Hyein sedikit terkejut saat kakinya menuruni lima undakan tangga terakhir, Yeonjun sudah duduk di sofa tengah ditemani Ibunya yang kentara menatap berbinar pada calon tunangannya tersebut.
Yeonjun yang menyadari Hyein sudah siap, segera pamit pada calon Ibu mertuanya.
"Tante beneran gak papa kan saya bawa Hyein naik motor hari ini..?".
"Gak papa dong, hitung hitung belajar naik motor dia karena selama hidup gak pernah naik kendaraan roda dua..".
Yeonjun terkekeh lalu menghampiri Hyein yang menatap mereka dengan kernyitan di dahi.
"Tante kita berangkat yaa..?". Pamit Yeonjun sekali lagi, lalu menarik tangan Hyein dan menggandengnya keluar rumah.
"Kita naik motor..?". Tanya Hyein sembari memandangi outfit yang dikenakan Yeonjun.
Kaos putih dilapisi jaket kulit hitam, dengan jeans yang membalut kaki tinggi Yeonjun. Benar-benar senada dengan outfit yang ia kenakan, bedanya Hyein memakai kaos warna baby blue.
"Iya baby, makanya aku nyuruh kamu pakek jeans sama jaket kulit warna gelap..". Jawab Yeonjun sembari mengedipkan sebelah mata karena keserasian pakain mereka.
"K-kita kayak.. couple..". Cicit Hyein yang nyaris seperti bisikan.
"Kan emang couple, Baby..".
Dapat Hyein lihat sebuah motor sport terparkir gagah di halaman rumahnya.
Yeonjun mengambil satu helm lalu memasangkannya pada Hyein. Menyertai kekehan ketika memasang helm.
"Kenapa ketawa..?".
"Gak papa, kamu gemesin. Tapi beneran kamu gak pernah naik motor selama hidup..?".
Hyein mengangguk. "Mama gak ngebolehin, ini aku malah heran bisa-bisanya Mama gak protes pas kamu izin bawa aku naik motor..".
"Karna yang izin aku dong, calon mantu kesayangan..".
Hyein mendecih. "Narsis aja terus..".
Yeonjun naik terlebih dahulu ke atas motor. "Yaudah ayo naik. Pegang pundak aku, numpu disana terus naik..!".
Titahnya yang langsung dituruti Hyein.
"Tangannya jangan pegang pundak, babe..". Yeonjun memprotes.
"Kenapa gak boleh..? Aku takut jatuh tau..". Hyein salah menangkap maksud Yeonjun sehingga membuatnya sedikit kesal.
"Kedua tangan kamu pindahin ke pinggang aku, lingkarin dari belakang terus peluk..". Titahnya lagi.
"Kok peluk..? Ihh gak mau..!".
"Kalau gak peluk nanti jatuh, mau..?".
Hyein menggeleng. "Tapi aneh kalau peluk..". Ia masih memprotes karena masih sangat merasa canggung untuk melakukan skinship dengan Yeonjun.
"Kenapa harus aneh..? Kan kita pasangan. Meluk pasangan di atas motor itu hal wajar. Ayo lingkarin tangan kamu..!".
Hyein sedikit ragu namun tetap menuruti perkataan Yeonjun dengan gerakan yang kikuk.
"Gitu dong. Kita berangkat yaa..?". Yeonjun memberi aba-aba.
Dan Hyein mengangguk untuk menyetujui. Pegangan tangannya sedikit mengerat saat Yeonjun menjalankan motor.
Yeonjun menyadari hal itu, kemudian menggunakan satu tangannya untuk mengelus kedua tangan Hyein yang menumpuk di depan perutnya.
"Gak usah takut, aku bakal jaga kamu kok..".
"Tangannya pegang setir aja, aku takut kita jatuh..".
Yeonjun terbahak kecil. "Gak bakal, aku udah pro banget ngendarain berbagai macam motor..".
Hyein mencoba percaya, dan pelan-pelan menikmati perjalan.
Beberapa menit di atas motor, senyum Hyein mulai melengkung. Berkendara malam-malam menggunakan motor ternyata semenyenangkan itu. Bahkan saat ini ia merentangkan kedua tangan agar diterpa angin dengan seruannya yang gembira.
"Seneng..?". Tanya Yeonjun.
"Ternyata gak seburuk yang aku pikir naik motor..".
"Emang iya. Kapan-kapan mau gak aku ajak touring pakek motor..?".
"Touring kemana..?".
"Ke berbagai kota, tapi kalau kamu mau aku bakal ambil kota terdekat aja sebagai pengalaman perdana kamu Baby..".
"Gak tau, takut gak diizinin sama Mama..".
"Diizinin kalau aku yang pamitin. Mau gak..?".
"Boleh deh..".
"Kamu kalau touring sama siapa aja..?".
" Sama temen-temen nongkrong aku di sekolah..".
"Ada ceweknya..?".
"Ceweknya temen-temen nongkrong. Masing-masing ngebonceng ceweknya..".
"Kamu juga..?".
" Enggak, aku gak pernah bawa cewek selama touring..".
"Kenapa..? Kamu kan ada Jiwoo waktu itu..".
"Gak tau, gak pengen bawa aja..".
"Emang Jiwoo gak ngambek kalau gak kamu ajak touring..? Padahal temen-temen kamu kan pasangan semua..".
"Ya Jiwoo ngambek, tapi bodo amat karna aku gak nyaman bawa cewek kaalu pas touring..".
"Terus kenapa bawa aku..?".
" Ya karna aku pengen aja bawa kamu..".
"Iihh gak sinkron sama alasan kamu, katanya gak nyaman bawa cewek. Aku kan juga cewek..".
" Ya beda baby. Pokoknya aku pengen aja bawa kamu, biar memori perjalanan kisah kita banyak..".
"Iihh.. mulutnya buaya..".
Yeonjun tergelak.
"Kamu cemburu yaa kalau misal di masa lalu aku bawa Jiwoo touring..?".
" Enggak, ngapain cemburu..?". Hyein menyangkal, padahal di dalam hatinya menyetujui dugaan Yeonjun.
"Iya.. iya deh yang gak cemburu..".
"Terus kamu sama siapa selama touring kalau gak bawa cewek..?".
" Sama Beomgyu. Dia temen kecil, dan selalu sekelas sampek sekarang..".
"Kok aku gak pernah tau si Beomgyu itu..?".
"Sekarang lagi pelatihan di Jepang, kan perwakilan olimpiade di sekolah..".
Hyein hanya mengangguk-angguk saja.
"Nanti salah satu destinasi honeymoon kita ke Hawai yaa, naik Harley..".
"Kok jauh banget sih pembahasannya..". Pipi Hyein merona.
"Ya gak ada salahnya kan planning, baby. Gimana..?".
"Udah fokus nyetir. Tak geplak entar kepalanya kalau omongannya kemana-mana..".
Yeonjun tergelak, paham kalau Hyein tengah tersipu jika ia membahas tentang masa depan hubungan mereka.
To be continue
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
DITTO (Yeonjun X Hyein)
FanfictionHyein hanya tidak ingin berbagi Yeonjun terhadap siapapun Main Cast : Choi Yeonjun Lee Hyein