8

135 14 2
                                    

Happy Reading !








Author POV

Jaejoong turun dan bergabung di ruang makan yang disana sudah ada Junsu dan Yoochun yang menunggu.

Melihat raut wajah Jaejoong yang seperti orang gelisah atau lebih tepatnya seperti orang yang ketakutan, membuat Yoochun memiliki inisiatif untuk bertanya.

“Jae, ada apa dengan wajahmu, kenapa kau ketakutan begitu?"tanya Yoochun.

“Ah a - a - aku , ah lupakan. Apa paman Yunho sudah sarapan dan berangkat kerja?"tanya Jaejoong.

“Mengapa kau menanyakan Yunho, Jae?"tanya Yoochun ingin tahu.

“TIDAK BISAKAH PAMAN MENJAWAB SAJA?"teriak Jaejoong spontan.

Yoochun dan Junsu dibuat terkejut dengan Jaejoong yang tiba - tiba membentak.

“Jae, kau baik - baik saja?"tanya Junsu pada akhirnya.

“Huh? Y - ya aku baik - baik saja Junsu - ie."jawab Jaejoong.

Tidak lama kemudian yang menjadi topik pembicaraan turun dan bergabung di ruang makan. Jaejoong yang melihatnya hanya menundukkan kepala tak berani menatap kearah Yunho.

“Akhirnya kau turun dan bergabung dengan kami juga, aku sudah lapar kau tahu? Menunggumu ritual itu seperti menunggu seekor beruang yang melahirkan anak gajah."komentar Yoochun.

“Apa pidato mu sudah selesai Mr. Park?"jawab Yunho dengan pertanyaan.

Yoochun hanya menghela nafas lelah. Temannya ini kaku sekali. Sementara Junsu dan Jaejoong? Jangan ditanya. Mereka enggan bersuara takut - takut jika salah bicara kepala mereka akan dipenggal nantinya.

“Yak Yun. Kau harus perbaiki tatapan matamu. Kau membuat mereka ketakutan, karena tatapan mu yang seolah ingin menelan mereka hidup - hidup."Yoochun kembali bersuara.

Yunho melirik Jaejoong dan Junsu yang hanya menatap kebawah.

“Apa lantai tersebut begitu menarik perhatian kalian?"tanya Yunho. Mendengar suara Yunho sontak mereka mengangkat kepala dan menatap Yunho sembari menggelengkan kepala.

“Ma - ma - maafkan kami. Kami tidak bermaksud."ucap Jaejoong dan Junsu bersamaan.

“Makanlah." Perintah Yunho.

Akhirnya mereka makan dengan tenang. Ya meski Jaejoong dan Junsu merasa terintimidasi dengan kehadiran Yunho.

Usai sarapan mereka berkumpul bersama di ruang tengah.

“Bagaimana dengan luka kalian?"tanya Yoochun.

“Ka - kami sudah merasa lebih baik. Terimakasih sudah menolong dan merawat kami paman."jawab Junsu.

Akan tetapi Junsu nampak berpikir lagi. Hal itu membuat Yunho dan Yoochun keheranan.

“Apa yang kau pikirkan? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"tanya Yoochun.

“Ah. Maaf aku hanya mengingat kejadian malam itu. Kami ditarik ke tempat sunyi dan gelap dan kami mendapatkan kekerasan fisik. La - lalu sejujurnya kami sudah tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. A - a - apakah—"

“Tenanglah mereka tidak berbuat seperti apa yang kalian pikirkan."ujar Yoochun memotong ucapan Junsu dan berusaha menenangkan.

“Ya memang tidak terjadi, tetapi nyaris saja terjadi."ucap Yunho gamblang.

Mendengar hal itu kedua mata Jaejoong dan Junsu membesar seketika.

“Benarkah kami nyaris di perkosa?"mungkin begitu pikiran mereka.

MAFIA & LITTLE SPACE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang