07.

1.6K 139 6
                                    

🌻🌻🌻

"Hyung..." Panggil mark mendekati taeyong kemudian duduk di samping submisive itu, "ini sudah malam.. kenapa tidak masuk?" Lanjutnya lagi melirik taeyong sekilas.

Taeyong tersenyum kecil kemudian menggeleng "bagaimana haechan? Sudah bertemu dengan nya?" Tanya taeyong mencoba keluar dari topik yang di tanyakan oleh maknae grupnya itu.

Mark terdiam beberapa menit kemudian mengangguk "sudah Hyung.. dia sangat terkejut melihatku Kembali" ucapnya di sertai kekehan kecil.

Taeyong yang mendengar itu lantas tersenyum menatap dominant di sampingnya, Mark benar benar memperjuangkan cintanya pada haechan, hubungan yang sempurna pikir taeyong.

Tak ada percakapan di antar mereka selama beberapa menit, "Hyung.. kau masih bersikap seperti itu pada jaehyun Hyung.." Ucap mark kemudian.

"Hmm.. lalu aku harus apa Mark?" Tanya nya dengan melirik dominant itu sekilas, "kau tau.. aku kecewa" lanjutnya lagi dengan hembusan nafas lirihnya.

"Pada jaehyun Hyung?"

Taeyong menggeleng "pada diriku.. aku tak bisa mempertahankan hubungan kami" balasnya dengan senyuman kecil.

"Jaehyun Hyung masih sangat mencintaimu Hyung.."

"Lalu? Harusnya dia bisa melupakanku.., sudahlah.. Ayo masuk ini sudah sangat malam" ucap taeyong menepuk bahu Mark dengan pelan.

"Ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan Hyung.."

"Hmm apa?"

"Hyung.. ini sensitif tapi.. apa kau benar benar mengugurkan anakmu dan jaehyun Hyung dulu?" Tanya nya dengan pelan menatap taeyong yang juga menatapnya.

"Kau tak percaya? Haha.. kau ingin marah padaku seperti jaehyun?" Tanya nya menatap Mark.

Mark menggeleng cepat. "Ada yang ingin kau tanya kan lagi?" Tanya taeyong lagi pada dominant itu.

"Haechan hamil Hyung.." ucap Mark menatap taeyong dalam, pergerakan taeyong terhenti menatap dominan itu dengan alis yang menyingit.

"Haechan..?"

Mark mengangguk cepat, "aku ingin tinggal bersama nya selama masa kehamilannya Hyung.. apa boleh?" Tanya Mark lagi pada leader di grupnya itu.

Bibir taeyong tercetak senyum kecil "tentu.. aku akan bicara dengan maneger-nim jangan khawatir, kau harus berada di sisi haechan selama masa kehamilannya" ucap taeyong dengan bersemangat.

Mark tersenyum saat mendengar ucapan mendukung dari taeyong, "jika aku menikahi haechan di belakang, apa tidak apa apa Hyung.. pernihakan hanya aku dan haechan secara tertutup"

"Mark.. Hyung mengerti.. tapi ka__"

"Tidak apa apa Hyung.. aku mengerti, ya.." ucap mark memotong ucapan taeyong kemudian berdiri.

"Ayo masuk Hyung.. udara semakin dingin" lanjutnya lagi berjalan melewati taeyong yang terdiam.

Taeyong menghembuskan nafasnya pelan kemudian menyusul Mark masuk kembali ke dalam.




"Mark..." Panggil yuta saat melihat Mark masuk ke dalam dorm nya. "kau dari mana?" Lanjut dominant itu lagi.

"Cari angin bersama taeyong Hyung.." balasnya singkat kemudian berlalu ke kamarnya.

"Ada apa dengan Mark?" Tanya Johnny pada taeyong. Ketiga dominant yang ada disana menatap taeyong secara serentak.

"Tidak ada masalah, Mark akan tinggal di apartemen nya sementara" ucap taeyong mendudukan dirinya di sofa kemudian memijat keningnya perlahan.

"Kenapa?" Tanya yuta.

"Hyung.. kau baik baik saja?" Ini jaehyun, dominant itu menatap khawatir pada submisive yang masih menempati hati nya hingga saat ini.

"Mark hanya pindah sementara, tidak ada yang perlu di khawatir kan" ucap taeyong pada yuta.

Jaehyun terdiam, bukankah dia juga bertanya tapi menatap submisive itu hanya menjawab pertanyaan yuta?

"Hyung.. aku bicara padamu" ucap jaehyun lagi menatap taeyong, taeyong melirik sekilas pada jaehyun kemudian memutuskan kontak mata mereka.

"Aku akan istirahat.. kalian jangan begadang itu tidak baik" ucap taeyong kemudian berlalu masuk ke kamarnya.

Jaehyun membuang nafasnya kasar kemudian membanting stik PS5 nya dan menyusul taeyong ke dalam kamarnya.

"Apa kita harus memisahkan mereka?" Tanya yuta pada Johnny.

"Kurasa jangan.. biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri dulu" balas Johnny.





"Hyung....."

Jaehyun menarik tangan lengan taeyong dengan cepat sebelum pintu itu tertutup rapat.

"Ayo selesaikan ini" lanjut dominant itu lagi.

"Ada apa? Kembali ke kamar mu dan istirahat" balas taeyong dengan sekuat tenaga melepas genggaman tangan dominant itu.

"Apa aku ada salah padamu?" Tanya jaehyun, namun taeyong tak menjawab dia hanya berfokus bagaimana caranya tangan jaehyun terlepas darinya.

"Bukankah seharusnya aku yang marah disini? Kau yang membunuh anak kita Lee taeyong!!!" Bentak jaehyun menghempaskan lengan mungil itu secara kasar.

"Kenapa kau bersikap seolah olah aku pelaku disini? Hah..! Aku bersabar menghadapi sikap keras kepala mu itu selama ini apa kau tau...!!"

"Jae...!!" Johnny mendekat dan menarik jaehyun saat melihat bagaimana emosinya jaehyun saat ini.

"Dasar egois" ucap jaehyun lagi kemudian mendorong Johnny dan pergi keluar dari dorm nya.

Johnny menepuk bahu bergetar taeyong "jangan di masukkan ke hati, jaehyun hanya emosi tadi" ucap Johnny menenangkan taeyong yang sudah hampir menangis.

Tak memperdulikan ucapan johnny taeyong lantas langsung menutup pintu kamarnya kuat membuat Johnny menghembuskan nafasnya pelan dengan yuta yang hanya menonton disana.








TBC

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang