bonus chapter!

308 31 8
                                    


WKWKWK bonus chapter setelah 2 taun lebih

happy reading, y'all!

-•0•-

"Lami," panggil Jisung. Cowok yang tengah menumpu sebelah pipinya di atas meja dengan telapak tangan itu menatap lamat-lamat wajah Lami yang terlihat fokus membaca novel di tangannya. "Lami Lami Lamiiii~"

Meski Jisung sudah berkali-kali memanggil, gadis berambut lurus yang duduk di sampingnya itu nampak tidak peduli sama sekali padanya. Melirik sedikit pun tidak, seolah-olah keberadaannya kasat mata.

Jisung mendengus.

Kesal karena di abaikan, tangan Jisung terulur meraih novel tersebut. Dia mencoba menariknya namun Lami dengan cekatan merebut novel itu kembali.

"Jangan ganggu gue," peringatnya sembari melayangkan tatapan tajam. Jisung tersentak lalu merapatkan bibirnya.

"Galak amat," gumamnya pelan, kemudian mendengus sekali lagi. "Lami, liat gue bentar napa," rengek cowok itu. Kedua alisnya tertekuk, bibirnya melengkung ke bawah dengan kedua tangan yang mengepal kesal.

Untuk sesaat, Lami merasa ingin menyemburkan tawanya sekeras mungkin karena saat ini Park Jisung terlihat seperti anak kecil yang ingin mendapat perhatian dari orang tuanya. Lucu sekali. Dibalik sosoknya yang mirip badboy, tidak disangka bahwa cowok itu ternyata punya sisi yang imut seperti ini.

"Kenapa hm?" Lami tersenyum samar, lantas mengalihkan pandangannya pada Jisung.

"Gue lagi di sebelah lo, jangan fokus sama yang lain."

"Gue cuma baca novel, Jisung."

"Kan bisa pas di rumah nanti." Jisung masih memasang wajah kesalnya yang—sumpah!—membuat Lami ingin mencubit kedua pipinya saat ini juga. "Jangan cuekin gue please," sambungnya dengan suara pelan.

"A—"

Lami membuka mulutnya, baru ingin menyahut tatkala sosok Hina terlihat melangkah masuk ke dalam kelas. Ucapannya seketika terpotong oleh gadis berdarah Jepang itu yang menghampiri meja dengan memasang tampang seolah habis melihat sesuatu yang 'menajiskan'.

"Buset muka lo melas amat, anjir!" ledek Hina. "Jangan cuekin gue pleaseeee~" Dengan nada suara yang dibuat-buat, gadis dengan rambut model twintail itu lantas terbahak.

Apalagi setelah melihat kedua telinga Jisung yang perlahan-lahan mulai memerah. Makin keras pula tawa gadis itu.

"Bacot lo." Usai mengatakan itu, Jisung bangkit dari kursi dan melangkah keluar kelas secepat yang kakinya bisa.

Ketika melewati bingkai pintu, dia berpapasan dengan Koeun dan Herin yang baru kembali dari kantin. Kedua gadis itu memasang tampang heran karena melihat Park Jisung yang melewati mereka dengan wajahnya yang merah padam.

"Kenapa tuh pacar lo?" tanya Herin.

Lami hanya dapat mengulum senyum sembari menggedikkan kedua bahunya.

"Tuh cowok beda banget sikapnya kalo sama Lami. Geli sendiri gue liatnya," ucap Hina, menggeleng-gelengkan kepalanya.

-•0•-

dah end, ya. btw absen dong yang masih nyimpan cerita ini di perpustakaan wkwkw

jangan lupa tinggalkan vote & komentar!

[✔] Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang