02

6.8K 620 84
                                    

Aku gak nyangka kalian bakal suka sama book ini, Padahal isinya ya begitu deh. Jangan sider ya, Tekan vote dan komen. Berikan tanggapan kalian tentang story aku ini:) jangan cuma baca.














Happy Reading
••











Malam ini pameran seni terlihat lebih ramai dari biasanya,banyak pengunjung yang datang untuk melihat atau membeli beberapa hasil seni dari para seniman yang ada disana. Mark terlihat bangga melihat hasilnya yang begitu memuaskan, banyak orang yang kagum melihat manekin itu yang terlihat lebih nyata dan hidup.

Para pengunjung terlihat terkagum-kagum melihat betapa indahnya manekin hasil tangan ketiga pemuda muda itu. Beberapa Konglomerat datang dan membeli manekin itu untuk dijadikan sebuah hiasan di rumah bak istana mereka.

"Karya kalian selalu membuat para pengunjung takjub, bagaimana cara kalian supaya manekin-manekim ini terlihat hidup dan nyata?" Tanya salah satu wartawan yang memang sering datang setiap ada pameran untuk mewawancara para seniman.

"Kami punya trik,dan itu privasi" balas Jaemin dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya.

"Benarkah? Tapi tolong beri kami satu rahasia tentang manekin indah ini" mark menyeringai melihat rasa penasaran wartawan itu, cih. Para sampah ini begitu bodoh. Itulah yang ada di pikiran mark saat ini.

"Jadi tolong sebutkan apa rahasianya?" Tak pantang menyerah,Wartawan itu terus saja bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Manusia" jawaban mark membuat semua orang terdiam.

Wartawan yang bertanya tadi nampak tertawa," anda sangat suka bercanda ya, hahaha" tawa wartawan itu yang di ikuti oleh beberapa orang.

Mark mendecih dan memilih beranjak dari sana di ikuti oleh renjun yang menyisakan jaemin,Pria itu nampak tak peduli dengan para wartawan ataupun orang-orang ia hanya sedang mencari salah satu orang yang berjanji akan datang.

Dan,ya. Dia menemukannya. Pemuda dengan surai coklat terlihat berjalan ke arahnya, ia mengenakan coat berawarna cream yang cukup membuat tubuh mungilnya itu tenggelam dalam coat itu. Jaemin tersenyum melihatnya.

"Kupikir kau tidak akan datang"

"Aku kan sudah berjanji" balas haechan di iringi senyuman manisnya.

Haechan melirik ke arah manekin-manekin yang berjejer,senyumnya mengembang lalu memandang jaemin."semuanya cantik"

"Kau jauh lebih cantik" pipi haechan memerah tersipu membuat tangan jaemin terangkat mengusap pipi itu dengan lembut.

Jaemin cukup lama mengenal pemuda di depannya ini, Dia dulu adalah tetangganya sebelum akhirnya dirinya memilih pergi setelah kematian kedua orang tuanya lalu bertemu dengan mark dan juga renjun. Dan mulai melakukan pekerjaan ini, Dia menikmati pekerjaannya. Bahkan ketika membunuh, tak pernah jaemin merasa kasihan kepada korbannya. Yang jaemim rasakan malah sebaliknya, dia merasa senang ketika membunuh. Melihat darah adalah sebuah kebahagiaannya.

Haechan adalah tetangganya yang manis,ia ingat sekali saat ada seorang pemuda manis bertubuh mungil datang menghampirinya dan memberikannya sebuah coklat.

"Aku boleh duduk disini tidak?" Seorang pemuda mungil dengan rambut coklat menghampiri pemuda yang tengah duduk di ujung danau.

"Hm"

Pemuda itu bersorak senang dan duduk di samping pemuda dengan rambut hitam legam,"nama ku haechan, seo haechan"

Haechan, pemuda manis itu menyodorkan sebuah coklat ke arah pemuda di sampingnya.

crazy obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang