6

488 59 56
                                    

Joohyun melirik jam dipergelengsn tangannya sedari tadi, bahkan matanya terus menatap ponsel yang tak hentinya berkedip pertanda ada panggilan masuk.

DAMN!!!

Desisnya pelan saat rapat dadakan yang berlangsung berjam-jam ini tak kunjung usai. Bahkan ada lagi materi tambahan perkara investor baru dan kerja sama dengan pebisnis dari luar negri untuk memperlebar sayap perusahaan tempatnya bekerja yang semakin besar.

"Joohyun-ssi, bisa matikan ponselnya? Sedikit mengganggu dan membuyarkan konsentrasiku"

Teguran dari salah satu rekannya membuat Joohyun bergegas mematikan ponsel yang ia taruh diatas meja besar yang di isi lebih dari 20 orang penting yang bekerja diperusahaan itu.

"Kenapa kau gelisah?ada masalah?"

Bisik Seohyun yang duduk disampingnya.

" Aku memiliki janji dengan Seungwan"

Ringisnya, ia tak sanggup membayangkan raut kecewa dari wajah suaminya itu nanti saat pulang ke rumah.

"Kalian bisa membuat janji lagi dilain waktu, Seungwan takkan marah,, dia mengerti keadaanmu dengan sangat baik,,rapat ini sangat penting"

Balas Seohyun, meyakinkan sahabatnya bahwa Joohyun memiliki suami terbaik. Namun, dipikiran wanita itu berbeda, ia merasa Seungwan mulai jengah dengan semua yang mereka alami. Ia takut kejadian malam itu terulang lagi,, cukup sekali ia merasakan amarah suaminya.

"Semoga saja"

**************

Seungwan menyimpan ponselnya disaku celananya. Ia jelas kecewa, ini bahkan sudah melewati jam 5 sore, dan dirinyalah satu-satunya lelaki disini sedari tadi menjadi satu-satunya orang yang masih duduk di kursi tunggu.

"Seungwan-ssi??"

Seungwan bergegas berdiri, saat seseorang yang akan ia temui bersama Joohyun hari ini keluar dari ruangannya.

"Dokter Kim? Kau akan pulang?ahh,, panggil Seungwan saja"

Senyum menenangkan itu muncul lagi, dan sekali lagi mengingatkannya pada senyum istrinya. Cantik.

"Kalau begitu panggil Jisoo saja, jangan dokter Kim atau Jisoo-ssi lagi"

Keduanya saling melempar senyum, namun senyum yang ditunjukkan Seungwan bercampur dengan kecewa yang dapat Jisoo rasakan. Ya.. Seungwan dan Joohyun berjanji akan mengkonsultasikan kandungan Joohyun, namun lagi-lagi istrinya itu tak bisa dihubungi.

"Harusnya aku bersama Joohyun., Tapi dia tak bisa datang... "

Seungwan terkekeh, ia terlanjur bertemu dengan Jisoo. Meskipun jam kerja gadis itu sepertinya sudah usai.

"Sayang sekali, jam kerjaku sudah selesai,,"

Sesal gadis itu, tentu saja ia memaklumi sang dokter yang memiliki waktu tertentu untuk bekerja bahkan sejak menunggu dari Jam 2 siang tadi Seungwan sama sekali tidak melihat dokter muda itu keluar dari ruangannya.

" Its okay.. aku bisa datang lagi besok,,kalau begitu aku pergi dulu,, selamat beristirahat nona dokter"

Jisoo tersenyum lebar, lelaki dihadapannya ini terlihat cerah kembali dengan wajah konyolnya. Jisoo tidak bisa tidak menarik bibirnya untuk tersenyum karna ulah Seungwan.

"Tunggu,,"

Seungwan yang sudah berbalik badan meninggalkan Jisoo kembali menghadap kearah gadis itu dengan bingung.

"Ya??"

"Ramyeon meokgo gallae??"

Seungwan mengernyitkan dahinya, kalimat itu memiliki arti lain bukan??

Two Sides: Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang