Warning!M-rate!!
Flasback
Satu tahun yang lalu...
.
.
.
.
."Datanglah dalam acara pertunanganku, aku ingin kalian datang." Salah satu mahasiswi memberikan sebuah undangan yang terlihat amat manis. Tertulis sebuah inisial.
Hinata, Shion dan Shizuka menerima undangan itu.
"Selamat, atas pertunanganmu, Sara."
"Selamat Sara"
"Selamat, Sara-san."
Gadis itu tersenyum senang. "Ya ya, tapi aku akan sangat berterima kasih jika kalian hadir tak hanya memberi ucapan."
"Dua hari lagi ya?" Shion tampak berfikir, matanya melirik teman sebangkunya, dan beralih pada Hinata yang berada di belakangnya.
"Bagaimana?" Bermaksud bertanya, apakah kedua sahabatnya ini bisa datang atau tidak.
Shizuka tampak mengangguk antusias. Tentu saja gadis itu akan datang. Dia paling senang jika urusan pesta. Tapi berbeda dengan gadis bangsawan bersurai indigo itu, dia sedikit bimbang.
"A-aku... Tidak tahu. " Jika di lihat lagi, pesta ini diadakan malam hari, dan yang ia tahu acaranya tidak akan selesai sekitar satu sampai dua jam. Ia tak yakin ayahnya, sang pimpinan Hyuuga akan mengizinkan.
Tak hanya Hinata, Shion dan Shizuka sama-sama berasal dari kalangan bangsawan. Hanya saja, Hyuuga memiliki aturan tersendiri. Sejak ratusan tahun lalu aturan tersebut tidak pernah berubah dan bertahan sejak hari ini. Itu lah yang menjadikan Hyuuga adalah salah satu klan paling di hormati. Meski ada beberapa aturan yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap saja nilai-nilai moral dan etika masih melekat pada klan terkaya tersebut.
Terlahir dari darah bangsawan, tak selamanya membuat bahagia. Dengan kondisi perkembangan zaman, nampaknya harus selalu bisa menyesuaikan.
Ketika semua segala kehidupan dari ketika kamu lahir hingga mati, semuanya telah di atur."Ayolah Hinata, sekali ini saja kau ikut." Shion menggapai telapak tangan sang putri Hyuuga tersebut. Wajahnya memelas memohon. "Ikut dengan kami ya?"
"Jika kau mau, pergi lah dengan bodyguardmu, Hinata. Tuan Hiasi pasti akam setuju jika seperti itu. " Bujuk Shizuka kali ini.
Gadis bermanik ametis itu bergeming. Selama ini, ia hidup berada dalam aturan. Namun ia harus bersyukur masih di izinkan untuk melanjutkan pendidikan seperti yang lainnya. Setidaknya memiliki sedikit kebebasan.
Memandang wajah kedua sahabatnya, kemudian beralih pada Sara. Bibirnya tersenyum lembut. "Baiklah, aku akan hadir." Sebuah kata yang meluncur halus dari mulutnya, entahlah meski dengan perasaan yang ragu, tapi Hinata tak mau mengecewakan teman-temannya, dia berfikir jika terus menerus menolak, satu persatu kawannya akan menjauh. Hinata tak mau itu terjadi. Setidaknya, dalam sebuah pertemanan gadis itu ingin menentukannya sendiri. Biarlan kehidupannya di rumah berbeda.
Kedua sahabat itu bersorak riang.
"Akhirnya.."
🌿🌿
"Ayah yakin, mengizinkan Hinata pergi malam ini?" Seorang pria berusia sekitar 27 tahun, berambut panjang dengan tampang rupawan. Berwibawa dan berkharisma. Itu bisa di gambarkan untuk sang putra sulung Hyuuga.
Hyuuga Neji. Bertampang teramat dingin.
Pria itu kini duduk bersama dengan kedua orang tuanya dan tak lupa Hanabi. Si bungsu Hyuuga. Berada di ruang keluarga. Menyajikan jamuan minuman hangat di kala bersantai malam. Ini sudah menjadi tradisi, usai makan malam, mereka akan berkumpul menikmati hidangan penutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Of Love [END]
Short StoryTapi takdir, akan mempertemukan kita. @karakter milik Masashi Kishimoto Cerita karangan saya. Short Story ~Enjoy