8

338 56 44
                                    

Kamar VIP dengan nomor 21 terasa menyedihkan dirumah sakit besar Seoul. Seolah semua benda didalamnya dipaksa diam karna pedih mendengar isakan seorang wanita cantik yang duduk diatas ranjang dengan wajah ditenggelemkan diantara lututnya menangis disana. Bae Joohyun, memegangi dadanya yang teramat perih. Ia menyalahkan dirinya, kenapa dia seperti ini??

2 jam sebelumnya

Joohyun menatap Seungwan nanar, setelah lelaki itu melempar ponselnya kelantai hingga benda pipih itu terpisah hingga beberapa bagian.

"Wan----aku tak tahu____?"

"Mwo?? Berhenti berbohong Bae Joohyun!! Berhenti bersikap seolah-olah anak kita mati karna kecelakaan!!! Padahal ____"

Seungwan memegangi hidungnya, tak mampu melanjutkan kata-katanya. Semuanya terasa menyakitkan sekarang.

"Padahal kau SENGAJA INGIN MENGELUARKANNYA!!!!! MWO?? KAU BAHKAN MEMBUANG SEMUA ALKOHOL DIRUMAH, tapi .. kau membeli nya dikantor!! lembur??hahhah.. kau lembur meminumnya dan menyiksa makhluk hidup itu didalam perutmu dengan ice americano paginya kan??!!!JAWAB AKUUU!!!!!"

Wanita berparas dewi itu diam seribu bahasa, tak mampu menjawab perkataan Seungwan sedikitpun. Bibirnya kelu, jantungnya berpacu hebat, seolah organ itu hendak melompat dari rongga dadanya, sesaknya sungguh menyiksa sehingga Joohyun bisa merasakan matanya memanas.

"Wan---kau tau da____

"Hahaha... Dasar bodoh!!! Ckk .. wanita ini tak mau disusahkan oleh anakmu!aigoo..."

Seungwan duduk bersandarkan pinggiran ranjang, ia memukuli dan memaki dirinya sendiri. Kenapa harus janin tak bersalah itu menjadi keegoisan Joohyun.

"Andweee.. jangan begini, jebal"

Joohyun mendekati lelaki itu, Seungwan masih memukuli pipinya. Hampir 5tahun pernikahan mereka, baru kali mereka dalam situasi seperti ini.

Joohyun menghentikan tangan itu yang menyakiti diri sendiri, entah sejak kapan sepasang insan itu saling menangis.

"Mianhe____"

"We?? Maaf??apakah ada artinya sekarang??WE??KENAPA KAU JAHAT SEKALI??Apa aku sangat membebanimu??ah!! Majja!!! Penghasilanmi lebih besar dariku, jika anak itu lahir, kau akan kerepotan, benarkan?? Dan suamimu ini tak bisa diandalkan bukan?? Bukankau kau berpikir aku sebagai parasit yang melekat padamu,kenapa aku kehilanganmu seperti ini huh??!!!"

Tubuh Joohyun menyerah, ia luruh dengan kedua tangannya tertumpu kelantai. Namun Seungwan seolah buta, hatinya jauh lebih sakit, lelaki itu berdiri. Dengan keadaan berantakan ia beranjak pergi.

"Aku tak melakukannya...jebal jangan pergi"

Namun Seungwan tuli, menghiraukan suara frustasi istrinya menahan untuk tidak meninggalkannya.

"Unnnieeeeeee..______yah, ada apa??ADA YANG. SAKITTTT???"

Krystal yang berniat menjenguk Joohyun dibuat histeris karna menemukan Joohyun dalam kondisi penuh air mata seperti ini.

"Telvon Seungwan,, tolong"

Dengan suara lemah, Joohyun meminta Krystal untuk menelvon suaminya. Ia cemas akan keadaan lelaki itu, dan banyak kata yang harus ia katakan kepada Seungwan. Ada hal yang harus Seungwan dengar.

Tanpa protes, Krystal langsung mencoba menghubungi Seungwan. Melihat keadaan Joohyun, Krystal ikut panik, meskipun ia tak tahu menahu apa yang terjadi.

"Iishhhh ..ponselnya mati unnie!!!ckkk laki-laki ini, meninggalkan istrinya seperti ini!!!! Aku akan telvon Seulgi____"

Two Sides: Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang