"LEPASKAN AKU BAJINGAN"
Sedari tadi hanya kata itu yang keluar dari mulut Edward
"Jack perintahkan anak buahmu melepaskan ku sekarang juga atau kalian semua akan aku bunuh"
"M-maaf tuan muda kami hanya menjalankan perintah tuan Edgard"
Sampai dikamar Edward anak buah Jack segera melepaskan tuannya itu. Didalam kamar yang remang-remang itu ada seseorang yang sedang duduk menghadap jendela.
"KAKAK KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADAKU, AKU HANYA INGIN MENGEJAR GENEVIE""Duduk Edward dan bicara dengan baik"
"T-tapi genevie-"
"KUBILANG DUDUK"
Tanpa berkata apapun Edward duduk di pinggir ranjang king sizenya. Edgard kemudian duduk berlutut di depan adiknya. Menatap wajah adiknya yang memerah karena emosi dan basah karena keringat. Sementara yang ditatap hanya mengihkan pandangannya.
"Bisa bicara baik-baik?" tidak ada jawaban
"Hahh... Edward, kakak tidak pernah menolak permintaanmu. Apapun itu jika kau yang menginginkannya akan selalu kakak berikan. Namun untuk yang satu ini, kakak tidak akan mengijinkanmu mendekati gadis itu. Dia sudah bersuami Edward. Dia- ""Dia bohong percayalah padaku dia mengatakan itu hanya agar aku menjauhinya. Dia sebenarnya tid-"
"Jika kau tau dia mengatakan itu agar kau menjauhinya lalu kenapa kau masih mengejarnya? "
Pertanyaan sang kakak membuat Edward membisu
"Dengarkan aku. Kau adalah adiku satu-satunya. Adikku yang sangat ku sayangi dan sangat pintar tentunya. Aku tau kau tidak bodoh Edward. Tapi kenapa hanya karena seorang gadis kau jadi seperti ini?. Aku selalu menuruti apapun yang kau inginkan. Bahkan saat kau melakukan kesalahan aku hanya diam. Jika kau ingin menikahi seorang gadis carilah gadis lain diluaran sana. Tapi tidak jika gadis itu bersuami"
"Ck sudah kubilang dia itu bohong apa kau tak mendengarkan ucapanku tadi?"
Edgard bangkit dari tempatnya dan pergi meninggalkan Edward. Namun saat di ia berbalik menatap sang adik yang masih dengan posisi yang sama"Aku akan mengurungmu disini sampai kau menjadi anak baik lagi. Jika kau berbuat macam-macam aku akan menambah hukumanmu dan jika kau mencoba kabur aku akan memindahkanmu ke mansion daddy dan mommy"
Suara gembok pintu adalah suara terakhir yang Edward dengar sebelum kamar itu kembali hening.Ditempat lain seorsng gadis yang kita ketahui bernama genevie sedang mengemasi beberapa pakaiannya. Ia akan pulang ke rumahnya. Jadi sebenarnya Genevie punya rumah dan punya keluarga namun ia memilih tinggal sendirian karena tidak suka suara bising dari orang-orang disekitarnya.
Ketika ia membuka pintu didepannya sudah ada lelaki yang berdiri membelakanginya. Ia tau betul siapa lelaki itu."Apa yang kau lakukan dirumahku?"
Lelaki itu berbalik memperlihatkan wajahnya yang datar dan dingin
"Menemuimu tentunya"
"Maaf aku tidak ada waktu untuk bermain-main denganmu tuan Edgard Harrison, aku harus pergi sekarang"
Ketika Genevie melewati lelaki itu dengan cepat Edgard menghalangi jalan Genevie yang membuat gadis itu berdiri tepat didepannya
"Aku hanya ingin bicara sebentar"Genevie menghela nafas dan mendudukkan dirinya di anak tangga depan rumahnya dan menepuk tempat kosong disampingnya mengisyaratkan agar Edgard duduk disampingnya.
Cukup lama mereka diam akhirnya Edgard membuka suara
"Edward mencintaimu"
"Aku tahu"
"Lalu?"
"Kau pun tau aku tak bisa menerimanya bukan?""Aku tahu"
"Kau terlalu memanjakan adikmu tuan Edgard. Bahkan ketika dia melebihi batasannya kau pun hanya diam"Genevie kemudian bangkit dan beranjak pergi namun sebelum itu dia berbalik menatap lelaki yang kini juga sedang menatapnya
"Jika kau ingin aku bersama adikmu, bukankah harus ada persetujuan dari suamiku dulu?" gadis itu bersmirk lalu pergi meninggalkan Edgard yang kini memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat pening.Setelah sampai dirumahnya Genevie langsung menuju ke kamarnya. Ditengah jalan ia bertemu dengan maid pribadinya, Mary.
“Oh kau pulang?”
Mary sudah bersama Genevie sejak kecil. Mereka adalah sahabat meskipun sikap Genevie kadang menjengkelkan namun Mary tetap setia disampingnya.
“Kau tidak buta kan? Untuk apa bertanya hal-hal yang tidak penting seperti itu”
Ini salah satu sifat menjengkelkan dari Genevie. Mendengarnya Mary hanya memutar bola matanya malas. Mary segera mengambil alih barang bawaan Genevie dan memberikannya kepada maid lain untuk dirapikan ditempatnya karena ia yakin dari barang bawaan yang Genevie bawa ia akan berada dirumahnya dalam waktu yang lumayan lama
“Ehh kau sendirian? Kemana suamimu? “Yang ditanya hanya mengedikkan bahunya yang membuat Mary kebingungan
“Kau bertengkar ya?”
“Apa kau pernah melihat aku akur dengannya?”“Tidak sih... Tapi kalian akur saat diranjang”
Tatapan tajam Mary dapatkan sesaat setelah mulutnya tertutup
“Emm mau makan? Sepertinya beberapa saat yang lalu para koki baru saja mengangkat masakannya dari tungku” Mary mengalihkan pembicaraan karena Genevie sudah menatapnya dengan tatapan mautnya
Di depan pintu besar sebuah kamar itu Emily berdiri bersama Jack disampingnya sambil membawa nampan makanan untuk seseorang yang ada didalam kamar yang tergembok itu
.
“Jack tunggu disini saja aku akan masuk sendirian” gadis itu mengambil alih nampan yang ada di tangan Jack
“Tapi nona tuan Edward-“
“Tak apa”
Setelah gembok dibuka Emily menghembuskan nafasnya perlahan dan mulai masuk kedalam kamar yang remang-remang itu
“Edward aku-“
“Keluar”
Belum selesai gadis itu bicara Edward sudah memotong ucapannya
“Aku membawakan makanan kesukaanmu”“Aku tidak membutuhkannya”
“Kau harus makan Ed kalau tidak-“
Braakkkk...Bughh...
Emily terduduk dilantai karena Edward mendorong gadis itu hingga punggungnya menabrak lemari
“EMILY!!!”
Itu Edgard yang berlari dengan panik karena mendengar suara benturan dari kamar adiknya“Kau baik-baik saja?” tanyanya sambil membantu Emily berdiri sementara Emily hanya mengangguk menahan sakit di punggungnya
“Kau keterlaluan Edward”
“Aku tidak peduli dan keluarlah kalian semua dari kamarku”
Edgard ganya bisa menatap geram adiknya itu. Dia sungguh keterlaluan
“Kau boleh marah ataupun mencaci maki kakakmu ini tapi jangan sampai kau menyakiti orang lain apalagi seorang perempuan. Jika aku melihatmu menyakiti orang lain lagi aku tidak akan segan lagi untuk menghukummu. Camkan itu baik-baik"
Brakk...Suara pintu yang dibanting dan suara kunci gembok menjadi suara terakhir yang Edward dengar sebelum menumpahkan air matanya
Jangan lupa vote dan komen ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Middle Of The Twins
Fanfic"Antara matahari dan bulan, gelap dan terang, cinta dan ambisi, mana yang akan kau pilih? " "... "