5. Ngamen halal.

10 4 3
                                    

Kas kelas sudah mulai berjalsn sejak 2 bulan yang lalu. Beberapa orang juga terlihat sudah mulai memenuhi kolom kas mereka. Contohnya saja, Noure yang bahkan sudah full satu semester. Warbiasa sekali dia ini.

“KAS KAMPRET! Ini uang buat beli sapu yang udah mau rusak! KASS!” teriak Syafa di depan kelas. Sementara Syifa sendiri sedang mencatat beberapa siswi yang membayar kas.

“Naraya, mau bayar kas gak? Bayar dong!”

“Yaudah nih. Besok-besok kalo mau nagih gue kas di koridor kelas aja. Biar kakak gue liat.” ucap Nara lalu menyodorkan beberapa lembar uang lima ribuan. Biar cepet full, ngalahin Noure.

“Emang kenapa kalo di liatin kakak lo?” tanya Syifa tanpa mengalihkan pandangannya.

“Biar di bayarin lah.”

“Heleh. Yang ada lo di ejek karena bayar kas aja gak mampu.” sahut Natasha tiba-tiba lalu menyodorkan tiga lembar uang ke Syifa.

“Sotoy lu.”

“Btw, ini kita jamkos kan? Kuy karaokean lah.” sambung Nara yang di setujui Nata dan Syifa.

“Eh, tunggu-tunggu. Gimana kalo kita nyanyi sambil keliling kelas mintain uang kas. Gimana mau gak?” saran Nata tiba-tiba. Emang nih orang sukanya tiba-tiba.

“Sistemnya kayak ngamen tapi gak ngemis, gitu?” tanya Syifa yang di angguki oleh Natasha.

“Ngamen tapi nggak ngemis? Gimana tuh ceritanya? Oh, kayak ngemis halal ya?” Nara mengernyit bingung tak memahami.

“Iyain aja deh.”

————————————————

Natasha sudah siap di belakang kelas dengan seperangkat alat sholat—eh alat musik. Dan tentu saja di sponsori oleh Noure.

Siapa sih yang rela kalo uang sakunya kepotong buat barang-barang yang dia sendiri jarang pake, justru sering di pake orang lain. Cuma Noure deh, kayaknya...

Jangan ngira alat-alat mereka kayak sapu, serok sampah, pel, dll. Berhubung ada Noure, pasti alatnya serius dong. Ada speaker, proyektor and microfon.

“Gaesss~  cepet ngumpul kesini!” teriak Natasha dari belakang kelas

“Kenawhy? Fanwar kah? Apa ghibah?” tanya Nara.

“Wahh ikut fanwar  yok!” seru Ziva semangat 45.

Belakang kelas pun di penuhi siswi yajg siap adu bacot alias fanwar. Karena pada dasarnya mereka semua gabut, cowo-cowo itupun mendekat juga.

“Eh! Siapa bilang ada fanwar?! Ini tuh salah satu cara penggalangan dana kas kelas!” semprot Syifa pada mereka yang sudah siap adu bacot.

“Kata Ziva!!”

“Cepu mah kalian.. ” ucap Ziva yang kini di tatap seisi kelas terutama ibu Bendehara kelas yang terhormat—Syafa dan Syifa.

———————————————

“Gue mau requestt!”

“Heh! Aku duluan!!”

“Dari tadi punya gue belum muncul tuh!”

“Eh kan—”

“SHUTT! Siapa nih cepetan!” lerai Natasha karena mereka ramai sendiri saat pemilihan lagu berikutnya. Yahh...beruntungnya ucapan Natasha ini gak di respon sama sekali.

Beda dengan Natasha yang di cuekin. Nara justru  dengan santainya berjalan menuju speaker lalu langsung menyetel lagu favoritnya, Beatbox NCT Dream.

My Smp Day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang