Senin ini di Tunas Bangsa School diadakan kegiatan jalan sehat dalam rangka Lomba Agustusan. Lapangan utama di penuhi siswa Smp. Untuk Sma sendiri hanya mengikuti lomba saja dan tidak mengikuti jalan sehat.
Kalian tanya alasannya kenapa? Iya kalian tanya? Biar aku jawab, karena bakal panjang buuaaangeeet dan gak kelar-kelar tu jalan sehat! Paham kan?
Semua murid Smp berkumpul rapi sesuai dengan kelasnya masing-masing. Sementara semua murid Sma sudah mulai menghias kelasnya. Kelas 8e juga sudah siap tempur di barisannya. Nabil selaku Ketua Kelas yang baik, mengingatkan teman-temannya agar tidak rusuh selama perjalanan.
Perjalanan berjalan dengan lancar karena pengawasan sekolah yang ketat. Sekarang bagian yang paling di tunggu-tunggu seluruh warga sekolah, pembagian dorprize.
Lapangan utama terasa sesak karena banyaknya siswa yang berkumpul di sana. Nara juga berada di tengah-tengah mereka bersama Alsa, teman sebangkunya.
"Sa, kira-kira gue dapet ga, ya?" tanya Nara sedikit berteriak karena lapangan di penuhi suara berisik.
"Gak tau sih, Nar. Coba doa aja, siapa tau dapet." saran Alsa sangat di luar pemikiran Nara. Tak sengaja, Nara menguping pembicaraan dua adik kelasnya.
"Eh. Doa yok, biar dapet!" ucap salah satunya.
"Nawaitu dorprize lillahitaallah, amin." ucap keduanya bersamaan. Hah? Doa apa itu gaes?? Baru denger loh!
"Tuhkan, adkel aja doa." ucap Alsa yang ternyata juga mendengar doa absurd adik kelasnya.
"Doa apa emang?? Yang kaya adkel tadi? Nawaitu dorprize??!" pertanyaan konyol Nara lalu di jawab anggukan mantap dari Alsa. Udahlah, Nara capek.. Kan mau bercanda doang, eh malah di seriusin.
Pembagian dorprize berlangsung meriah, beberapa siswa yang di pilih secara acak ikut mengambil nomor undian. Pikiran positif Nara dan Alsa mulai goyah saat nomor karcis mereka tak ada yang di sebut. Di tambah notifikasi whatsapp yang di terima Nara membuatnya kembali ke kelas.
"Kalian darimana aja sih?! Di cariin dari tadi juga! Lo terutama Nar, seksi kebersihan malah gak ikut bebersih?! Gimana sih?! Cepet bantuin kita bebersih kelas dong!" Nara dan Alsa yang baru tiba di kelas langsing mendapat semprotan dari seorang Natasha Jovanya.
"Yaa maap. Kan tadi gue nunggu pembagian dorprize." ucap Nara lalu menggaruk telinganya yang tiba-tiba gatal.
"Emangnya lo dapet?" sahut Ame tiba-tiba.
"Bentar lagi sihh. Eh, malah di suruh balik sama Nata. Kan gak jadi dapet." jawab Nara lalu duduk di sebelah Ame. Alsa hanya diam memperhatikan mereka.
"Naranjerr-"
"Eh, guys. Di suruh buat bebersihnya cepetan. Abis ini katanya di nilai kebersihanya." ucap siswi rambut panjang memotong ucapan Nata. Monica Anantha, salah satu anggota Osis di kelas 8e.
"Kata siapa? Kan belom di hias kelasnya. Mepet banget ih!" protes siswi berwajah sedikit ketimuran, mungkin keturunan Arab. Eloren Ardhisaina, satu dari banyaknya siswi kocak di 8e.
"Kata petugas Osis lainya. Besok aja deh ngehiasnya. Kan waktunya masih dua hari lagi." ujarnya santai lalu ikut bergabung duduk dengan Ame dan Nara.
Nata menoleh ke arah Alsa yang sama sekali diam tak beranjak sedikitpun, tidak sperti tiga orang yang asik-asikan duduk sambil ngerumpi.
"Ngapain lo di situ? Mau jadi patung selamat datang?" kalimat yang ingin di ucapkan Nata terlebih dahulu di ucapkan oleh Syafa.
Syafa sendiri baru kembali dari kantin untuk membelikan minuman titipan teman-temannya. Dia juga bingung melihat Alsa yang diam di depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Smp Day's
Short StoryWelcome to 8e Class!! ヾ(¯∇ ̄๑) (っ'▽')っ . . . "Kalian kelas 8 apa?!" "8 E-njoy!!" . . . Hope you like this story . . Me, ʕ•ﻌ•ʔ