Melawan Kegelapan

293 10 3
                                    


Zero merasa terkejut saat melihat siaran tersebut. Dia merasa dicengkeram oleh rasa takut dan keputusasaan yang begitu mendalam. Belial, musuh bebuyutannya, telah kembali, dan kali ini dengan ancaman yang lebih besar.

Dengan getar yang gemetar, Zero berusaha mengumpulkan keberanian yang tersisa di dalam dirinya. Meskipun terbayang oleh rasa takut dan kekhawatiran akan nasib ayahnya, dia tahu bahwa dia harus bertindak. Dia tidak bisa membiarkan ayahnya menjadi sandera tanpa berusaha menyelamatkannya.

Tanpa ragu, Zero mulai merencanakan langkah-langkahnya. Dia tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, dan mungkin akan berakhir dengan kesedihan dan tragis. Namun, dia tidak punya pilihan selain berjuang untuk menyelamatkan ayahnya, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko terbesar dalam hidupnya.

Dengan hati yang berat, Zero meninggalkan planet K76 dan menuju ke tempat yang disebutkan dalam siaran. Perjalanan itu terasa seperti langkah yang tak terhingga, dengan ketakutan dan ketidakpastian yang selalu menghantuinya. Namun, dia terus maju, didorong oleh tekad dan keberanian yang masih tersisa di dalam dirinya.

Sesampainya disana, Zero harus bertarung dengan sengit dengan Belial dan pasukannya. Namun, karena tubuhnya amat kurus dan lemas, ia pun kesulitan untuk mengimbangi Belial dan pasukannya. Meski begitu ia berjuang dengan segenap kekuatannya, dan pertempuran itu berakhir dengan kekalahan yang menyakitkan. Zero terluka parah dan tak berdaya di tanah, ia menatap ayahnya yang terikat di hadapannya, tampak lemah dan terluka.

Belial yang melihat hal itu pun tersenyum penuh kemenangan dan menghampiri Zero. Ia menyeret Zero berdiri dan mengikatnya tepat di hadapan Seven. Kemudian Belial mengambil Giga Battlenizer dan menyerap sisa-sisa kekuatan terakhirnya. Kekuatan Giga Battlenizer pun penuh. Zero yang kehilangan kekuatannya pun akhirnya pingsan. Dan Belial langsung membangkitkan semua roh-roh monster disana. Tepat pada saat itu Ace, Leo, Taro dan Astra pun datang. Mereka pun terkejut melihat Zero terikat tak berdaya dan Seven yang menangis dengan histeris. Mereka pun sadar bahwa Belial mulai beraksi dan mereka berusaha untuk melawannya. 

.

.

.

.

.

.

Mereka dapat dengan mudah menghabisi para monster. Namun, mereka tetap tak mampu mengalahkan Belial, kerena ia terus menyerap kekuatan Zero. Meskipun Seven menangis dan berteriak memohon Belial untuk menghentikan semua ini, tetapi Belial tidak terpengaruh. Dia telah terlalu tenggelam dalam keinginannya untuk membalas dendam dan menguasai semuanya. Mereka ber-5 pun terus bertarung dengan sengit. Berjam-jam telah berlalu, akhirnya para Ultra pun kalah. Para Ultra yang terluka dan lemah itu diseret oleh Belial dan diikat disamping Seven.

Saat itu Zero pun tersadar dari pingsannya karena Belial sudah tidak lagi menyerap kekuatannya. Ia pun terkejut karena melihat pamannya sudah terikat tak berdaya dan Belial yang terus menatap mereka dengan penuh kemenangan. Ia pun merasa marah, meski mereka sudah jahat kepadanya Zero tetap menyayangi dan menganggap mereka keluarganya. Hal ini membangkitkan Shining Zero miliknya dan ia pun melawan Belial menggunakan form itu. Mereka terus bertarung dengan sengit sampai akhirnya Belial pun terkalahkan. 

Setelah pertempuran berakhir, Zero langsung menuju kepada paman dan ayahnya yang terikat. Dengan menggunakan kekuatan Shining Zero, dia membebaskan mereka dan menyembuhkan luka-luka mereka. Mereka pun bangkit dengan terharu, melihat kebaikan dan kekuatan dalam diri Zero.


Dengan tugas mereka selesai, Zero pun akhirnya merasakan kelelahan yang begitu mendalam. Dia pingsan kelelahan, namun hatinya tentram karena dia telah melindungi orang-orang yang dicintainya dan memperjuangkan keadilan. Para Ultra lainnya pun datang mendekat, dan langsung membawa Zero ke Ultramother untuk diobati.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang