5 Juli, again... (2)

41 5 0
                                    


Minho dan Hyunjin sedang berada di perpustakaan.

"sepertinya yang lain bisa datang" ucap Minho setelah melihat ponselnya.

"baiklah, tapi bagaimana dengan Changbin?" tanya Hyunjin.

"dia membaca pesanku, tapi..." Minho enggan melanjutkan kalimatnya.

"dia sudah lama tak datang ke sekolah. bukannya kalian satu SMP ya? apa kau tahu sesuatu?" Hyunjin semakin penasaran dengan sosok Changbin.

"ya... dia adalah seorang pemain bola basket yang sangat berbakat saat SMP. dia direkrut oleh SMA JYP dan memutuskan ke sana...

Namun, sebelum kami lulus, dia mengalami cidera kaki parah. jadi, begitulah dia berakhir di sekolah kita.

Dokternya bilang, Changbin seharusnya sudah bisa berlari, tapi dia berhenti bermain bola basket." jelas Minho secara rinci.

.
.
.
.
.

Ketika Minho selesai menceritakan kisah tentang Changbin kepada Hyunjin. Jisung, Felix, dan Seungmin kebetulan datang diwaktu yang tepat.

Minho dan Hyunjin mengeluarkan salinan surat kabar lama yang sudah mereka cetak. surat kabar lama itu menjadi awal mula 'pencarian mayat'."

"aku juga menemukan sebuah tautan yang langsung mengarah pada kasus pembunuhan sungguhan" kata Hyunjin.

"tiga puluh tahun lalu, ada pembunuhan dan mutilasi di dekat sekolah ini." Hyunjin menceritakan kejadian lampu.

"serius?" tanya Felix tidak percaya.

"namun, di surat kabar ini tertulis, hanya kepalanya yang tidak ditemukan." lanjut Hyunjin.

"anak ini korbannya?" tanya Jisung.

"Yang Jeongin, delapan tahun" ucap Seungmin.

"hantu merah juga tampak seusia anak itu" timpal Minho.

Jisung melihat lamat-lamat surat kabar itu, ia melihat seperti ada belatung yang tiba-tiba keluar dari surat kabar yang menampilkan wajah anak yang bernama Yang Jeongin itu.

Jisung kaget, hampi menabrak kursi yang ada dibelakangnya. untung saja Minho dengan sigap menangkap Jisung agar tidak jatuh.

"ada apa Ji?" tanya Minho khawatir.

"foto itu tampak seolah-olah..." Minho langsung melihat surat kabar itu, tidak ada yang aneh.

"Minho, kau memanggil Jisung, dengan sebutan Ji?" ucap Hyunjin mengalihkan topik.

"tunggu, apakah ada sesuatu diantara kalian?" timpal lagi oleh Hyunjin.

Minho yang tidak suka kesalahan pahaman langsung meluruskan masalah itu. "aku sudah mengenal Jiji sejak TK".

"apa ?! serius ?!" ucap Hyunjin, Seungmin, dan Felix bersamaan.

"kamu ga pernah cerita itu ke kita Ji" ucap Felix pada Jisung.

"di taman hiburan bersama keluarganya..." Minho yang ingin bercerita mengenai Jisung, langsung dihentikan oleh Jisung. "jangan cerita itu!" sambil membekap mulut Minho.

Seungmin yang melihat itu tersenyum tipis.

"jangan marah Ji" Minho hanya tertawa kecil pada Jisung.

.
.
.

Dengan tiba-tiba Pak Chris datang, mengintip apa yang sedang merek lakukan.
Pak Chris menatap seluruh wajah muridnya itu. "anak-anak. diamlah ketika berada di perpustakaan" ucapnya.

"maaf" ucap mereka berlima bersamaan sambil menunduk.

Pak Chris tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika akan melangkah pergi. "apa ini... kegiatan klub atau semacamnya?" tanya beliau.

"bukan pak" jawab Seungmin sopan. kemudian dibalas anggukan oleh Pak Chris, dan beliau pergi meninggalkan mereka berlima.

.
.

"teman-teman, aku menggambar denah sekolah. ini lihat!" Hyunjin mengeluarkan kertas yang sangat besar, dimana itu terdapat gambar denah sekolah mereka.

"jika semua anggota tubuh anak itu ada di sekolah, kita harus bekerjasama untuk menemukannya secara efisien. tolong kalian gunakan spidol ini untuk menandai ruang yang sudah kita periksa."

"lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Minho.

"kita akan melakukan operasi Rock n Roll!" jawab Hyunjin antusias.

"ha?! apaan tuh?" tanya Felix heran.

"berdasarkan pengalaman kita sejauh ini, gue yakin si hantu merah merespon suara yang kita buat"

.
.
.
.
.
.
.

Dengan begitu, kita akan memainkan musik dengan volume penuh di seluruh penjuru sekolah.

Jika kita membuatnya sulit mendengar suara, ia akan kesulitan melacak kita.

Selain itu, jika kita menyalakan lampu juga, si hantu merah pasti akan tertarik ke cahaya dan datang.

"HANTU MERAH !!!! AYOO TANGKAP KAMII !!! KAMI AKAN MENGHADAPIMU !!!" teriak Hyunjin dari ruang podcast untuk menyalakan musik.

.

"gue akan mengulur waktu sebanyak mungkin. sementara itu, berpencar dan temukan anggota tubuh yang lain" ucap Minho.

"baik" / "mengerti" ucap Jisung, Felix, dan Seungmin menggunakan walkie talkie.

.

"Minho, hantu merah menuju gymnasium" ucap Hyunjin.
"dimengerti"

.

Ketika teman-temannya yang lain sedang berusaha mencari keberadaan anggota tubuh yang lain, Changbin pergi ke rooftop. menatap langit malam.

.
.

Ketika esok pagi tiba, mereka selalu berkumpul di perpustakaan untuk membahas apa yang terjadi selama pencarian potongan tubuh.

Kini hampir seluruh potongan tubuh sudah ditemukan.

Pak Chris, yang selalu saja tiba-tiba datang dan mengintip apa yang sedang mereka berlima lakukan. dan beliau tak lupa untuk menatap setiap wajah dari muridnya itu.

Hyunjin secara spontan langsung melipat peta denah sekolah.

"diamlah ketika di perpustakaan" kalimat itu selalu di ucapan Pak Chris ketika melihat mereka.

"baik, Pak" di jawab anggukan oleh semua.

Pak Chris tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika akan melangkah pergi. "apa ini... kegiatan klub atau semacamnya?" tanya beliau.

"ah, kami sedang mengerjakan 'mencari mayat'." ucap Felix spontan.

"bisa-bisanya kau mengatakan begitu" protes Hyunjin.

"tak apa-apa, beliau akan lupa besok" ucap Felix pada Hyunjin.

.

Pak Chris menatap Jisung. Jisung juga membalas tatapan Pak Chris.
Pak Chris pun meninggalkan mereka.

Re/Member - SKZ ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang