Prolog

3.8K 236 5
                                    

Sebuah hari yang terang benderang untuk perasaan cinta yang gelap, mengapa dirinya yang pria itu mau? Apa yang spesial dari dirinya? Seorang gadis lugu yang biasa saja dari kalangan orang biasa.

Sebuah pertanyaan yang (Name) bahkan tak bisa jawab, terkurung di tempat itu entah berapa lamanya. Ingin sekali ia menginjakkan kakinya keluar ruangan itu tetapi apa daya? Pria itu terlalu kuat untuk (Name) melawannya.

Sungguh yang ia inginkan adalah kebebasan, ia ingin pergi menghirup udara segar bersama teman2nya, menonton film kesukaannya, memakan makanan favoritnya dan apalagi.. Bertemu dengan Keluarganya.

Ah itu sangat indah saat ia membayangkannya, Gadis bersurai (Haircolour) itu mengeluarkan beberapa tetes air mata dari netra (Eyecolour) nya yang indah, sebuah warna yang indah dan cukup membuat seorang pria kaya raya jatuh hati padanya.

Kapan ia akan keluar dari tempat ini?

Hanya dimimpinya.

(Name) Terus menerus menunggu sang pria yang mengurungnya dan menculiknya seperti seekor Anjing yang setia pada tuannya, Ia tak ingin ini semua, jika ia keluar tanpa sepengetahuan orang itu ia akan dihukum walau sebenarnya yang ia inginkan itu adalah hanya.. ia hanya ingin bebas.

"Aku pulang"

Sebuah kalimat yang membuat bulu kuduk gadis itu langsung merinding, memang sebuah kalimat biasa tetapi baginya berbeda. Gadis itu melihat kearah belakang punggungnya. Lehernya diukat agar ia tidak pergi begitu pula dengan tangannya serta kakinya.

"Hmm ternyata kau disini"

Samar samar mulai terdengar suara berat dari arah belakang badannya. Seorang pria ginger yang membuat tempo detak jantungnya berdebar dengan sangat kencang.

"Lihatlah, Aku memiliki hadiah untukmu"

(Name) sama sekali tak ingin hadiah menyerupai barang apapun itu kecuali hadiahnya itu adalah kebebasan, Tetapi ia tetap harus mengikuti perkataan sang pria brengsek ini demi selamat.

Sungguh ia tertipu dengan kata kata manisnya, kemana tatapan lembutnya? Kemana kata kata yang membuatnya tenang? Semuanya hanyalah angan angan manis, buaian lembut yang sebenarnya kepahitan.

Semuanya hilang.

"Ayo jangan membuatku menghukummu,  Sayang"

Menjijikan.

"Apa yang kau katakan?"

Sepertinya ia mengatakannya terlalu keras.

Sang pria ginger itu mulai mendekati sang gadis dengan tatapan tajamnya, ia tak menerima dengan apa yang gadis itu katakan. Tatapan tajamnya mulai menusuk kearah jiwa dan hati sang gadis, membuatnya menggigil dan merinding.

"Dengar sini (Name), kau dan aku akan terus bersama selamanya, jadi kau harus membiasakan dirimu ketika aku memanggilmu ' Sayang ' "

Pria itu lalu perlahan memegang pipi (Name) yang halus seperti bayi dengan tangannya yang kasar dengan paksa untuk membuat (Name) menatapnya walau dengan tatapan kesakitan dan kesedihan.

"Jangan harap kau bisa lari dariku (Name), aku akan menemukanmu terus menerus"

"Dan setelah itu kita akan bersama selamanya"

----

Hello readers! Perkenalkan nama saya Liu (nama pena), tolong jangan panggil Author ya, Saya memiliki hobi membaca,menulis,melukis dan memainkan alat musik, saya juga memainkan game genshin Impact dan karakter favorit saya adalah 'Childe', karena saya suka childe saya memutuskan untuk membuat cerita tentangnya,mungkin segini dan ya sekian,sampai jumpa di chapter berikutnya.

-Liu.

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐞 [𝐂𝐡𝐢𝐥𝐝𝐞/𝐓𝐚𝐫𝐭𝐚𝐠𝐥𝐢𝐚] ✔︎ TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang