Chapter 04

4K 566 101
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook terkejut mendengar ucapan Taehyung. Dan bukan hanya dirinya, semua orang yang ada di paviliun itu pun terkejut, terlebih lagi bibi Nam. Akan tetapi, mengingat pesta yang beberapa saat lalu berakhir, Jungkook mengabaikan ucapan Taehyung. Jungkook melanjutkan kembali langkahnya, meninggalkan paviliun itu. Bibi Nam melangkah, mendekati Taehyung lalu mengusap lengannya pelan. Entah mengapa, bibi Nam sudah menduga hal itu akan terjadi. Tentu saja, bagaimana pun bibi Nam telah mengenal kedua putra tuan besar Kim sedari kecil.

Taehyung menahan lengan bibi Nam saat ia akan meninggalkan ruangan itu menyusul sang keponakan. Bibi Nam menatap Taehyung lalu menurunkan tangan tuan mudanya itu. Taehyung menatap lamat bibi Nam. Seolah paham tatapan tuan mudanya, bibi Nam kembali berdiri di hadapan Taehyung.

"Tuan muda tentu ingat bukan kalau ucapan, perkataan tuan besar adalah perintah? Tuan besar mengumumkan pertunangan anda hari ini, itu artinya...tuan besar memang ingin anda segera menikah dengan pilihannya. Lagipula...anda dan kami berbeda, itu akan lebih sulit. Jadi...tetap saja di posisi anda, dan kami tetap pada posisi kami. Bibi dan keponakan bibi... Bibi yakin anda sangat paham, bagaimana ketika tuan besar murka, kecewa, 'kan?"

Taehyung hanya diam, memang benar, bahkan sampai usianya 26 tahun, belum pernah sekalipun dia menentang sang appa. Ya, Taehyung memang anak berbakti, semua orang pun mengetahuinya. Itulah alasan mengapa Baekhyun sangat menyayanginya, begitu pula bibi Nam, yang telah mengenal Taehyung sejak masih bayi.

"Tapi, bi. Hati tidak bisa dipaksa, 'kan? Yang kukatakan benar. Bibi ingat, kalau aku sedang mencari seseorang? Bahkan ciri-cirinya aku sudah mengatakannya padamu. Dan itu dia, keponakan bibi, Jeon Jungkook. Bahkan aku sudah jatuh cinta padanya sebelum appa mengumumkan ini," jelas Taehyung.

"Cinta...akan tumbuh seiring waktu kalian bersama, tuan muda. Lagipula anda dan nona Dan Bi sudah saling mengenal sejak kecil. Kalian juga sangat serasi, seperti yang orang-orang itu katakan," ujar bibi Nam. Bibi Nam menghela nafasnya pelan. "Sudah waktunya bibi pergi, masih ada yang harus kami kerjakan. Salah satu saudara kami akan menikah besok. Kami harus menyiapkannya. Saya permisi, tuan muda..." pamit bibi Nam.

Bibi Nam melangkah pergi, Taehyung akhirnya mengikuti pasalnya ia pasti tahu bahwa Jungkook menunggu bibi Nam dengan begitu, ia akan bertemu dengan pemuda manis itu. Benar saja, Jungkook langsung menghampiri bibi Nam dan memeluk lengannya setelah wanita setengah baya itu keluar dari paviliun. Jungkook pun tahu ada Taehyung yang mengikutinya, akan tetapi ia berusaha mengabaikannya.

"Ayo, bi. Kita harus ke rumah Yoongi hyung. Jika terlambat, ia bisa marah. Besok kan hari pernikahannya," ajak Jungkook.

"Iya, iya. Tapi, bibi akan menemui tuan besar dulu. Ini undangannya, belum bibi berikan..." ucap sang bibi.

MUDITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang