Last Fight

41 6 0
                                    


Jam menunjukkan pukul 00.00

"mungkin kepalanya ada di dalam boneka itu." ucap Jisung.

"kenapa kau berpikir begitu?" tanya Minho.

"aku melihat sesuatu di dalam kolam. kepala Foxl-Ny tenggelam lebih dahulu."

"itu artinya, yang kita butuhkan mungkin ada di dalam kepala monster itu sekarang?"

.
.
.
.
.

Mereka semua bersiap-siap mempersiapkan jebakan untuk si monster. mereka memanfaatkan semua barang-barang yang ada di gudang.

.

"aku ingin Seungmin kembali setelah mencari mayat berakhir" ucap Felix.

.

"gue... gue rasa gue tahu kenapa kita berenam terpilih" ucap Minho.

"kenapa?" balas Hyunjin.

"monster itu, adalah cerminan kesepian... dari kehampaan di hati kita"

"cerminan kesepian..." ucap Jisung gantung.

.
.
.

Flashback...

Jisung yang selalu makan sendirian di kapel ketika jam istirahat, karena teman-temannya menjauhinya karena sebuah rumor ketika SMP.

Hyunjin yang selalu dibully oleh teman-temannya yang lain. sehingga tidak ada yang mau berteman dengannya.

Seungmin yang memiliki banyak teman, namun ketika sedang berkumpul bersama mereka selalu fokus pada ponselnya masing-masing.

Changbin yang merasa kesepian karena ia tidak bisa masuk sekolah impiannya karena cidera kaki yang parah. akhirnya ia mengurung diri sendirian di dalam kamar.

Felix yang merasa kesepian karena pacarnya yang selalu sibuk bekerja mengurus bar.

Minho yang ingin menjadi atlet profesional, tatapi terlalu takut untuk membuat perubahan besar dalam hidupnya.

.
.
.
.
.
.
.

"kalau begitu... kita harus mengalahkannya sendiri" ucap Changbin menyemangati. Minho tersenyum.

"gue ngelihat kalian, terus bangkit bahkan setelah gagal malam demi malam. gue jadi ngerasa bodoh karena merajuk hanya karena satu kali kegagalan."

"bodoh"

"diem anjir!"

.
.
.
.
.
.
.

"monster itu datang !"

Merea bertaruh sekuat tenaga untuk mengalahkan monster itu. berusaha memojokkannya pada sisi tembok. dan mengikatnya dengan rantai besi.

Mimho dan Changbin berusaha sekuat tenaga untuk mengaitkan rantai besi itu pada mesin katrol agar bisa menahan monster itu. berhasil.

Mesin katrol itu mati. monster itu memutus aliran listrik. Jisung berusaha untuk menyatukan kembali kabel-kabel itu. sedangkan Minho dan Changbin berusaha untuk tetap menahan monster itu.

Minho yang sudah tidak kuat menahan monster itu, mengambil sebuah gergaji mesin. dan memotong kepala monster itu. sesuatu keluar dari sana. "ini...

ini dia."

Mereka berhasil menemukan potongan terakhir. kepala anak itu ditemukan. mereka segera membawanya menuju kapel.

"semua sudah berakhir" ucap Jisung.

"benar" balas Minho.

.

BRAK !! PRANG !!!

Ternyata kesenangan mereka hanya sementara. monster itu masih hidup.

"bawa ini ke peti mati" perintah Minho pada Jisung.

Minho bertarung dengan monster itu sendirian. ia berusaha menahannya agar monster itu tidak mendekati Jisung.

Suara benda-benda berat berjatuhan. Minho tertimpa. "Minho !"

"Minho, bangun !" Jisung menahan air matanya.

Minho masih sadar. menyebutkan nama Jisung. dan menggenggam tangannya.

Monster itu bangkit lagi.

"tak apa-apa. kita akan bertemu lagi." ucap Mimho sambil tersenyum kepada Jisung, sebelum ia dimakan oleh monster itu.

.

Jisung melihat pin dasi milih Minho yang keluar dari saku miliknya. jatuh. ketika monster itu menghalangi Jisung untuk meletakkan potongan terakhir ke dalam peti.

Jisung berusaha untuk meraih pin dasi itu. berhasil. namun akhirnya kakinya diseret oleh monster itu.

BUGH !!
"kesepian? lalu kenapa? aku tidak akan kalah darimu" ucap Jisung pada monster itu.

Jisung memukuli monster itu dengan batang besi. "Seungmin. Felix. Hyunjin. Changbin. dan Minho" Jisung menyebutkan nama teman-temannya sambil memukul monster itu.

"tak akan kubiarkan kau renggut mereka.
BUGH !!

akhirnya aku mulai berhadap... bahwa esok tiba. jadi, tak akan kubiarkan kamu merenggut teman-temanku !"
BUGH !!

Pukul Jisung berada pada timming yang tepat. sebuah salib yang menggantung, kini tertancap pada tubuh monster itu.

 sebuah salib yang menggantung, kini tertancap pada tubuh monster itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung berhasil mengalahkan monster itu.

ia kembali mengambil potongan kepala yang jatuh, dan meletakkannya di dalam peti bersama potongan-potongan tubuh yang lainnya.

"kau tak sendirian lagi. tak apa-apa" ucap Jisung pada semua potongan tubuh itu dan menutup petinya.

"kau pasti ditemukan" Jisung memeluk peti mati itu.

Perlahan, sinar matahari menerangi tubuh Jisung dan peti mati yang dipeluknya.

Re/Member - SKZ ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang