di The Hills enam bulan yang lalu, Yoona tahu kalau Jaemin sama sekali tidak tertarik untuk menginap di tempat ini, dan hanya menjadikan hunian tersebut sebagai investasi.
Namun akhir-akhir ini kelakuan Choi Jaemin terlihat begitu aneh. Yoona jadi curiga. Dia pun memutuskan untuk segera melakukan kunjungan dadakan tanpa memberitahu Jaemin terlebih dahulu. Actually, Yoona bukannya berniat mencampuri. Hanya saja, tak jauh berbeda seperti ibu-ibu kebanyakan yang selalu ingin tahu urusan putra mereka. Yoona juga penasaran apa yang sebenarnya disembunyikan Jaemin darinya.
Saat memasuki living room hanya terdengar suara dentingan jam dinding dan suara hembusan mesin penghangat yang berada di pojok ruangan. Apartemen itu terlihat begitu sepi. Wajar saja, karena waktu juga baru menujukan pukul setengah tujuh pagi, dan Yoona tahu persis kalau putranya itu masih tertidur pulas di dalam kamar.
Yoona melepas tali kekang anak anjing yang tadi digengamnya. Dia membiarkan anak anjing tersebut berjalan kesana kemari, terus mengekori langkahnya seolah itu sudah menjadi hal biasa. Tanpa menaruh tas dan barang belanjaannya terlebih dahulu, Yoona bergegas melangkah ke arah dapur ingin segera menata makanan yang dibawanya.
Untung saja sebelum ke sini, wanita itu ternyata sudah mengutus diam-diam dua orang pelayan dari rumahnya untuk mengatur dan membereskan seisi apartemen Jaemin, terutama bagian meja makan dan kitchen set yang sudah Yoona prediksikan akan penuh dengan debu. Yoona pikir, area dapur pasti belum pernah terjamah oleh siapa pun. Mengingat putranya adalah orang yang tidak mau direpotkan dengan urusan masak-memasak, karena lebih mengandalkan olahan makanan chef restoran ternama, atau terburuknya memesan makanan fast food dengan layanan pesan antar.
Meski begitu, menurut pengakuan Bibi Cha—salah satu pelayan suruhan Yoona—mereka tidak terlalu lelah ketika membereskan seluruh ruangan ini, karena pada dasarnya apartemen Jaemin memang sudah rapi, bahkan saat pertama kali mereka menginjakan kaki di tempat ini. Namun kedua pelayan tersebut mengaku kalau masih ada tersisa satu ruangan lagi yang belum sempat mereka bereskan, yakni kamar utama. Bukan karena tak sanggup lagi mengerjakannya, tapi lebih karena tak berani mengusik tuan muda mereka yang masih tertidur di dalam sana.
Dan Yoona tidak mempersoalkan hal tersebut. Toh, itu bukan kesalahan dua pelayannya. Malah bagus, Jaemin tak perlu tahu kalau dia sering mengirim dua orang suruhannya secara diam-diam, karena kalau Jaemin sampai mengetahuinya, password apartemen itu pasti akan segera diubah. Dan jika itu terjadi, Yoona tentu tidak akan leluasa lagi mengawasi setiap gerak gerik putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Makes You Different
FanficIni adalah mimpi paling buruk dari semua mimpi buruk yang pernah Winter alami. Menikah atas perjodohan? Oh, yang benar saja!. WARNING (21+) This story has sexual content