say yes to me √

! - 13

- kamu berubah dan aku tidak suka -

"Haerin!"

Merasa dipanggil, Haerin memberhentikan jalannya dan menoleh kebelakang. Seorang cowok yang pasti tadi memanggilnya berlari mendekat.

"..."

"Kenapa?" Tanya cowok itu tiba-tiba.

Haerin tidak mengerti maksud cowok yang terlihat bingung dan tidak bersemangat ini, dia terlihat lelah.

Haerin mengerutkan keningnya, bingung.

"Lo kenapa jadi gini?" Katanya lagi.

"Hah?"

"Lo Haerin!"

"Apa?"

"Beberapa hari terakhir ini."

"Gue kenapa?"

"Gue liat dari hari senin pas upacara sampai sekarang hari Jum'at ini."

"Hah?"

"Lo berubah.."

"Ya--ya?"

Haerin mulai mengerti dan artinya cowok ini juga menyadarinya.

"Lo berubah, Haerin." Kata cowok itu lagi sambil menatap dirinya.

Haerin menatap balik.
"Bukannya lo juga yang mau gue berubah, Ji?" Jawab Haerin.

Cowok itu terlihat menghela napas kasar. "Iya, tapi rasanya aneh, Rin."

"Minji, gue pernah bilang.. kalo gue udah nggak ganggu lo, nanti lo kesepian."

"Iya, Rin. Dan ternyata rasanya nggak enak dan aneh."

"..."

"Rin."

"..."

"Gue kira lo itu bercanda."

"Nggak, Ji."

"Rin, gue ini kenapa?"

"Hah?"

"Lo ngejar gue udah lama banget. Dan berhenti dengan cepat?"

"Iya Ji.. dan usaha gue memang bener akan sia-sia kalo lo nya juga nggak pernah mau memberikan kesempatan."

"Rin.."

"Ji, berjuang sendiri itu nggak enak."

"Rin?"

"Makasih ya, Ji. Bener kata lo kalo usaha gue selama ini bakal sia-sia."

"Tapi, Haerinn..."

"Hm?"

"Akhir-akhir ini lo sering banget muncul dipikiran gue."

"..."

"Gue harus apa, Rin?" Minji tampak bingung.

Rasanya memang ada yang kurang ketika Haerin sudah tidak lagi mengganggunya.
Saat malam minggu waktu itu, Minji pikir Haerin hanya bercanda.

"Pikirin aja Hanni, Ji."

"Gue juga maunya gitu, tapi selalu lo yang muncul dipikiran gue."

Haerin memejamkan matanya. Minji benar-benar menyebalkan, dia mungkin benar menyukai Hanni tapi malah memikirkan dirinya. Sebenarnya Haerin masih ingin memperjuangkan Minji, tapi berjuang sendiri itu tidak enak dan tidak semudah yang dibayangkan.

"..."

"Haerin."

"Apa Ji?"

"Gu--gue ini kenapa sebenarnya?"