His girl

123 16 6
                                    




Hyein keluar kelas setelah bel pulang berbunyi. Hari ini melelahkan, tadi ketika ia kembali ke kelas setelah ajakan Yeonjun di atap, teman-temannya melihatnya dengan tatapan menggoda.

Dan benar saja, ketika jam istirahat waktunya dihabiskan untuk diinterogasi oleh teman-temannya.

Untung saja ia kuat pendirian untuk tidak mengatakan bahwa Yeonjun adalah calon tunangannya.

Dan untungnya lagi, Yeonjun tidak ke kelasnya usai jam mata pelajaran berakhir. Tingkat terakhir pasti sedang disibukkan dengan persiapan ujian.

Langkahnya terurai ketika melihat mobil yang biasa mengantar dan menjemputnya sekolah sudah menunggu.

Langkah kakinya terhenti saat seseorang mencegatnya.

Hyein kenal gadis itu.

Jiwoo, yang ia tau sebagai pacar Yeonjun.

Menghela jengah diam-diam. Pasti ada hubungannya dengan Yeonjun.

"Kamu Lee Hyein, benar..?".

Tuh kan, Hyein bisa menebak dari intonasi suara Jiwoo yang tidak ramah.

"Hm.. Aku Hyein, ada perlu apa..?". Maka bagi Hyein tidak wajib pula ia harus beramah tamah ketika lawan bicara tidak menyajikan wajah suka.

Jiwoo melihat Hyein dari atas sampai bawah, seolah tidak melewatkan satu hal pun yang ada di tubuh Hyein.

"Ini sekolah, bukan ajang fashion show..". Ketus Jiwoo mengomentari barang-barang branded yang menempel di tubuh Hyein.

Hari ini sudah dibuat lelah, waktu pulangnya dicegat pacar Yeonjun yang sikapnya tidak dewasa.

Hyein menyingsingkan senyum miring. Ia tidak terintimidasi sama sekali sekalipun yang berdiri di depannya adalah senior kelas 3.

"Terus..? Sekolah gak menerbitkan prosedur larangan untuk memakai apapun. Kenapa kamu protes..?". Balas Hyein.

Mendengar nada congkak dari Hyein membuat Jiwoo naik darah.

"Kamu emang sombong, gak sopan, gak tau sopan santun sama orang yang lebih tua..".

Hyein jengah, menghela lelah. "Tujuan kamu apa nyegat aku gini..? Kalau bukan hal penting, lebih baik minggir..!".

Hyein sudah akan melewati Jiwoo untuk menuju mobilnya.

"Kamu kan yang ngerayu Yeonjun..?".

Langkah Hyein terhenti, menoleh dan memberi tatapan tidak terima pada Jiwoo.

"Kamu lagi gak waras..? Untuk apa aku ngerayu Yeonjun..?".

"Yeonjun gak centil, gak mungkin dia nyamperin cewek lain ke kelas kalau bukan cewek itu yang ngerayu Yeonjun..".

Jiwoo terus menuduh tanpa bertanya kebenarannya.

"Kalau aku yang ngerayu, harusnya aku yang nyamperin Yeonjun ke kelasnya. Tapi faktanya Yeonjun yang ngehampirin aku ke kelas..".

" Yeonjun gak mungkin ngerayu ka___".

"Senior, kakak atau apapun itulah. Denger baik-baik..!". Hyein mendekat dengan tatapan yang lekat pada Jiwoo. "Mending kamu tanya kebenarannya pada Yeonjun sebelum datang ke aku lalu nuduh sembarangan..".

Jiwoo semakin marah mendengarnya. Adik tingkat yang dihampiri pacarnya kemarin hingga menimbulkan kehebohan satu sekolah benar-benar sombong dan angkuh.

"Denger yaa..! Yeonjun itu gak akan mau sama cewek kayak kamu. Kalau pun kemarin Yeonjun ngehampirin kamu ke kelas bukan berarti dia suka ke kamu. Jadi kamu jangan kepedean dan besar kepala..!".

"Terserah. Gak penting banget, kamu buang-buang waktu berharga aku aja..". Hyein memberi raut wajah jengah.

"Kamu tuh yaa ka___". Gerakan tangan Jiwoo yang hendak menarik rambut panjang Hyein terhenti tatkala seseorang memanggil namamya.

"Jiwoo..!". Panggilan yang cukup meras.

Dari jauh terlihat Yeonjun berlari cepat menghampiri dua gadis.

Hyein segera hengkang menuju mobilnya saat langkah Yeonjun semakin dekat.

Hari ini adalah hari yang membuat moodnya buruk. Kedatangan Jiwoo yang melabraknya membuatnya seolah menjadi orang ketiga.



To be continue
.
.
.

DITTO (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang