13. TigaBelas

38 7 7
                                    

Harap berikan vote, komen dan yuk rekomendasi cerita ini ke orang-orang. Terima kasih

••• Rabu, 15 Februari 2023 •••

Kedua remaja itu tiba di mall dengan masih mengenakan seragam sekolah mereka. Tidak perduli orang-orang melihat mereka berdua bagaimana. Mereka tetap masuk ke dalam mall yang nampak ramai di siang menjelang sore itu.

"Lo mau makan apa?" tanya Bayu ke Annisa.

Annisa tentu saja tidak tau. Karena, ajakan Bayu tiba-tiba. "Nggak tau juga. Mending kita pulang aja." ucap Annisa.

Bayu menggeleng. "Oh tidak bisa! Kita udah jauh-jauh kesini, mau pulang gitu aja?"

"Tapi, 'kan, Bayu...."

Bayu tidak ingin Annisa berpikir terlalu lama dan langsung menarik tangan perempuan itu. "McDonald's? KFC? Atau apa ini?" tawar Bayu.

"Lo punya uang?"

"Gue nggak kaya-raya. Tapi gue cukup punya uang buat traktir lo makanan yang enak." ujar Bayu.

"Sushi dan sashimi?"

"Mau makan itu? Oke. Ayok!" lagi-lagi Bayu yang menyeret Annisa yang sedari tadi menurut itu.

Mereka masuk ke dalam kedai bernuansa jepang di dalam mall itu, nampak ramai orang-orang yang tengah makan di situ.

"Mau apa lagi? Ramen juga?" Tanya Bayu.

Annisa menoleh ke sana kemari dengan rasa canggung itu. "Nis, mata lo kemana aja si? Ini menunya." ujar Bayu.

"Bay, kita pulang aja yuk? Nggak enak gue."

"Kenapa? Lo merasa minder sama orang-orang atau karena lo cuma sama gue dan masih pake baju sekolah?" tanya Bayu.

Bukan itu yang di maksud Annisa. Perempuan itu hanya merasa cemas tidak mendasar dengan situasi kali ini. "Nggak kok. Yaudah, gue pesen apa aja yang kekinian." ucap Annisa. Perempuan itu akhirnya luluh dan mau menerima apa yang Bayu tawarkan kepadanya.

Tidak butuh waktu lama pesanan mereka tiba dan mereka memakan dengan diam. Tidak ada suara yang lebih dari Annisa yang hanya mengangguk-angguk setiap makanan masuk ke dalam mulutnya.

Bayu yang terus memperhatikan Annisa itu mencoba untuk bertanya, "Nis, lo nggak suka?" tanya Bayu.

"Kenapa gue nggak suka? Ini enak banget dan gue bener-bener suka." jawab Annisa.

"Tapi lo kelihatan biasa aja."

Annisa memberikan kode ke Bayu untuk memahami situasi mereka berdua di keramaian itu. "Situasi kali ini nggak memungkinkan." ujar Annisa. Dan itu membuat Bayu sadar dan menunjukkan senyum tipis.

Setelah selesai makan mereka keluar dari kedai makanan Jepang dan Annisa memegang erat tangan Bayu tiba-tiba. "Terima kasih. Ajakan buat makan-makanan yang enak. Terima kasih, Bayu!" ucap Annisa dengan berbinar dan penuh rasa terima kasih itu ke Bayu.

Apa yang di lakukan Annisa membuat Bayu tersenyum kecil, laki-laki itu merasa senang melihat Annisa begitu berbinar di hadapannya. "Sama-sama. Karena gue udah kenyang. Kita lanjut kapan-kapan buat makan-makanan yang enak, ya."

Annisa tentu saja mengangguk. Perempuan itu paham, karena dirinya juga sudah merasa cukup kenyang. "Jadi, kita mau apa lagi?"

•••

Hari menjelang malam. Petang itu di taman bermain Bayu memilih untuk mengantarkan Annisa pulang.

"Nis, gue bisa anterin lo sampai rumah lo." ucap Bayu.

Annisa menggeleng enggan.

"Yaudah. Lo suka nggak hari ini?" tanya Bayu.

Annisa diam dengan senyum yang perlahan-lahan melebar itu. "Suka banget. Tanggal berapa hari ini? Hari apa hari ini. Gue mau masukin ke dalam hari yang indah dalam hidup gue." ujar Annisa.

"Hei, jangan berlebihan dong, Nis."

"Siapa yang berlebihan? Ini fakta! Bayu, lo bener-bener Cowok yang nggak bisa gue jelasin dengan kata-kata." ucap Annisa.

"Nggak usah di jelasin pake kata-kata. Pakai aja hati dan pikiran lo." ujar Bayu.

Annisa mengangguk seolah setuju dengan ucapan Bayu. "Yaudah, lo sana pulang. Ini udah mau gelap lo." ucap Annisa.

Bayu mengangguk dan laki-laki itu pamit ke Annisa. "Gue pulang dulu, ya. Keinginan lo selanjutnya kita lanjutin kapan-kapan." ucap Bayu yang berjalan pergi meninggalkan Annisa di taman itu.

"Hati-hati. Sampai jumpa besok di sekolah." ucap Annisa.

"Siap Annisa cantik!"

Annisa terkejut dan langsung berpaling dengan jantung berdegup kencang. "Apa ni? Jangan baper!" Batin Annisa. Perempuan itu berusaha untuk menekan dadanya yang begitu bergetar.

"MIMPIIN GUE, YA!" suara keras dari Bayu terdengar di telinga Annisa. Laki-laki itu masih belum pergi dan Annisa kembali menoleh tapi Bayu malah berlari pergi begitu saja.

"Cowok aneh. Sumpah aneh banget si itu cowok!" ucap Annisa.

"Walaupun aneh. Dia itu baik banget dan pengertian." tambah Annisa. Tanpa perempuan itu sadari, senyum mekar yang manis dari bibirnya terlihat begitu cantik.

Annisa pergi dari taman bermain itu dengan rasa senang dan pemikiran yang kembali teringat akan hal yang dia alami dengan Bayu seharian.

••••

2 Jiwa || Kim Doyoung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang