Chapter 09 (M)

5.2K 550 39
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mereka sudah sampai di dalam kamar, setelah membaringkan Jungkook, Taehyung sejenak menuju kamar mandi sekedar membasuh tubuhnya. Taehyung hanya ingin merasa lebih segar setelah seharian bekerja. Selama hampir kurang lebih lima menit di kamar mandi, Taehyung pun keluar. Ia hanya mengenakan bathrobe berwarna putih dan mengalungkan sebuah handuk kecil di lehernya. Hampir saja ia memanggil Jungkook, namun segera ia urungkan, pasalnya kini Jungkook tampak tertidur. Tidak bisa disalahkan, karena sebelum Taehyung datang pun Jungkook sudah tidur.

Taehyung tersenyum lalu melangkahkan kakinya pelan menghampiri Jungkook. Ia bahkan tampak mengendap karena tidak ingin mengusik tidur lelap Jungkook. Saat sampai, Taehyung duduk di tepian ranjang kemudian mengusap pelan kepala Jungkook dan menciumnya singkat. Jungkook sedikit terusik namun tidak sampai membangunkannya. Taehyung segera menaikkan selimut di bawah kaki Jungkook. Hingga setelah beberapa saat, akhirnya Taehyung pun berbaring di samping Jungkook. Menyusupkan tangannya perlahan di bawah leher Jungkook lalu menariknya pelan dan mendekapnya.

"Good night, sayang...Mimpi indah..." ucap Taehyung kemudian memejamkan matanya pelan.

Waktu pun berlalu, pagi menjelang dan sama seperti biasanya Jungkook akan bangun terlebih dulu. Ia pun hafal jika akan ada tangan seseorang yang selalu memeluk dan mendekapnya erat. Hembusan nafas tampak menyapa lembut pucuk kepanya. Sejenak Jungkook mengeratkan pelukannya dan sosok yang mendekapnya pun membalasnya dengan hal yang sama.

Hingga ia teringat sesuatu hal, Jungkook melonggarkan pelukannya, sedikit mendongak lalu menghela nafasnya pelan. Sepertinya ia menyesali sesuatu. Tangan Jungkook bergerak perlahan mengusap pipi Taehyung.

"Kenapa tidak membangunkanku saja, hyung... Maaf, aku tertidur..." gumam Jungkook pelan. Lalu kembali memeluk Taehyung erat. Merasakan pelukan seseorang, Taehyung pun membalas pelukan itu tak kalah erat. Meskipun matanya masih tertutup, ia masih dengan tepat mencium pucuk kepala Jungkook lembut. "Maaf...hyung..." gumam Jungkook lagi.

"Kenapa kesayanganku meminta maaf?"

Suara husky nan rendah sedikit serak menyapa pendengaran Jungkook. Tangannya bergerak pelan, menaikkan selimut yang sedikit turun agar tubuh Jungkook kembali mendapatkan kehangatan. Ya, meskipun pelukan darinya dirasa cukup bagi Jungkook. Namun, Taehyung adalah tipe seseorang yang akan selalu memberi Jungkook kenyamanan, double atau bahkan triple.

"Ini masih pagi, kenapa meminta maaf, sayang?" tanya Taehyung lagi. Tangannya mengusap lembut punggung Jungkook hingga beberapa saat Taehyung melonggarkan pelukannya, sedikit menurunkan pandangannya, pasalnya kini Jungkook menatapnya. "Eh, kenapa wajahmu sedih seperti itu, hm? Ada yang mengganggumu? Kau mimpi buruk?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook.

MUDITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang