19. SembilanBelas

39 9 10
                                    

Mohon maaf sebanyak-banyaknya....

••• Cerita pendek!! •••

•••💙•••

Bayu memutuskan untuk melaporkan para remaja yang menyerangnya dan menceritakan semuanya yang terjadi kepada semua pihak yang bersangkutan. Remaja laki-laki itu berpikir, jika dia keluar dari gerombolan remaja yang hobi tawuran. Dirinya tidak akan lagi ikut campur, tapi tetap saja laki-laki itu masih selalu diajak ikut campur.

Bayu tidak ingin lagi ada yang mati sia-sia untuk hal yang sama sekali tidak penting dan terkesan tidak menghargai hidup dan tidak berterima kasih kepada orang tua yang sudah membesarkan mereka dengan begitu susah payah.

Di dalam kantor polisi yang penuh dan ramai itu Bayu memilih untuk berjongkok di depan Juwa. "Juwa, maafin gue. Tapi, lo dan yang lainnya harus sadar. Bahwa, semua hal yang nggak baik itu nggak akan bertahan lama."

"Coba lo menyesali apa yang lo lakuin selama ini dan lo akan paham situasi gue. Nggak ada yang boleh mati, ataupun terluka buat kegiatan nggak penting."

"Tawuran? Apa hadiah kalo kita menang? Nggak ada! Malah kita yang terluka, nama sekolah kita, orang tua kita, dan kita juga bakal diolok-olok orang lain. Kalo lo masih terus lanjutin hal ini, masa depan lo bakal suram!" ujar Bayu panjang. Laki-laki itu memang erat bahu Juwa.

"Bay, gue nggak tau harus apa?"

"Kenapa lo bilang gitu? Lo harus lewati semuanya dan hidup seperti hal sebelum lo masuk kedalam hal yang nggak bermanfaat ini. Seperti acara pengajian di kampung Lo, acara-acara di kampung lo ataupun apapun yang bermanfaat. Jadi anggota osis ataupun ikutan ekstrakulikuler di sekolah." jelas Bayu.

Juwa kali ini tersenyum kecil. Laki-laki itu mengangguk. "Bayu. Walaupun ini kayaknya susah. Gue akan coba." ucap Juwa.

Bayu melihat para remaja yang sempat memukulnya hingga hampir mati itu menunduk. "Sekarang lo semua puas? Nggak ada hukuman berat yang kalian dapati, tapi gue harap lo semua kali ini sadar diri dan bisa berubah." ucap Bayu.

•••

Pagi ini di dalam kelas. Bayu bersikap seperti biasa bermalas-malasan dan tidak melakukan apapun.

Tidak ada suara berisik di dalam kelas, semakin membuat laki-laki itu merasa nyaman.

Sesuatu berada di pipinya, hal yang dingin itu mengejutkannya. Remaja laki-laki itu langsung mengangkat kepalanya dan menemukan Annisa duduk di hadapannya dengan senyuman manis.

"Es krim?" tawar Annisa.

Bayu langsung merasa senang dan bahagia. "Nis, lo udah berangkat lagi?" tanya Bayu

Annisa mengangguk, "Iya, dong. Gue udah mendingan, dan gue udah terlalu kangen ke calon suami gue."

Salah tingkah, itulah yang sedang dirasakan oleh Bayu. Laki-laki itu langsung mengaruk tengkuk lehernya. "Masih pagi ini, Nis." ucap Bayu.

Annisa memilih untuk menggigit es krim miliknya, "Kenapa kalo masih pagi? Emang nggak boleh, ya? Kan gue mau ngebucin sama calon suami gue." ujar Annisa.

Bayu diam. Laki-laki itu berusaha cepat untuk membuka es krim yang di berikan Annisa kepadanya dan langsung dirinya makan dengan menoleh ke samping, senyuman yang Annisa tunjukkan sudah cukup membuat jantung laki-laki terguncang.

"Jadi, gini rasanya baperin orang." ucap Annisa.

"Lo diem deh! Jangan bikin gue nggak waras karena lo." ucap Bayu.

"Bayu sayang~~~" Suara lembut dan menggoda dari Annisa membuat laki-laki itu benar-benar dibuat hampir gila.

Bayu langsung bangkit dari duduknya dan berlari pergi keluar dari dalam kelas dengan es krim yang masih berada di mulutnya.

"Bayu aneh. Tapi nggak apa-apa." ucap Annisa dengan tawa kecil yang dia buat untuk tingkah Bayu yang cukup lucu.

•••

[End]

Dah gitu aja...

Tonton editan cerita ini di situ, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tonton editan cerita ini di situ, ya.

Terima kasih semuanya 💐💐

2 Jiwa || Kim Doyoung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang