[✔] Bad Boy

Sixth

Budayakan memberikan vote sebelum membaca dan meninggalkan komentar setelah membaca.

Happy Reading!

.

Jisung sedang berbaring di atas ranjang kamarnya. Fokus cowok itu menatap game online pada layar ponselnya dengan raut lempeng. Sesaat, ia mendengus panjang.

"Bang Tiway."

"Hm?" Sahut cowok lainnya yang ada dalam ruangan tersebut. Penampilannya rapi, dengan kaos berlengan panjang, celana jeans, dan rambut hitam yang di sisir rapi.

Lee Taeyong.

Sama seperti Hina, Taeyong adalah sepupu jauh Jisung. Tidak pernah terbayangkan sebenarnya, jika seorang ketua OSIS yang sering jadi teladan seisi sekolah mempunyai sepupu dengan sikap tengil dan berandal seperti Park Jisung.

Tapi namanya juga hidup. Tidak ada yang bisa menduga kejadian apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk garis keluarga.

Lagipula jika di amati lebih dalam, sebenarnya sifat Taeyong dan Jisung tidak terlalu jauh berbeda. Jika Jisung cenderung lebih terbuka dan menunjukkan dirinya pada orang-orang, maka Taeyong adalah kebalikannya.

Istilah lainnya, pencitraan.

Padahal sifat aslinya sebelas dua belas dengan Park Jisung.

Jika di tanya kenapa cowok itu melakukannya, Taeyong akan langsung menjawab—yakni agar mendapat nilai sempurna baik pelajaran, moral serta imej nya di sekolah.

Alasan klasik.

Jisung berdehem. "Gue mau ngomong."

"Yaudah ngomong." Ujar Taeyong masih dengan fokus pada layar ponselnya.

Jisung terdiam sebentar. Setidaknya selama lima detik, hingga cowok itu membersihkan tenggorokkannya dengan cara berdehem. "Abang tau Lami?"

"Lami mana?"

"Kim Lami. Cewek yang abang tolongin di koridor waktu itu."

Taeyong mendongak, ia mencoba mengingat sejenak. "Yang tangannya kena air panas itu?" Cowok itu melirik saat Jisung menyahut dengan anggukan. "Tau. Kenapa?"

"Gebetan gue."

"Lah, terus?" Taeyong mengangkat kedua alisnya tidak mengerti.