Planet K76

215 10 5
                                    

"Lebih baik aku pergi"

Zero pergi terbang meninggalkan planet cahaya. Dalam keadaan sedih & kecewa Zero tidak tau harus kemana. Akhirnya, setelah berkelana tak tau mo kemana, Zero sampai di planet K76 tempat ia dan Leo berlatih. 

/Zero Pov/

"Cih, tepat yang memiliki banyak kenangan, ya" 

"Sayang kenangan tersebut sudah tidak ada artinya lagi bagi mereka"

"Mungkin aku bisa tinggal disini tempatnya cukup bagus dan rada terpencil."

"Lagi pun di tempat ini tidak banyak ultraman yang sering datang"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Yosh, Besok aku akan mulai membangun rumah"

Besokannya............

"Baiklah aku akan mulai membangun rumah" 

"Tapi aku membutuhkan kayu, palu, paku, dan gergaji." "Dimana aku bisa mendapatkannya ya?"

"Oh iya Planet cahaya!!"

Zero pergi kembali ke planet cahaya dengan menggunakan penyamaran. Ia hanya menggunakan masker, kacamata hitam, dan topi.

Setelah sampai,Zero langsung pergi ke toko bangunan. Penjualnya adalah Pak Somat.

"Halo selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" - Pak Somat

"Selamat pagi, saya memerlukan 1 palu, 1 Kg paku, dan 1 gergaji." - Zero

"Baik, akan saya siapkan dengan segera" - Pak Somat

"Hmm" - Zero

Beberapa menit kemudian.

"Ini dia pesanannya pak, semuanya 7 koin cahaya." - Pak Somat

"Ini uangnya."/mengambil pesanannya/ - Zero

"Terima kasih pak, kapan kapan datang lagi ya" - Pak Somat

"Hmmm" - Zero

Zero kembali ke planet cahaya dengan membawa berbagai macam belanjaan.

Saat sampai

"Yosh... karna sudah ada bahannya mari kita cari pohon untuk ditebang"

Zero mencari pohon untuk ditebang dan mendapat cukup banyak kayu yang kokoh untuk rumahnya. Zero mulai membangun rumahnya dari pagi hingga sore. Hampir semua tenaganya terkuras........Namun tiba-tiba dia tak sadarkan diri karna panas matahari yang sangat menyengat. Maklum saja Zero pingsan, keadaannya sangat buruk. Luka luka ditubuhnya akibat bullying masih menganga ditambah lagi ia belum makan dari pagi. Setelah beberapa jam Zero pun akhirnya sadar. "Ugh..... kepalaku sangat sakit." "Huh.... sudah malam ya?" "Cih.......... aku pingsannya lama juga ya"

"Yosh..... aku harus melanjutkan rumah ini, sedikit lagi selesai."

Setelah menyelesaikan rumahnya, Zero pun beristirahat. Zero ingin mencoba tidur namun ia tidak bisa tidur karna ia merasa kesunyian. Ia memikirkan keluarganya, temannya, dan gurunya, Ia merasa sangat kesepian. Akhirnya dia menangis hingga tertidur.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang