Pengakuan

95 7 2
                                    

Tidak lama lagi, mereka akan sampai ke Land of Light dan mengantarkan Zero kepada Ultramother, sebuah tempat di mana semua Ultra Warriors yang cedera atau lelah bisa sembuh. Ultramother segera mulai mengurus Zero dengan penuh perhatian. Namun, Zero mengalami luka-luka yang amat parah sehingga membuat Ultramother terlihat cemas.

Sementara itu, di tempat lain di Tanah Cahaya, Seven, Ace, Leo, Taro dan Astra duduk termenung memikirkan peristiwa yang terjadi baru saja. Semua dari mereka merasa sangat menyesal atas apa yang telah terjadi pada Zero. Sejauh ini, mereka selalu bersikap dingin dan keras terhadap Zero tanpa pernah memberikan dukungan yang diperlukannya. Walaupun begitu, Zero tak ragu untuk mengorbankan nyawanya demi mereka.

Mungkin kita telah keliru dalam menilai dia," bisik Ace dengan lembut, ekspresi matanya tajam namun menyimpan penyesalan yang mendalam.

Taro mengangguk pelan. Dia adalah jauh lebih kuat dan mulia dari yang pernah kita bayangkan. Kita telah kejam padanya.

Seven tetap diam, matanya kemerahan dan penuh air mata yang ia tahan. Ia sadar bahwa sebagai ayah, ia seharusnya memberikan dukungan dan bimbingan kepada Zero daripada menghakimi dan memaksa dirinya menjadi seperti dia.

Setelah beberapa lama berlalu, Ultramother keluar dari ruang perawatan dengan kabar bahwa kondisi Zero telah membaik namun masih belum sadar dari pingsan. 

Mungkin Belial telah berhasil dikalahkan, tetapi para Ultra merasakan adanya kekuatan yang lebih besar di balik peristiwa ini. Ada sebuah kekuatan gelap yang lebih berbahaya dan misterius. Mereka tidak bisa mengabaikan potensi Zero lagi, dan menyadari bahwa Zero mungkin merupakan kunci untuk menjaga alam semesta agar tidak hancur.

Setelah beberapa hari berlalu, Zero akhirnya kembali sadar dari pingsan. Meski tubuhnya masih lemah, namun hatinya terasa lebih kuat daripada sebelumnya. Dia sudah menyaksikan sisi lain dari kekuatannya, serta yang lebih penting adalah dia telah menemukan keyakinan diri yang selama ini seringkali goyah.

Saat Zero terbangun, ia melihat Seven, Ace, Leo, Taro, Astra dan Ultramother berada di sekelilingnya. Suasana sangat hening, semua sibuk dengan pikiran masing-masing . Seven pun mulai berbicara memecah keheningan. "Kami sangat berterima kasih atas semua pengorbananmu. Aku ingin meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah aku lakukan padamu. Kamu bukan hanya pejuang tangguh, tapi juga anakku dan aku sungguh bangga memiliki kamu."

Zero terdiam, dadanya diterpa oleh perasaan campuran yang sulit dia pikirkan kata-katanya. Ia akhirnya merasakan pengakuan dan penghormatan yang selama ini telah ia impikan, namun hatinya sedikit merasa sakit. Namun, ia berhasil menghilangkan rasa sakit itu dengan memaafkan mereka. Ia merasa sangat bahagia karna mendapatkan pengakuan dari ayahnya sendiri . 

Setelah itu, Ultramother menyampaikan, "Ada tujuan besar yang mengumpulkan kita semua di sini. Walaupun ancaman Belial mungkin sudah berakhir, tapi kita harus sadar bahwa kegelapan masih ada di sekitar kita. Zero, peranmu dalam tim ini sangat penting dan bersama-sama kita harus siap menghadapinya"

Zero menganggukkan kepala dengan perlahan, merasa bahwa ini adalah permulaan dari sebuah petualangan baru. Walaupun ia sudah menghadapi banyak tantangan, ia menyadari masih ada lebih banyak tantangan yang akan datang. Meskipun begitu, dengan dukungan dari keluarganya dan kekuatannya yang baru ditemukan, dia telah siap untuk maju dan menjaga alam semesta tidak hanya sebagai seorang pejuang tetapi juga sebagai pahlawan sesungguhnya.

Di sudut yang paling gelap dari alam semesta, muncul ancaman baru yang siap menghancurkan segala sesuatu. Tetapi pada kali ini, Zero dan para pejuang Ultra sudah dalam keadaan siap. Mereka akan tetap berjuang, tanpa mengalami perubahan atau penarikan diri, terlepas dari apapun yang terjadi.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang