Chapter 11

4.7K 545 62
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Waktu pun berlalu, seperti pagi-pagi sebelumnya Jungkook akan bangun terlebih dulu untuk membantu bibinya menyiapkan sarapan untuk sang suami. Meskipun Taehyung sudah melarangnya bekerja di dapur tetapi tetap saja, Jungkook selalu ingin bahwa dialah yang menyiapkan dan mengurus semua kebutuhan Taehyung. Meskipun ia bekerja di dapur bukan berarti Jungkook bekerja berat, tidak, ia hanya membantu sang bibi atau sekedar mencicipi dan meletakkan makanan di piring saji. Apalagi, mereka kini punya seorang maid sejak Jungkook hamil. Maidnya itu akan datang saat pagi dan kembali sore harinya.

Jungkook tampak meletakkan makanan di piring saji sembari mencicipinya. Dan reaksi yang ia tunjukkan selalu sama. "Uhmm...enak...enak sekali..." Adalah kata yang sering meluncur dari bibir manisnya saat mencoba beberapa makanan yang terhidang di setiap paginya. Setelah memeriksa semua makanan yang terhidang, Jungkook menatap ke atas, ke arah kamarnya dan sudah dipastikan Taehyung masih tertidur. Segera setelah berbicara pada sang bibi, Jungkook kembali menuju kamarnya, ia harus membangunkan Taehyung, pasalnya semalam Taehyung mengatakan bahwa ia ada rapat dengan klien pagi itu.

Jungkook dengan pelan dan hati-hati berjalan menaiki tangga. Bahkan di tangannya tampak seiris buah apel dan ia sangat menikmatinya. "Apa apelnya enak?" Jungkook berbicara sembari mengusap perutnya lembut. Rupanya ia berbicara dengan calon bayinya. "Uhm? Aegi minta susu pisang? Kita bangunkan daddy dulu ya, aegi sayang..." Jungkook kembali mengusap perutnya. "Anak pintar..." lanjutnya.

Akhirnya Jungkook sudah sampai di dalam kamarnya dan benar saja Taehyung masih tertidur lelap. Jungkook tersenyum saat melihat tangan Taehyung bergerak ke sisi ranjang dimana Jungkook biasa tidur di sampingnya. Taehyung mencari sosok Jungkook dan saat merasakan tidak ada orang di sampingnya, sepasang hazel itu pun terbuka pelan. Jungkook berjalan pelan ke arahnya.

"Aku di sini, hyung..." ucap Jungkook. "Good morning," sapa Jungkook sesaat setelah duduk di tepian ranjang, ia mengusap dahi hingga pucuk kepala Taehyung. "Mencariku?" tanya Jungkook.

"Kau dari mana, sayang? Ini masih terlalu pagi," tanya Taehyung, ia lalu mengusap perut buncit Jungkook. "Halo aegi sayang, good morning..." sapanya.

"Good morning, daddy..." jawab Jungkook. "Hari ini ada rapat kan? Lebih pagi dari biasanya, makanya aku bangun lebih pagi, hyung. Aku tidak mau kau terlambat, kasihan kan nanti Namjoon dan Seokjin hyung?"

Taehyung bangun dari posisinya, ia menatap lamat Jungkook. Ia lalu mendekati wajah Jungkook lalu menangkup wajah mungil pria manisnya itu. Taehyung mencium dahi Jungkook lama, lalu kedua pipi gembilnya bergantian dan terakhir memeluknya seraya mengusap punggung Jungkook pelan.

"Terima kasih, sayang... Aku sangat mencintaimu, Kim Jungkook," ucap Taehyung lembut.

"Iiish, itu sudah tugasku, hyung... Uhm, aku lebih mencintaimu..." balas Jungkook. "Lukanya tidak sakit lagi, kan?" tanya Jungkook saat mengusap dahi Taehyung, Taehyung langsung menggeleng.

MUDITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang