Kentang Goreng

37 7 1
                                    

Doyoung masih setia menunggu penjual yang menjajakan cemilan sederhana ini. Dirinya asyik memutar lagi berjudul WAYO sambil ikut bernyanyi.

"Hai manis, sendiri aja nih" sapa orang yang membawa gitar dipundaknya.

"Hah!, Gue gak sendiri kali, gue ditemenin sama otak-otak, nugget, basreng, kentang dan kawan-kawan lainnya" balas Doyoung sambil membuka kain yang menutupi makanan mentah itu.

"Aish" keluh orang itu.

"Mau beli kak?" tawar Doyoung.

"Gak, tadinya mau godain kamu tapi gak jadi" ujarnya.

"Godain aja gak apa-apa gue ikhlas kak tapi harus beli juga cemilannya".

"Maksa banget anjir" ucap orang itu dengan tersenyum smirk.

"Hehehe" Cengir Doyoung menampilkan gigi putihnya.

"Ya udah beli kentangnya empat" akhirnya pemuda yang tingginya dibawah Doyoung memesan makanan.

"Siap kakak, mohon ditunggu" Doyoung senang ada yang membeli cemilannya.

Sambil menunggu kentangnya matang, orang itu pun duduk sambil memainkan gitarkan dan mulai menyanyi.

Doyoung yang sibuk mengupas kentang ikut terbawa suasana dan bernyanyi bersama.

"Nama kakak siapa?" tanya Doyoung yang kini sudah menggorang kentang.

"Bang Yedam, panggil aja Yedam atau Damie" jawabnya.

"Suara kakak bagus, gue suka" puji Doyoung.

"Makasih, nama kamu siapa?" tanya Yedam balik.

"Panggil aja Dobby".

"Namanya lucu kaya orangnya" kata Yedam.

'gombal banget nih orang' batin Doyoung.

"Makasih kak"

Pesanan kentang Yedam belum selesai, Yedam masih asyik memetik gitar dan terus bernyanyi sampai lagu nya habis. Sudah beberapa lagu dia nyanyikan, akhirnya kentang goreng pesanan Yedam pun sudah jadi.

"Jadi berapa semuanya" tanya Yedam mengeluarkan dompet dari kantong celananya.

"Seikhlasnya".

"Ada gitu orang jualan disuruh bayar seikhlasnya" cemoh Yedam.

"Ada lah, gue buktinya" nunjuk Doyoung pada dirinya sendiri.

"Ya udah nih uangnya, kembaliannya ambil aja buat beli lightstick" seru Yedam sambil mengeluarkan uang kertas warna merah.

"Makasih kak. Oh iya kakak ada rencana mau konser gak?" tanya Doyoung sambil memasukkan uang dari Yedam kedalam sakunya.

"Emang kenapa?" bukannya menjawab pertanyaan Doyoung, Yedam malah tanya balik.

"Kalau ada info ya siapa tahu saya bisa jualan otak-otak di area venue" jawab Doyoung terkekeh.

"Aku kira kamu mau nonton konser aku" Yedam cemberut sedangkan Doyoung hanya tertawa.

"Ya udah aku pergi dulu, makasih atas kentang gorengnya" ujar Yedam lagi lalu pamit pergi.

"Sama-sama, sukses terus ya kak" teriak Doyoung melambaikan tangannya.

°

°

°

°

°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

°

°

Aku bukan pedagang otak-otak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang