Epilog

1.2K 83 18
                                    

.......

"Papa mama!"

Langkah kecil berlarian kearah orang tuanya sembari membawa kertas yang telah ia gambar.

"Aku menggambar papa dan mama!"ujar Perempuan cilik bersurai Ginger dan mata bermanik (Eyecolour) nya.

"Mana,coba sini papa lihat ya"Ucap Childe lalu melihat gambaran Luna,anak sulung mereka, Mata Childe melebar setelah itu mengecup kening Luna.

"Ini bagus sekali! Aku bangga dengan gambaran mu Luna"Puji Childe lalu memeluk anak sulungnya.

(Name) yang sedari tadi sibuk dengan dunia nya sendiri mulai tersadarkan dan setelah itu menatap gambaran sang putri sulung.

"Wah,gambaranmu bagus ya,tingkatkan lagi bakatmu luna"Puji (Name) lalu mengelus kepala sang buah hati.

"Hehe iya! Aku mau menjadi pelukis suatu hari nanti lalu menjadi kaya seperti papa dan membawa papa dan mama jalan jalan keluar negri!"Ujar Luna dengan mata yang berbinar binar membuat Childe dan (Name) terkekeh.

"Semoga terwujudkan ya"Ucap (Name) sembari tersenyum,Childe mengangkat Luna lalu mengambil gambarannya,setelah itu ia memajangnya di dinding.

"Nah kalau begini sudah pasti bagus"ucap childe gemas lalu mengecup pipi sang buah hati berkali kali.

"Hehe papa geli tahu!"

Melihat keakraban Childe dan Luna membuat hati (Name) menjadi hangat,sebuah keluarga kecil yang ia impikan memang benar benar terjadi.

Air mata haru keluar dari mata (eyecolour) nya,ia menatap suami dan putri sulungnya dengan wajah tersenyum.

"Oh iya papa,saat aku ulang tahun nanti aku mau punya adik!"

Mata Childe melebar mendengar permintaan Luna,tetapi digantikan dengan senyuman dalam perkian detik.

"Iyakah? Lebih baik minta pada mama saja"uxap childe lalu menatap (Name) dengan tatapan yang sulit diartikan,membuat bulu kuduk wanita muda itu merinding.

"Mama,aku ingin punya adik!"seru Luna lalu turun dari gendongan Childe dan memeluk (Name) setelah itu menatap (Name) dengan tatapan memohon.

"T-Tapi itu tidak akan mudah,sayang"balas (Name) dengan gugup sembari terbata bata,Anaknya tidak sadar telah memancing seekor serigala dari sarangnya.

"Aku ingin punya adik! Kalau tidak aku tidak mau pergi ke sekolah!"Ujar Luna lalu memonyongkan bibirnya dengan kesal.

"E-Eh- Baiklah-"

Tiba tiba bahunya disentuh oleh childe yang kali ini menatap (Name) seperti ia akan makan oleh seekor serigala dalam satu gigitan saja.

"Hmm kalau begitu,apa kau mau menginap di rumah Kakek Pulcinella?"Tanya Childe yang langsung diangguki oleh Luna.

"Iya iya aku mau! Aku mau bertemu kakek pulcinella!"seru luna dengan senyuman lebar.

****

"

Jadi kalian akan menitipkan Luna padaku?"Tanya Pulcinella sembari menggendong Luna di lengannya.

Childe mengangguk dengan pelan,ia lalu tersenyum dan mengelus kepala Luna dengan kasih sayang.

"Jangan nakal disana ya sayang"Ucap childe yang diangguki oleh Luna dengan senang.

"Baik papa!"

Pulcinella tersenyum kagum kearah Luna,Ia lalu berbisik pada childe dengan suara pelan.

"Aku tahu kalian akan melakukannya,makanya kalian menitipkan anak ini padaku kan?"Tanya Pulcinella sembari berbisik,bukannya malu childe malah tersenyum.

"Iya betul,terimakasih sudah mau menerima tuan pulcinella"ucap Childe,Pulcinella hanya mengangguk lalu ia membawa luna kembali ke mobilnya.

Brak

(Name) merinding seketika ketika ia mendengar suara pintu di tutup oleh childe yang kini tengah menatapnya dengan tatapan lapar akan dirinya.

"Siap (Name)?"Tanya Childe lalu mendekat kearah (Name) setelah itu mencium bibir istrinya.

"Eungh- A-Ajax.."

"Aku anggap itu sebagai iya"

Ah ya romantis sekali pasangan satu ini,mereka melakukannya sebanyak 38 ronde tanpa henti dan dari pagi sampai pagi,hanya berhenti untuk makan dan mandi saja.

Dengan ini mengisyaratkan kalau mereka saling mencintai antara satu sama lain.

Dan bukti kalau mereka akan terus bersama selamanya sampai kematian memisahkan mereka.

Chapter : Epilogue End

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐞 [𝐂𝐡𝐢𝐥𝐝𝐞/𝐓𝐚𝐫𝐭𝐚𝐠𝐥𝐢𝐚] ✔︎ TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang