Bab 11

3 0 0
                                    

Di sebuah coffe shop ternama di kota Trenggalek, tampak dua remaja yang tengah membolos bercengkerama kecil di salah satu meja cafe. Sesekali tertawa karena Sang cowok melayangkan gombalan-gombalan. Sementara di meja lain tampak di isi 4 orang gadis yang dengan sengaja mencuri-curi pandang kearah Keenan sejak kedatangan mereka berdua. Bella menyadari hal itu, di hembuskannya napas kasar. Mengalihkan perhatian ke luar cafe dimana cewek itu melihat seorang lelaki datang berkunjung ke coffe shop tersebut.

Keenan tampak mengetikkan sesuatu di ponselnya setelah mereka memilih bungkam dan menikmati minuman mereka masing-masing. Lalu melirik Bella sekilas yang ternyata sedang memperhatikannya dengan tatapan curiga.

"Mama Bel, bukan selingkuhan kok," ujar Keenan jujur sambil tersenyum tipis di akhir. Bella hanya mengangguk dan beranjak berdiri.

"Gue ke toilet dulu ya," pamit Bella langsung di balas anggukan oleh Keenan. Ketika Bella pergi ke toilet datang seorang lelaki menuju bangku Keenan. Tak banyak yang lelaki itu lakukan hanya sekedar memberikan sebuah selebaran setelah mendapatkan ijin pada pemilik coffe shop.

"Kursus dance?" tanya Keenan sambil mengerutkan keningnya lalu di ikuti senyuman penuh arti.

Tak lama kemudian Bella kembali setelah merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Sialnya bangku miliknya di isi oleh seorang perempuan yang Bella yakini salah satu remaja yang sempat curi-curi pandang ke arah Keenan tadi. Parahnya lagi gadis itu dengan sangat percaya dirinya menggoda Keenan. Mengajak selfie dan mengobrol dengan Keenan. Tapi lebih bangsatnya lagi Keenan sama sekali tak menolak sedikit pun.

"Awas aja kamu Ken," desis Bella pelan mulai terpancing api cemburu lalu melangkah pelan mendekati mereka berdua.

"Ehem..." Bella berdehem pelan. Menyeret kursi yang lain mendekati Keenan.

"Udah selesai?" tanya Keenan setelah menyelesaikan selfienya bersama gadis yang masih bertahan di kursi Bella.

"Udah," sahutnya jutek.

Keenan tersenyum lembut menyadari sikap Bella yang tiba-tiba dingin. Menarik hidung Bella gemas membuat gadis itu memanyunkan bibirnya. "Oh ya, kenalin ini pacar yang gue bilang tadi. Cantik kan?" kata Keenan pada gadis yang sempat mengajaknya selfie. Sontak kalimat Keenan membuat gadis itu terbatuk. Pipinya memerah menahan malu dan beranjak pergi mengajak ke tiga temannya keluar dari cafe dengan kaki mengentak-entak lantai.

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Keenan sambil menahan tawa geli.

"Siapa?" tanya Bella salah tingkah sembari menutupi pipinya yang tiba-tiba memanas.

"Kamulah Bel,"

"Enggak kok,"

"Kenapa? Di kira gue selingkuh? Atau mudah di goda gitu?"

"Ya abis kamu selfie sama dia," Bella memanyunkan bibirnya sebal.

"Cuman ngefans,"

"Enggak boleh Ken, fans lo itu cuman gue doang. Dan juga sebaliknya."

"Gitu?" Keenan tak bisa menahan tawanya saat dia mendapatkan hadiah pukulan mengenai bahunya.

"Iya-iya lucu banget sih," Keenan terkekeh pelan.

"Kalo bolos sekolah sama lo asyik kayak gini gue rela bolos lagi," lanjut Keenan.

"Ih nggak boleh, ntar mama lo marah sama gue,"

"Enggak kok."

"Oh iya bentar. Kursus dance lo mau join gak?" di angsurkannya selebaran yang dia terima tadi kearah Bella setelah mengeluarkan dari saku seragam.

"Dari mana lo dapet Ken?" sambil membaca Bella melirik Keenan sekilas.

"Tadi ada orang kesini,"

"Coba aja Bel, gue ngedukung lo kok. Lagian itu biayanya gak mahal-mahal banget dan waktunya pas banget habis pulang sekolah. Jadi nggak ganggu waktu belajar lo dan enaknya lagi itu gak jauh dari sekolahan kita." lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEENAN & BELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang