Packed Meal

92 13 0
                                    


Berjalan menuju kelas dengan mata yang fokus pada layar ponsel, bersamaan dengan jari yang sibuk mengetik disana.

Di belokan koridor tubuhnya menabrak sesuatu. Lalu matanya membulat saat melihat Yeonjun di depan.

"Kok tiba-tiba..?". Hyein memprotes.

" Gak tiba-tiba. Aku ngikutin kamu dari belakang, tapi kamunya aja gak sadar..".

Hyein menyadari raut wajag Yeonjun di awal pagi ini terlihat tidak menyenangkan.

"Y-ya aku gak tau..". Hyein jadi gagap berbicara sebab mendapati wajah tak menyenangkan dari Yeonjun.

" Lagian sibuk apa di ponselnya..? Lagi ngetik kan..? Chat-an sama siapa..? Kayaknya baru tadi malem deh aku ngusulin batasan ke kamu..".

Pertanyaan beruntun Yeonjun membuat Hyein reflek menoleh kanan kiri dan belakang.

Sudah tau baru putus dari Jiwoo, tapi seenak jidat Yeonjun tidak mengecilkan suara saat membicarakan tentang hubungan mereka.

Lagi-lagi pasti semua siswa akan salah paham.

Ya tapi apa peduli Hyein?

"Satu-satu kalau nanya..!".

Yeonjun jadi makin sebal karena respon Hyein hanya begitu.

" Chat sama siapa..?".

"Sama Mama..".

" Bohong..".

"Enggak bohong..".

" Mana liat hapenya kalau emang gak bohong..!". Yeonjun menadahkan sebelah tangan meminta agar Hyein memberikan ponsel padanya.

"Yeonjun apa sih, udah ah..! Kamu gak sadar diliatin banyak orang..?".

Sekarang Hyein yang merasa risih dengan keadaan dimana semua pasang mata siswa yang menuju kelas masing-masing disempatkan untuk melihatnya dengan Yeonjun.

"Aku udah biasa diliatin tiap hari..". Jawab Yeonjun sekenanya, alis bergerak ke atas menandakan agar Hyein segera menyerahkan ponsel.

Hyein pun terpaksa memberikan ponselnya. Dengan bibir yang mengerucut kesal.

Yeonjun segera mengecek deretan chat terbaru. Lalu mengembalikan ponsel pada Hyein setelah puas melihat.

"Lain kali kalau mau balas chat kalau udah nyampek kelas, bahaya jalan tapi fokus kamu ke ponsel..".

" Iya..". Hyein menjawab sekenanya.

Lalu Yeonjun menjulurkan satu kotak bekal susun pada Hyein.

"Nih dari Mama mertua kamu..".

Yeonjun mengatakan tidak dengan berbisik, jadi otomatis yang lewat di dekat mereka jadi dengar.

" Mama mertua..?".

"Mama aku..".

Pagi itu pipi Hyein merona hanya karna dua kata yang keluar dari mulut Yeonjun.

"J-jadi beneran dibuatin..?".

Jujur saja Hyein tidak menyangka, tadi malam saat mereka saling berbalas pesan ia mengatakan menu yang diinginkan. Tapi sungguh tidak menyangka Ibunya Yeonjun akan meluangkan waktu untuk membuatkannya sarapan.

" Ya masak bohong sih bocah..?".

"Aku bukan bocah..".

" Iya nanti aku ajarin biar kamu gak jadi bocah lagi..". Ucapan Yeonjun cukup ambigu hingga Hyein tidak menangkap maksud sebenarnya.

"Ayo aku anterin ke kelas..".

" Gak usah, lagian arah kelas kita berlawanan..". Hyein menolak karna ia enggan menimbulkan keributan di kelas sebab nyaris seluruh teman gadis di kelasnya adalah penggemar Yeonjun.

"Ya gak masalah, cuma beda arah di kawasan sekolah..".

" Gak usah, sana kamu ke kelasmu aja..!".

Hyein bersikeras tidak mau diantar. Tapi Yeonjun lebih keras kepala lagi dari Hyein.

"Aku udah bilang mau nganter, berarti ya aku harus nganter..".

"Aku bukan anak kecil yang harus dianter..".

" Emang, tapi kamu tunangan aku. Dan nganter kamu itu salah satu bentuk perhatian aku sebagai pasangan kamu..".

"Belum resmi..".

" Bentar lagi resmi. Papa kamu belum ngasik tau..?".

"Udah tadi malem. Minggu depan kita suruh fitting baju tunangan..".

" Iya siap tuan puteri. Mau gaun warna apa..?".

"Gak usah bahas sekarang..!".

"Emang kenapa..? Kamu gak suka tunangan sama aku..?".

" Bukan gitu. Aku gak mau yang lain denger pembicaraan kita terus jadi bahan gosip..".

"Itu aja dipikirin. Udah ayo aku anter, gak usah nolak. Aku males debat pagi-pagi..". Yeonjun mengambil tas ransel Hyein agar gadis itu tidak mencari alasan lagi untuk menolak diantar ke kelas.

Hyein pun tidak memberi protes lebih karena malas mengundang perhatian siswa-siswi yang sudah melihat mereka sejak awal.

" Tapi aku mau ke kantin dulu..".

Langkah Yeonjun berhenti, menoleh dengan raut bertanya.

"Mau beli apa..?".

"Susu pisang..".

" Udah ada di kotak bekal dari Mama..".

"Serius..? Kok tante tau..?".

"Mama tanya sendiri ke Mama kamu, apa aja yang kamu sukai..".

Hyein tanpa sadar melebarkan senyum. " Jadi sungkan sama tante..".

"Gak usah sungkan, kan bakal jadi Mama kamu juga..".

" Udah omongannya jangan mengarah kesana terus.."

Yeonjun terkekeh.

"Yaudah ayo ke kelas, bentar lagi bel masuk..".

Lalu Yeonjun mengambil satu tangan Hyein dan menggandengnya hingga ke kelas.

Keributan kecil tentu saja terjadi mengingat Yeonjun yang baru putus hubungan dengan Jiwoo, kini sudah menggandeng gadis baru.



To be continue
.
.
.

DITTO (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang