Es Teh

38 8 0
                                    

"Gila tuh ayam galak bener, gue gak sengaja cabut bulunya malah dikejar-kejar" gerutu orang itu yang napasnya masih terengah-engah.

"Mana haus lagi" gerutunya lagi.

"Itu jual es gak sih, coba ah deketin" gumamnya, matanya menyipit ketika melihat termos yang berada diatas meja.

Setelah memastikan, orang yang dikejar ayam barusan membeli minuman untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Belii~" ucapnnya tapi tidak ada yang nyaut.

Entah Doyoung pergi kemana, keberadaannya tidak ada disekitar dagangan.

"Beliiiii~" ucapnya lagi agak teriak padahal tanpa teriak pun suara orang itu sudah seperti berteriak.

"Apa gue ambil sendiri kali ya" serunya pada dirinya sendiri.

"Iya lah gue ambil sendiri aja es teh manisnya" akhirnya orang itu mengambil satu plastik berukuran setengah kilo dan memasukan es batu kedalam plastik tersebut.

"Woii mau ngapain loh!" teriak Doyoung saat melihat orang yang gak dikenal menyendok teh manis.

"Mau maling loh ya!" kata Doyoung lagi.

"Eh kagak, ini gue mau beli es teh manis tapi gak ada penjualnya dan gue haus banget ya udah gue ambil sendiri" alasanya orang itu benar kok gak dibuat-buat tapi Doyoung malah menelisik matanya, menatap orang didepannya ini dari atas sampai bawah.

'anjir tinggi banget nih manusia' monolog Doyoung.

"Siapa nama lo?" tanya Doyoung tegas.

"Ha-haruto" jawabnya dengan terbata-bata karena gemas melihat pria manis didepannya dengan wajah cute nya saat marah.

"Sini biar gue aja yang layanin" ujar Doyoung merebut paksa plastik ditangan Haruto.

"Beli berapa?" tanya Doyoung lagi.

"Satu aja" jawab Haruto yang masih memandang pria mungil berwajah manis dan cantik didepannya.

"Nih, harganya lima puluh ribu" ujar Doyoung meyodorkan es teh manis pesanan Haruto.

"Hah! kok mahal banget sih padahal cuma es teh manis" kaget Haruto.

"Yeu, beli kagak!?" maksa Doyoung yang masih memegang es teh manis ditangannya.

"Iya iya gue beli" kata Haruto sambil mengeluarkan uang kertas berwarna biru.

"Makasih besok datang lagi ya" seru Doyoung.

"Ogah, ma-hal" ucap Haruto.

'Gue kerjain loh 😏'

Dan Haruto pun pergi menuju kantor agensi.

°

°

°

°

°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

°

°

Aku bukan pedagang otak-otak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang