Lee Hyein
Siswi tingkat pertama di sekolah menengah atas. Menendang kerikil-kerikil di taman belakang sekolahnya.
Tidak lama setelah itu datang satu lelaki yang sudah ia tunggu kedatangannya.
“Kenapa mengajak bertemu disini..?”.
Hyein menoleh, lalu mengecek jam tangan yang berada di pergelangan. “Kamu terlambat 20 menit, Choi Yeonjun..”.
“Memang benar kata teman-teman di sekolah, Lee Hyein siswi kaya raya tingkat pertama sangatlah sombong dan tidak sopan..”.
Choi Yeonjun, siswa tingkat terakhir di sekolah yang sama dengan Hyein. Selalu berpenampilan modis, most wanted boy, memiliki fanclub di sekolah, dan terkenal ramah jika moodnya sedang baik.
“Aku tidak tahu kalau kamu penikmat rumor..”.
Mendengus jengah, memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. “Kenapa mengajakku bertemu disini..? Mau berbuat asusila..?”.
Kerikil yang ditapaki oleh sepasang sepatu mahalnya, Hyein tendang mengenai lutut Yeonjun. “Kenapa kamu nerima perjodohan orang tua kita..?”.
“Kamu pikir aku berada dalam posisi bisa menolak..?”.
“Kamu punya pacar..”.
“Terus..?”.
“Aku tidak mau dijodohkan dengan laki-laki yang udah punya pacar..”.
Yeonjun mendekat pada Hyein sembari mengeluarkan kedua tangan yang sebelumnya berada di dalam saku celana.
“Yasudah kamu tinggal tolak aja perjodohan kita..”.
Hyein mengerutkan dahi tidak suka. “Kenapa harus aku..? Kan bisa kamu. Kamu cowok..”.
“Papa bisa narik semua fasilitas kalau aku berani nolak perjodohan dengan kamu..”.
Hyein tersenyum remeh. “Jadi, kamu gak siap liat perusahaan Papa kamu bangkrut kalau nolak perjodohan dari Papa aku..?”.
Yeounjun mengangguk meskipun dalam hatinya mengutuk raut wajah meremehkan yang disajikan Hyein. “Gak mudah hidup miskin sedangkan dari kecil aku sudah terbiasa dilayani..”.
“Kalau gitu kamu gak ada pilihan lain selain nerima aku sebagai cewek kamu sekarang..”. Dagu Hyein terangkat pongah. Benar-benar memvalidasi rumor yang didengar Yeonjun di lingkungan sekolah.
“Aku udah punya pacar..”. Yeonjun menjawab dengan tak kalah pongahnya.
“Kalau gitu putusin..”.
“Aku gak bisa putusin Jiwoo. Aku sayang sama dia..”.
“Jadi kamu lebih milih mempertahankan cewek kamu, terus jatuh miskin gitu..?”.
Rasanya Yeonjun malas melanjutkan pembicaraanya dengan gadis yang baru ia temui tadi malam melalui pertemuan formal kedua orang tuanya.
“Aku pergi. Ada janji sama temen-temen..”. Lalu hengkang dari hadapan Hyein tanpa memperdulikan raut wajah keberatan gadis itu.
“Emang kenapa kamu gak mau putusin Jiwoo..?”.
Langkah Yeonjun terhenti. “Karna dia pacar aku..”.
“Baru pacar, bukan isteri..”.
Yeonjun membalikkan badan. Sepertinya Hyein ingin memperpanjang perdebatan. “Mustahil menikahi Jiwoo di umur yang sekarang..”.
“Ya makanya putusin sebelum lebih jauh..”.
“Gak akan..”.
“Oh yaudah, tolak segera perjodohan kita..”.
“Itu juga gak bisa, Lee Hyein..!”. Yeonjun pusing rasanya di tengah terik siang ini.
Ia tidak mengira kalau Hyein yang terkenal irit bicara dengan raut wajah pongah dengan segala kemewahan yang melekat di tubuh ternyata sangat ceweret di siang terik ini.
“Kalau gak bisa, maka putusin pacar kamu. Pilih Jiwoo atau perjodohan kita. Itu pilihannya..!”.
Kemudian Hyein meninggalkan Yeonjun yang mengacak rambut hitam tebalnya. Pertemuan perjodohan tadi malam benar-benar menjadi tanda bahaya untuk hubungannya dengan Jiwoo.
To be continue
Cerita ini ada karna aku gemes sama dua orang ini 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
DITTO (Yeonjun X Hyein)
FanfictionHyein hanya tidak ingin berbagi Yeonjun terhadap siapapun Main Cast : Choi Yeonjun Lee Hyein