Mie Sakura

52 8 2
                                    

Setelah kepergian Hyunsuk yang membeli beberapa kudapan, Doyoung mendudukan kembali dirinya diatas bangku yang terletak disamping meja.

"Ini yang jual kemana sih" keluhnya.

Tidak lama ada seorang pria yang tingginya hampir sama dengan Doyoung bermaksud membeli makanan.

"Beli dong" ujar si pembeli itu matanya melirik jenis-jenis makanan didepannya.

Takut terjadi lagi seperti yang sebelumnya Doyoung menjelaskan pada pria didepannya ini.

"Maaf kak, saya bukan pedagang aslinya" ucap Doyoung dengan sopan.

"Terus masalahnya apa?" tanyanya tapi Doyoung hanya diam.

"Lo bisa masak kan?" tanyanya lagi.

"Bisa" jawab Doyoung polos dan mengangguk.

"Ya udah cepet layanin gue, masak mie sakura lima bungkus masing-masing mie nya dua, pahamkan!" ketusnya.

Ini beli atau perintah sih sebenarnya.

Doyoung yang gak mau ribet akhirnya membuat pesanan orang yang menyebalkan menurut dia.

"Nama gue Park Jihoon dan umur gue dua puluh dua tahun" katanya.

'Gue gak nanya anying' suara batin Dobby.

"Iya kak" jawab Dobby yang fokus memasak mie sakura.

"Gue disini jauh dari rumah alias merantau. Gue cuma bisa video call sama keluarga gue kalau lagi kangen" cerita Jihoon.

Dobby diam mendengarkan ceritanya.

"Tapi walaupun begitu gue masih punya temen yang udah gue anggap sebagai saudara" lanjutnya dan Doyoung masih menyimak.

'kasian' monolog Doyoung.

Jihoon terus melanjutkan kisah hidupnya pada Doyoung hingga satu per satu mie sakura pun jadi.

"Ini kak pesanannya" ucap Doyoung sambil menyerahkan kantong kresek berwarna merah berisi lima bungkus mie sakura.

"Berapa semuanya?" tanya Jihoon mengeluarkan uang dari saku nya.

"Seikhlasnya aja kak" jawab Doyoung.

"Hah! Gimana gimana?" Jihoon heran dengan jawaban Doyoung barusan.

"Kan tadi saya udah bilang kalau saya bukan pedagang aslinya jadi saya gak tahu berapa harga jualnya" jelas Doyoung panjang lebar.

"Oohh" respon yang singkat.

'sabar Dob sabar' suara batin Doyoung lagi.

"Nih, kembalinya ambil aja buat beli album Treasure" ujarnya sambil menyerahkan uang kertas berwarna biru.

"Makasih kak, tapi mohon maaf kak kembaliannya gak dapat buat beli album Treasure" kata Doyoung sambil senyum.

"Ya lo tambahin sendirilah" ujar Jihoon sambil memasukan kresek merah kedalam tas.

"Lo gak nyuruh gue datang lagi?" tanya Jihoon dengan wajah datar.

"Gak" jawab Doyoung singkat dan padat.

"Kenapa?" tanyanya lagi.

"Abis kakak nyebelin beli mie sambil curhat" komen Doyoung.

"Idih, awas lo kalau ketemu lagi gue usilin loh" ancam Jihoon.

"Bodo, sana pergi" usir Doyoung tangannya bergerak seperti mengusir seekor ayam.

"Songong nih bocah".

"Ya ya ya" jawab Doyoung malas.

Dan akhirnya Jihoon pergi menjauh melanjutkan perjalanannya.

°

°

°

°

°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

°

°

Aku bukan pedagang otak-otak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang